Chapter 18

2.7K 221 10
                                    

Sesampainya di Mall, GulfMew disambut hormat oleh seluruh staff Mall yang mereka lewati.

Mew terkejut karena Mall mewah dan luas yang dia datangi, tidak ada pengunjungnya sama sekali. Hanya ada mereka berdua. Padahal seluruh outlet yang ada di Mall itu, buka semua. Karena penasaran, Mew menulis di kertas dan bertanya pada Gulf.

"Sayang,, kenapa di Mall ini tidak ada pengunjungnya sama sekali?" Memberikan kertas tersebut pada Gulf dengan wajah kebingungan.

Gulf membacanya lalu tertawa pelan. "Karena Mall ini milik keluargaku pribadi, sayang" Mencubit gemas pipi gembul Mew.
"Sebelum kita datang, aku sudah suruh mereka mengosongkan Mall ini. Aku dan keluargaku tidak suka berbelanja dalam keadaan ramai" Merapikan helai rambut kekasihnya.

Mew melebarkan mata karena kaget. Mew tahu kalau Gulf adalah salah satu kalangan elite di negaranya, tapi, yang tidak ia ketahui, Gulf orang yang se-elite itu sampai bisa memiliki Mall pribadi.

"Terkejut? Biar kuberi tahu, kekasihmu ini sangatlah kaya" Memeluk Mew erat tanpa rasa malu dilihat oleh para pelayan Mall dibelakangnya karena saking cintanya Gulf pada Mew. Malah Mew yang malu dibuatnya.
"Kamu minta apa saja, aku bisa berikan di saat itu juga. Bahkan aku bisa memberikanmu pulau beserta isinya"

CUP

Mengecup pipi bulat Mew.

Mew semakin tambah malu. Pipi nya menjadi merah padam, membuat Gulf gemas melihatnya. Melepas pelukan dan menggandeng tangan Mew, melanjutkan perjalanannya dari satu outlet ke outlet lain.

Tiba lah di sebuah outlet dengan Brand yang sangat terkenal mewah dan mahalnya. Tentu saja Mew tidak tahu mahalnya Brand tersebut sampai ia melihat sendiri harga salah satu jaket yang menarik perhatiannya.

*GILAAA! MAHAL SEKALI! MASA UNTUK 1 JAKET YANG MODELNYA BIASA BEGINI 37.800.000 XRP???!!UANGNYA CUKUP UNTUK BIAYA MAKANKU SELAMA 2 TAHUN* Terus melototi jaket yang dipegangnya tersebut.

"Kamu suka jaket itu, sayang? Dari tadi kamu terus perhati'in. Kalau kamu suka, ambil aja" Bicara dengan entengnya lalu memeluk erat Mew dari belakang. Mew langsung menggeleng kikuk dan menaruh kembali jaket tersebut ditempatnya.
"Loh, kenapa? Kamu mau yang mana sayang? Pilih & ambil saja. Mall ini milikku. Kamu bisa ambil yang mana kamu mau. Uangku adalah uangmu juga"

CUP

Mengecup pipi bulat Mew dengan gemas.

Mew menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal lalu menarik tangan Gulf untuk keluar dari outlet mahal tersebut, membuat Gulf kebingungan. "Kenapa keluar, sayang? Kan kamu belum pilih bajumu" Mengikuti kemana Mew menariknya. Mew ingin sekali bilang kalau dia tidak mau beli baju disitu karena harganya yang sangat mahal. Namun ia urungkan karena tahu Gulf pasti akan tetap memaksanya memilih.

Mew cari alasan dan menulis di kertas. "Tidak ada model yang aku suka di toko itu" Memberikan kertas tersebut pada Gulf lalu menoleh kanan kiri, mencari toko yang kelihatannya menjual baju murah.

Gulf membacanya dan tersenyum. Gulf sebenarnya tahu alasan Mew tidak mau itu karena harganya yang mahal. Tapi ia pura-pura saja tidak tahu. "Yasudah. Pilih saja yang mana kamu mau. Aku ikut kamu saja, sayang. Tapi buat kesepakatan ya. Store yang kamu masuki kali ini, kamu harus jadi membelinya. Tidak boleh tidak! Oke?" Mengusap rambut Mew lembut. Gulf sengaja berkata demikian, karena Mall yang ia datangi bersama Mew adalah salah satu Mall termewah yang dimilikinya. Tentu saja semua yang ada di dalam Mall ini terdiri dari Brand terkenal. Paling rendah itu Brand Fendi.

Mew tidak mendengarnya karena terus menoleh kanan kiri hingga matanya melihat store yang kelihatannya murah.

"A,,,, na,, = Ayo kesana" Menunjuk salah satu store.

Te Amo || GULFMEW  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang