Part Tiga

5.2K 858 109
                                    

Cuman mau bilang, di Cerita ini, kalian akan ketemu kembali dengan Derral si pangeran narsis.

Perlu kalian tahu, kalau cerita yg Star buat gk mentok di karakter" itu aja. Jadi bkln ada kisah selingan. Biar gak bosan:)

Happy reading 🖤

Li menghela napas gusar sebelum melempar berkas pekerjaannya di atas meja dengan kasar. Pria itu memejamkan mata dengan tangan yang mengacak rambut frustasi.

"Sial!" Kalimat itu lolos begitu saja dari bibir pria tampan itu.

Hening. Keadaan ruangan besar itu mendadak seperti hutan mati. Tidak ada suara sama sekali.

"Apa aku harus memakai cara kotor, untuk membuat Eve bisa bersamaku?" gumam Li. Sekilas tatapan matanya menajam. Namun setelahnya, pria itu menghela napas panjang dan menggelengkan kepala.

"Ah tidak. Tidak boleh dengan cara kotor. Aku harus bersaing secara sehat. Lagi pula, Raja Torix tidak ada tanda-tanda menyukai Eve, jadi aku mempunyai peluang besar."

Li mengangguk mantap. Senyuman manis kembali terukir di wajahnya. Tangan kekarnya kembali mengambil berkas yang di lemparnya tadi, kemudian mulai bekerja. Untuk saat ini, Li menyibukkan diri dengan urusan kerajaan, agar tidak kepikiran terus dengan pujaan hatinya-Evelin.

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi Li. Di sana ada Alin-adiknya yang berpakaian ala pria.

"Kak, ada yang ingin bertemu denganmu. Kalau tak salah dia adalah Pangeran Der-"

"Raja Penyihir! Tolong wajah tampanku ini. Huaaa! Lihat ini, ini dan juga ini. Aku menjadi jelek!"

Belum selesai Alin berujar, suara cempreng seorang pria langsung menyelanya. Pria itu adalah Pangeran Acheron-Derral. Pria narsis berumur dua puluh tiga tahun, yang menjabat sebagai panglima kerajaan Acheron.

Alin menggeleng pelan melihat tingkah Pangeran Acheron yang histeris dengan wajahnya yang penuh luka.

"Dia yang ingin menemui mu Kak. Kalau begitu aku permisi." Alin memberi hormat pada Li sebelum berbalik pergi, karena merasa tidak mempunyai urusan lagi. Namun suara Derral menghentikan langkahnya sejenak, sebelum ia kembali meneruskan. Mengabaikan pangeran narsis itu.

"Hei gadis setengah pria! Tolong lihat kuda milikku yang ada di depan. Beri ia makan, kalau boleh mandikan juga. Dia harus tetap keren seperti pemiliknya," ujar Derral namun Alin sudah berlalu pergi.

Derral mendengus karena di abaikan. Pria itu menghela napas sebelum kembali menatap ke arah Li. "Raja Penyihir," panggil Derral.

Li beranjak dari tempat duduknya dan berdiri malas menghampiri Derral. Pangeran yang sangat menyusahkan.

"Apa lagi?" tanya Li sembari bersedekap dada.

Derral berdecak dan menunjuk wajah tampannya yang terdapat banyak bekas luka, dan juga rambut hitamnya yang terpotong tidak rapih.

"Ayo bantu aku lagi. Tolong kembalikan wajah tampan ku," pinta Derral. "Aku tidak mau wajahku menjadi jelek seperti ini. Ya Tuhan, ini adalah aset berharga yang harus aku jaga."

Li memutar bola matanya malas. "Apa penyebab luka itu?" tanya Li dengan alis terangkat sebelah.

Derral langsung menjawab cepat. "Ini semua ulah pemberontak di Acheron. Sial sekali mereka menyerang wajah tampanku. Tapi kau tenang, aku langsung membunuh mereka semua. Salah sendiri, padahal Kak Ken hanya menyuruhku melumpuhkan saja, tapi karena mereka berani menyerang aset berharga ku, ya sudah mati saja," cerocos Derral kemudian memegang lengan Li dan menggoyangkannya.

PRINCESS EVELINE: The Choice [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang