Ending

5.5K 759 203
                                    

Tissue udah di siapin?
Hati juga udah siap?

Pokoknya apapun endingnya nanti, kalian percaya aja, Star gak akan ngecewain kalian:)

Ini baru ending gengss, masih ada bagian Epilognya haha

Happy reading 🖤

----

Apa boleh Eveline menangis lagi, lagi dan lagi?

Apa dia akan terlihat lemah dan bodoh? Karena menangisi seseorang yang bahkan tidak mempedulikan perasaannya?

Tapi, mau bagaimana? Eveline sungguh kecewa. Ia kecewa dengan apa yang terjadi padanya, hingga bernapas pun terasa sesak.

Eveline hancur. Dia hancur hanya karena satu orang.

Orang yang Eveline percaya untuk di titipkan perasaan sepenuhnya.

Orang yang Eveline percaya mampu membuatnya bahagia selamanya.

Orang yang Eveline percaya menjadi poros dunianya.

William Torix.

Bagaimana bisa Eveline membenci pria itu sedangkan kisah manis yang mereka lewati terlalu banyak?

Memang, Eveline mengatakan jika ia membenci William malam itu, namun sayangnya, hatinya berkata tidak. Eveline tak sanggup membenci William.

Dia hanya kecewa saja. Kecewa yang teramat dalam pada sosok itu--sosok yang telah menghancurkan dunia Eveline pada malam itu.

Malam yang sudah beberapa hari berlalu, namun rasa sesaknya tak kunjung menghilang.

"Sayang, ayo makan dulu," ujar Kimberley seraya membawa napan makanan.

Eveline tidak bergeming. Ia hanya menatap kosong ke luar jendela dengan wajah sembab. Tubuhnya terlihat kurus, dan juga kantung mata yang menghitam.

"Sayang, jangan seperti ini ya. Ingat, kau sedang mengandung anakmu. Dia butuh asupan darimu," ujar Kimberley, ia mengusap bahu putrinya itu.

Eveline terkekeh miris. "Dia tidak menginginkan bayi ini, Bu. Dia tidak mau mengakuinya. Padahal ... Padahal aku sudah membayangkan hidup bahagia dengan keluarga kecil kami. Namun dia---" Eveline menunduk, air matanya mengalir lagi.

Benar kata William. Eveline sangat bodoh karena bisa jatuh cinta terlalu dalam pada pria itu. Dan lihatlah sekarang, karena rasa cintanya yang besar, Eveline harus menanggung sakitnya. Dan ya, Eveline membenarkan ucapan William.

Dia memang bodoh.

Sakitnya saat seseorang tidak mengharapkan kehadirannya dan juga kehadiran bayi mereka.

"Sayang, tenangkan dirimu ya. Ingat, kau tidak sendiri. Ada kami dan juga calon anakmu, tolong jangan larut dalam kesedihan ini. Kau harus kuat."

Eveline memejamkan matanya. "Bagaimana aku harus kuat, jika William adalah pusat tenagaku, Bu?" Rasanya sesak lagi. Eveline sudah terlalu mencintai William. "Dia jahat, Bu. Dia pria paling jahat yang aku temui. Namun aku tidak bisa membenci, Bu. AKU TIDAK BISA MEMBENCINYA!"

PRINCESS EVELINE: The Choice [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang