15✓ Ternyata Alergi

22 11 1
                                    

Hallo👋👋Semoga kalian selalu dalam keadaan yang baik🖤🖤

Semoga suka part ini guys🖤🖤

SELAMAT MEMBACA😀😀

**********

🎉🎉🎉

Setelah kepergian Arash para siswi mulai mendatangi Natta, sementara gadis itu masih berdiri di tempatnya dengan pikiran yang sepenuhnya dipenuhi Arash, ada apa dengan lelaki itu? kenapa Arash sepanik itu? dan kenapa lelaki itu pergi begitu saja?

"Heh!" Natta mengerjap pelan, detik berikutnya menoleh pada seorang gadis yang kini memutari tubuhnya.

"Anak baru? lo ngapain sih deketin Arash terus?" sarkas gadis itu yang tidak sama sekali membuat Natta takut, ia balik memandang gadis asing itu datar.

"Apasih sok kenal banget!" Natta berkata ketus.

"Belagu banget ya lo!"

"Kalo gue belagu kenapa? nilai lo anjlok? atau lo jadi kalah saing?" Natta berkata dingin, mendekatkan dirinya pada gadis yang kini terlihat takut. Diam-diam gadis itu pergi menimbulkan sorakan dari sekitar.

Dasar, nyali hanya sebiji sok-sokan mau ngelawan Natta.

"Terus kalian ngapain masih disini, mau gue siram?" Sontak semua yang dari tadi berada disekitar Natta langsung ngacir pergi, tidak mau kena imbas karena membuat murid baru, alias Natta terusik. Mereka sekarang sadar, walau Natta adalah murid baru tapi gadis cantik itu sudah berpengaruh disini.

Gadis itu ingin kembali ke tempat hukuman tadi, ia yakin Senu sudah lama menunggunya. Bisa saja Senu mendumel tidak jelas gara-gara ia sangat lama. Natta menghela napas berat, sebelum akhirnya melangkah.

"Natta berhenti!" Natta menghentikan langkahnya, mengernyit bingung melihat Zidan yang tengah berlari kecil menghampirinya, sedang di belakang ada Zafran yang berjalan dengan gontai.

Gadis itu belum bicara, menunggu Zidan yang beberapa detik sudah ada didepannya.

"Tadi Arash kenapa? kok kayak ada sesuatu?"

Natta mengedikkan bahu acuh, "Cuman masalah minum air keran," jawabnya acuh.

Spontan Zidan melebarkan matanya, "Air mentah maksud lo?" Natta bergumam malas, ia melirik sekilas Zafran yang sudah berada disamping Zidan.

"Ya kali ada air keran rebusan," gumamnya pelan.

"Nat, lo belum tau?" Zidan bertanya serius, kemudian menoleh pada Zafran, "Arash barusan minum air keran." ungkapnya pada Zafran.

"Ngapain??" Zafran juga langsung terkejut. Jujur Natta semakin bingung dengan situasi ini. Sebenarnya apa yang salah?

"Jangan bikin gue bingung deh!" cetus Natta memecah lamunan Zidan dan Zafran, kedua lelaki itu dengan kompak menepuk jidat.

"Gue nggak tau ini penting apa nggak buat lo, Arash alergi sama air mentah, tuh anak nggak bakal tahan." Penjelasan Zafran sukses membuat Natta bungkam. Gadis itu masih mencerna ucapan Zafran sampai Natta membuka bibirnya tidak percaya, oh tidak! jangan bilang Arash tadi langsung pergi karena ia...?

Arashta (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang