Padahal emang udah selesai semuanya, tapi pas baca komen, Star jadi gk tega haha:v
Ini hanya kisah singkat aja, maaf ya kalau bagian ini gk sesuai harapan:)
---
Amore bersedekap dada, ia menatap ke arah Li dengan alis terangkat sebelah. Mau apa pria itu kemari?
"Ada tujuan apa datang kemari?" tanya Amore tanpa basa-basi.
Li mendengus kesal. Ia lantas mendorong tubuh Amore hingga keduanya masuk ke dalam kamar gadis itu. Tak lupa, Li menutup pintu kembali.
Amore mendengus kasar, saat ingin marah-marah pada Li, keningnya sudah di jitak lebih dulu.
"Dasar bodoh! Kau lupa status kita sekarang?" tanya Li kesal. Pria itu lantas merebahkan tubuhnya di ranjang Amore.
Lantas Amore terdiam sejenak. Setelah itu ia menepuk jidatnya. "Aku lupa jika kau sekarang suamiku."
Ya, Li dan Amore telah menikah tadi pagi, tentu saja tidak ada kesan romantisnya. Mereka menikah hanya mengundang keluarga besar saja, dan hanya melakukan ritual pernikahan juga pengikatan jiwa sebagai penyihir.
Semua itu karena perintah Li. Katanya ia malas melakukan banyak acara yang mungkin hanya akan menguras tenaganya. Definisi kebelet nikah, tapi tak mau capek.
Sedangkan Amore? Yah, gadis itu hanya ikut-ikutan saja. Sudah ia yakini, jika pernikahannya tidak akan semewah pernikahan raja dan ratu lainnya. Dari proses lamaran saja sudah kentara. Hanya bermodal kue cokelat kesukaannya, dan selesai.
"Pikun. Padahal masih muda," ejek Li membuat Amore mendelik kesal lantas menghampiri Suaminya itu.
"Ck! Sedang apa kau di sini? Pulang sana!" usir Amore pada Li.
Li memutar bola matanya. "Kau pura-pura bodoh, atau memang asli bodoh sih? Sekarang kau istri ku, ratu kerajaan Vaskal, jadi tempat tinggal mu di sana bukan di Torix lagi," tekan Li pada Amore.
Li tidak habis pikir dengan Amore, setelah pernikahan Selesai, gadis itu malah kembali ke kerajaannya dan membuat Li repot sendiri menghadapi para keluarga dan tamu besar yang menanyai keberadaan Amore.
Amore mengambil duduk di sisi ranjang. Ia menatap malas ke arah Li yang masih berbaring. "Kita pisah tempat tinggal saja deh. Aku malas tinggal bersama mu," ujar Amore, ia menghela napas. "Apalagi aku masih muda dan cantik, ya Tuhan, mengapa pasanganku tua sekali."
Kalimat menghina di akhir membuat Li melotot dan lantas memukul paha Amore. "Enak saja! Umurku memang sudah kepala tiga, tapi jangan salah ya, kalau wajah ku masih muda."
Itu fakta. Jika di lihat dari umur, Li memang sudah dewasa, namun wajahnya masih terlihat seperti pria berusia dua puluh lima tahun. Li sangat tampan, Amore mengakui itu, namun Amore hanya diam dan terus menyangkalnya di depan Li.
"Ayo kembali, Ibu sedang menanyaimu terus." Tanpa berlama-lama, Li langsung beranjak bangun. Ia menarik gaun belakang Amore dan berteleportasi.
Tidak ada anggun-anggunnya. Seharusnya di gendong ala bridal, biar terkesan romantis, Li malah memperlakukan Amore bagai anak kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS EVELINE: The Choice [Tamat]
Historical Fiction(STORY KE-3) [Spin off, Arabella Transmigration] [Part Lengkap] Humor-Romance Pertemuan tidak sengaja dengan Raja dari Torix, perlahan merubah kehidupan Eveline. Putri dari kerajaan Estemoral itu, mulai merasakan getaran aneh dalam dirinya, setiap b...