Part Lima

4.1K 830 245
                                    

HAPPY READING 🖤

Li melangkah lebar dengan senyuman manis yang terus terpatri di bibirnya. Pria tampan bergelar Raja Vaskal itu, perlahan berhenti melangkah dan semakin melebarkan senyumannya hingga menampilkan lesung pipi yang  dalam.

Angin berhembus menerpa tubuh atletisnya. Tangannya mulai terangkat, dan melambai ke arah seorang gadis yang berdiri cantik di hadapannya.

"Selamat Pagi calon istri," sapa Li pada Eveline.

Eveline terkekeh kecil dan geleng-geleng kepala. Tingkah Li tak pernah berubah sama sekali.

"Selamat Pagi juga Raja Vaskal," balas Eveline sedikit memberi hormat.

Li kembali tersenyum dan menghampiri Eveline. Berdiri menjulang tinggi di hadapan gadis itu.

"Apa kau mempunyai waktu luang pagi ini? Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan," tanya Li pada Eveline.

Eveline terdiam sejenak. Kentara sekali jika gadis itu tengah berpikir, apakah menerima ajakan Li atau tidak.

"Bagaimana? Kau mau?" Li kembali bertanya, saat menyadari Eveline hanya diam.

"Memangnya mau ke mana?" tanya Eveline.

Li terkekeh kecil. Mengambil posisi di sebelah Eveline dan langsung merangkul pundak gadis itu. "Ikut saja. Aku sudah meminta izin pada Kakakmu, jadi kau tak perlu takut," ujar Li.

Eveline tersenyum simpul kemudian mengangguk. "Baiklah," jawab Eveline. Lagipula ia merasa tidak enak jika menolak ajakan Li yang sangat baik padanya.

Senyuman Li semakin lebar. Pria itu mulai memusatkan pikiran dan mulai berteleportasi ke tempat yang di maksud.

Lama berkelana di tempat gelap, akhirnya tubuh mereka menapak tanah. Eveline membuka kelopak mata yang sedari tadi terpejam saat berteleportasi.

Matanya terbuka lebar dengan pandangan terpukau.

"Waw," puji Eveline dengan pemandangan indah di hadapannya.

Ternyata, Li membawanya ke suatu bukit yang berhadapan langsung lautan biru lepas. Tak lupa pula jejeran rumah penduduk  serta pohon-pohon yang mengelilingi terlihat dari atas bukit itu.

"Kau menyukainya?" Li bertanya sembari bersedekap dada. Menatap Eveline dengan senyuman manis di bibir.

Eveline mengangguk antusias. "Eumh ... Ini sangat indah. Kau menemukan tempat ini di mana? Eh, sebentar, sepertinya ini bukan di Wilayah Estemoral," ujar Eveline, menatap Li meminta penjelasan.

Li mengangguk seraya menjatuhkan diri di rumput. Duduk dengan lutut menekuk serta tangan yang di letakan di belakang sebagai penopang tubuh.

"Benar, ini di Wilayah ku, Vaskal," jawab Li, menatap Eveline yang masih berdiri dengan senyuman yang tidak pernah luntur.

"Pantas saja saat berteleportasi tadi, terasa sangat lama. Ternyata kau membawaku keluar dari Estemoral," kata Eveline seraya ikut duduk di sebelah Li.

Hening. Keduanya tak ada yang membuka suara kembali. Yang di lakukan hanyalah menikmati udara pagi yang sejuk juga memanjakan mata dengan pemandangan indah di depan.

PRINCESS EVELINE: The Choice [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang