Pasukan Eveline! Siap masuk Konflik?
Huaa Star pikir cerita ini bakalan sampai 30an PartT_T ternyta enggak. Part 20 End sesuai perkiraan Star, in shaa Allah gak ada halangan<3
Siapkan hati ya dari sekarang, karena konfliknya sedikit mengandung bawang:v menurut Star sih:v gak tau kalau menurut kalian:v
Tapi tenang aja, masih ada bengek sama uwuwnya×^× apalagi bagian Derral dan Alin 😂
TOKOH BELLA akan muncul di cerita ini lagi. Sesuai yang Star bilang di part sebelumnya, jangan bingung lagi okayyy?
Selamat membaca🖤
_____
Derral menunduk dengan wajah di tekuk. Di sebelahnya Alin melakukan hal serupa. Keduanya menekuk wajah cemberut saat tatapan tajam penuh tanya tertuju pada keduanya.
"Aku sudah memberitahu hal ini pada Raja Kendrick. Sebentar lagi mereka akan tiba." Sora--Ibu Li membuka suara yang di angguki para petinggi kerajaan lain.
Wajah Derral semakin di tekuk. "Mengapa kalian mengundang Kakak ku? Memangnya aku punya salah apa?" tanyanya.
Setelah kepergok oleh Sora tadi, Derral dan Alin di bawah ke ruang rapat untuk membahas hal ini lebih lanjut. Alin dan Derral hanya pasrah di bawah ke tempat itu, Padahal mereka tak tahu kesalahan apa yang mereka perbuat.
Theo—Ayah Li menggeleng pelan. "Kita tunggu Raja Kendrick terlebih dulu," ujarnya.
Derral berdecak pelan.
"Ibu, Ayah, aku pergi saja ya, aku ingin latihan lagi." Alin berdiri dan hendak pergi, namun suara Ibunya menghentikan pergerakannya.
"Duduk dan jangan kemana-mana, sampai masalah ini berakhir," ujar Sora.
Alin mendengus kecil sebelum duduk di kursi kembali.
Posisi mereka sekarang; Theo dan Sora duduk di bagian depan dan para petinggi kerajaan duduk di samping kiri dan kanan. Sedangkan Derral dan Alin berada di tengah-tengah dengan posisi menghadap ke arah Sora dan Theo. Ini bukan hanya sekedar ruang rapat, namun ruangan interogasi.
Derral menoleh pada Alin yang masih cemberut. Pandangannya tertuju ke tanda merah di leher Alin yang di sebabkan olehnya.
"Bagaimana lehermu? Apa sakit?" tanya Derral pelan.
Alin ikut menoleh pada Derral. Keningnya berkerut sebentar dengan tangan yang memegang lehernya yang terdapat tanda kissmark.
"Sakit sih," jawab Alin pelan. "Tapi enak," lanjut Alin jujur sesuai apa yang ia rasakan.
Derral tersenyum lebar dan dengan bar-bar nya ia mendekatkan wajahnya ke curuk leher Alin, membuat semua pandangan mata tertuju tajam ke arah cowok itu.
"Nanti kita coba lagi setelah ini ya," ujar Derral, mencium singkat leher Alin membuat Sora dan Theo melotot kaget begitu juga dengan para petinggi kerajaan yang lain.
"PANGERAN DERRAL!"
****
Eveline membasuh wajahnya dengan air yang berada di dalam kendi. Ia tersenyum saat membayangkan perlakuan manis William padanya. Hatinya berbunga-bunga dengan tingkah manis William pada padanya.
Rasanya Eveline akan terus jatuh cinta pada pria itu.
"Eveline?"
Eveline menoleh ke sumber suara dan tersenyum hangat.
"Kak Bella," ujarnya. Kemudian ia mengambil kain putih kecil untuk mengelap wajahnya sebelum menghampiri Bella. "Ada apa Kak?"
Bella tersenyum dan memegang bahu Eveline agar keduanya keluar dari kamar mandi yang tersedia di kamar gadis muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS EVELINE: The Choice [Tamat]
أدب تاريخي(STORY KE-3) [Spin off, Arabella Transmigration] [Part Lengkap] Humor-Romance Pertemuan tidak sengaja dengan Raja dari Torix, perlahan merubah kehidupan Eveline. Putri dari kerajaan Estemoral itu, mulai merasakan getaran aneh dalam dirinya, setiap b...