Part Enam

4.1K 837 511
                                    

Makasih udah baca dan TEMBUSIN target<33

Pliss panggil aku Star ya! Jangan Thor atau Author:) biar lebih dekat gituuuu<33

Happy reading 🖤

Li kembali ke kerajaannya setelah mengantar Eveline pulang. Wajah pria itu masih memerah karena malu. Padahal hanya di cium Eveline, tapi efeknya bisa buat Li pingsan seketika. Bagaimana jika Eveline melakukan lebih? Mungkin Li bisa saja kembali ke pangkuan ilahi.

Larut dalam meratapi malu yang tak kunjung reda, Li sampai tidak menyadari jika dari arah berlawanan, adiknya Alin tengah berjalan bersama seorang gadis cantik sebaya dengannya.

"Hallo Raja Vaskal yang tampan!"

Li tersentak. Pria itu menghentikan langkahnya dengan kening berkerut saat melihat gadis asing yang menyapanya tadi.

"Siapa?" tanya Li pada Alin.

Alin tersenyum dan menatap gadis di sebelahnya sekilas. "Amore. Putri kerajaan Torix," jelas Alin membuat Li melotot kaget.

"Torix? Sedang apa kau di sini?" tanya Li, terlihat tidak suka dengan keberadaan Amore.

Amore terkekeh kecil. Menyibak rambutnya yang terurai, hampir mengenai wajah Li jika pria itu tidak memundurkan kepalanya.

"Bertemu dengan temanku. Iya 'kan Alin?" Amore menggandeng bahu Alin, membuat Alin terkekeh karena tingkah bar-bar Amore.

"Dia temanku, Kak. Gadis yang pernah aku tolong sewaktu berpetualang di hutan perbatasan," jelas Alin.

Li menatap Alin sekilas, sebelum menatap gadis bernama Amora itu dari atas sampai bawah. "Kau adiknya Raja William?" tanya Li, membuat Amore memutar bola matanya jengah.

"Tadi kan, aku sudah memperkenalkan diri. Aku Putri Kerajaan Torix, ya sudah jelas jika aku adik Kak Liam," tutur Amore.

Raut tak suka Li masih terpampang jelas saat menatap Amore. Sedikit membuat Amore risih. "Dengan siapa kau kemari?" Li bertanya lagi.

"Dengan Kak Liam. Tapi dia sudah menghilang entah kemana. Dan meninggalkan aku bersama pengawal pribadi ku," jawab Amora tampak jengkel dengan William yang entah hilang kemana.

Memang, dari kemarin Amore merengek pada William untuk memberinya izin ke wilayah Vaskal. Awalnya William menolak, dan mengatakan jika ia ada masalah dengan Raja Vaskal. Namun, bukan Amore namanya jika keinginannya tidak terpenuhi.

Walaupun harus merengek seperti anak kecil di kaki William, Amore lakukan. Dan Amore berhasil. William menyetujuinya pergi ke Wilayah Vaskal dengan syarat William yang harus mengantarnya.

"William yang mengantarmu?" Amore mengangguk.

"Sudah ya bertanya-tanya, aku lelah. Terlebih aku adalah tamu, seharusnya kau harus menyediakan jamuan untukku. Aku sudah lapar. Ayo! Alin, bawa aku ke ruang makan. Anak-anakku harus mendapatkan asupan segera," ujar Amore yang sudah menarik-narik lengan Alin.

"Anak? Kau sedang mengandung?" tanya Alin terkejut.

Amore terkekeh. "Tentu tidak. Yang ku maksud anak adalah cacing di perutku," jawab Amore membuat Alin memutar bola matanya malas.

PRINCESS EVELINE: The Choice [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang