6✓ Putra dan Ayah

32 20 2
                                    

Hallo👋👋Semoga kalian selalu dalam keadaan yang baik🖤🖤

Semoga suka sama part ini guys🖤🖤

SELAMAT MEMBACA😀😀

**********

🎉🎉🎉

"Tadi kamu mau kabur beneran?"

Natta dan Naura tengah di perjalanan menuju rumah Naura, Natta melihat gadis disampingnya yang asyik bermain dengan handphone nya, entah kenapa Natta membolehkan Naura meminjam handphone nya. Padahal ia tidak kenal sama sekali.

"Ya mau gimana lagi, Nau nggak mau cuci piring. Sebenarnya niatnya tuh baik loh kak. Nau mau pulang dulu, terus ambil uang. Eh malah ketangkep." Naura mengembalikan handphone Natta yang langsung diterima si pemilik. Gadis itu masih terlihat kesal bercampur takut.

"Kok bisa kemalingan?"

"Tadi tuh Nau kan mau ke mall sama temen, eh dianya pulang dulu soalnya mama dia tiba-tiba drop. Sebenarnya dia nggak mau ninggalin Nau sih, tapi Nau maksa, Nau juga masih mau main. Terus nih ya Nau laper kan, yaudah beli makanan, ada rasa curiga sih kalo yang ngambil tuh...." Naura menerawang kejadian yang barusan ia alami. Gadis itu menghadap pada Natta, "Cowok yang jalan samping meja Nau, terus dia kayak ngejatuhin sesuatu. Setelah itu dia berdiri terus pergi gitu aja," terangnya dan Natta mengangguk, tidak salah lagi. Pasti lelaki yang Naura ceritakan adalah pelakunya.

"Kalo kamu mau pulang emang mau naik apa?"

"Em..jalan kaki mungkin kak." Naura meringis, tapi tak lama bukan hanya Natta, pak supir juga terkejut karena Naura yang tiba-tiba bertepuk tangan heboh, ada gitu, orang habis kemalingan bukannya sedih atau nangis, ini malah tepuk tangan.

"Ngapain Nau?" Natta bertanya seraya memegang dadanya, beneran, Natta kaget.

"Kakak tadi kayak pahlawan Nau loh, ih jadi pengen punya kakak cewek!" Naura terlihat semangat berbicara, membuat Natta terkekeh.

"Kamu nggak punya kakak?"

Naura menggeleng, tapi dengan cepat mengangguk.

"Hah?"

"Nau punya kakak, tapi cowok. Kakak Nau itu cuek sih, tapi dia sebenarnya sayang banget sama Nau, sama ayah bunda juga," jelas Naura.

"Kamu kelas berapa?"

Naura menunjuk dirinya sendiri, "Nau?" Natta mengangguk.

"Nau kelas 8 SMP, tapi kakak Nau udah kelas 11 SMA." Natta menaikkan kedua alisnya kaget, "Beneran? Kakak kamu sekolah dimana?"

"Di SMA Bhakti Wiyata."

"Kakak juga disana, kelas 11 juga."

Naura membekap mulutnya tidak percaya, "Keren keren keren! Kalian satu sekolah, seangkatan lagi. Tapi Nau kok nggak tau kak Natta ya?" Naura menyentuh bibirnya dengan jari telunjuk.

"Kenapa harus tau?"

"Soalnya setiap ada murid yang terkenal di SMA kakak Nau, pasti Nau tau hehe.."

Natta menepuk jidatnya pelan, "Kakak murid baru, tadi masuk sekolah pertama."

"Ohhh, pantesan," balas Naura, "Tapi pasti kak Natta dalam beberapa hari udah terkenal."

"Ada ada aja."

"Ihh emang ada kak Nat! Nau jadi ngefans deh sama kakak."

"Udah-udah, kamu cerewet banget ternyata. Ayah bunda kamu nggak marah kalau tau kamu kemalingan?" Naura tersenyum aneh, "Nau jamin mereka nggak marah, nggak tau sih kalo kakak Nau."

Arashta (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang