Hallo apa kabar?
Akhirnya aku kembali lagi:v xixixi00:07 WITA aku update 🎉
Kalian bacanya jam brpa nih?Dan kalian asal dari mana semua? Kalau aku dari Sulawesi tengah. Ada yang sama dgn aku?
Tandai Typo-nya ✍️
Happy reading 🖤
_______
Li terus mondar-mandir di dalam ruangannya. Wajahnya sangat panik memikirkan nasib Eveline. Bagaimana caranya mengatakan kehamilan Eveline pada keluarganya?
Jujur saja, Li sangat takut. Li takut Eveline akan kenapa-napa. Walaupun ia tidak bisa mendapatkan hati Eveline, bukan berarti ia akan menjauhi gadis itu, ah ralat wanita itu.
"Bagaimana ini? Sihirku pasti hanya bertahan sebentar jika berhadapan dengan Arthur." Li menggigit bibir bawahnya. Entah bagaimana, sihirnya tidak akan bertahan lama jika sudah berhadapan dengan Arthur. "Cepat atau lambat, Arthur akan mengetahuinya."
Li menghela napas kasar dan mengacak rambut frustasi. Ia berjalan ke arah jendela hingga menampakkan taman depan yang kini terlihat jika para pelayan tengah sibuk membereskan sisa acara pertunangan semalam.
Dua minggu lagi acara pernikahan Derral dan Alin akan berlangsung.
Mata Li terpejam sesaat di ikuti tangannya yang terkepal erat saat mengingat kejadian semalam.
Kehamilan ini sangat membahayakan Eveline. Bayi yang di kandungannya adalah keturunan serigala.
"Sial! Pasti saat berhubungan William berubah menjadi setengah serigala, hingga bayi itu bisa terbentuk," gumam Li, di akhir helaan napas panjang.
Menurut Li, jika William berhubungan badan dengan Eveline dalam wujud manusia normal, maka bayinya akan normal juga. Tapi ini? Akh! Bahkan Li tidak sanggup lagi untuk memikirkannya.
"William ... Sebenarnya apa tujuan utamanya melakukan ini?"
Satu rahasia ini yang membuat Li sangat kesal karena tidak mengetahuinya. Ia sudah berusaha untuk mencari tahu, namun belum juga membuahkan hasil.
Tapi Li tidak akan menyerah. Ia akan mencari tahu semuanya dan juga melindungi Eveline. Apapun yang terjadi, Eveline harus baik-baik saja.
****
Eveline mencengkram sudut ranjang sebelum menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya. Kemudian ia mulai menggerakkan tubuhnya untuk duduk di ranjang. Rasanya sangat lemah.
Eveline sungguh tidak mempunyai tenaga lagi. Sedari pulang dari acara pertunangan Derral dan Alin hingga pagi ini, Eveline tak kunjung berhenti muntah.
Wajahnya pucat, di tambah kantung mata yang menghitam. Eveline terlihat seperti mayat hidup.
"Jangan berulah dulu ya Sayang. Ibu lelah sekali," gumam Eveline, ia mengusap lembut perutnya yang sedikit membuncit.
Setelah mengetahui jika ia hamil, Eveline sangat bahagia sekaligus heran. Ia bahagia karena bisa mengandung anak dari William, dan heran karena ia bisa hamil dalam waktu yang sangat dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS EVELINE: The Choice [Tamat]
Historical Fiction(STORY KE-3) [Spin off, Arabella Transmigration] [Part Lengkap] Humor-Romance Pertemuan tidak sengaja dengan Raja dari Torix, perlahan merubah kehidupan Eveline. Putri dari kerajaan Estemoral itu, mulai merasakan getaran aneh dalam dirinya, setiap b...