13✓ Pikiran Natta

25 13 4
                                    

Hallo👋👋Semoga kalian selalu dalam keadaan yang baik🖤🖤

Semoga suka sama part ini guys🖤🖤

SELAMAT MEMBACA😃😃

**********

🎉🎉🎉

Natta masih bergeming di tempat dengan tangan yang setia memegang kenop pintu. Dahinya mengkerut dalam melihat kaget Zidan dan Zafran yang tengah berdiri di depannya. Pandangan Natta sedikit turun, bibirnya agak terbuka melihat lelaki menyebalkan dan sombong itu tengah berjongkok santai, melihat Natta datar setelahnya membuang pandangan ke samping.

"Wait... kalian??"

Spontan Natta ikut memiringkan kepalanya saat lelaki di depannya melakukan itu.

"Lo ngapain ngikutin gue Nat?" Zidan bertanya pelan, masih dengan kepala yang miring. Lalu lelaki itu mendapat gelengan dari Natta.

"Nggak tau."

Disisi samping, Zafran menaruh jari telunjuk ke dahinya seraya menggeleng. Sebenarnya kenapa dengan dua orang ini, "Ini kenapa pada nggak jelas sih!" geramnya rendah.

"Ngapain sih kesini? pulang!" Suara Arash tiba-tiba terdengar, lelaki itu bangkit. Namun, saat akan melangkah tangannya dicekal oleh Zidan membuatnya berhenti.

"Apa sih!"

"Ini kenapa yang buka jadi Natta?" bisik Zafran di telinga Zidan, langsung tegak saat Natta melihatnya dengan intimidasi.

Zidan menggeleng, ia melepaskan cekalan pada Arash kemudian merangkul Zafran dan Arash.

"Hai Nat? jadi ini rumah lo?" Lelaki itu menyapa dengan ria, mengeratkan rangkulan saat merasakan kedua sahabatnya seperti berontak.

"Lo ngapain goblok!" maki Zafran.

"Gua hajar lo Dan, lepas!" Seketika Zidan melepas tangannya dari pundak Arash.

"Ngapain?" Natta bertanya dengan malas, apalagi melihat perdebatan para lelaki di depannya membuat ia semakin gondok.

"Boleh masuk? haus."

Natta mengangkat sebelah alis mendengar ucapan tidak tau diri Zidan, lelaki itu benar-benar!

"Masuk!" Natta membuka pintu lebar, "tamu nggak di undang."

Seakan tertampar, Zidan merubah rautnya seperti orang yang tersakiti sebelum akhirnya melengos, disusul Zafran yang mengangguk dengan meringis pelan, "Sorry Nat." Natta hanya bergumam, jadi begini kelakuan asli kumpulan lelaki yang paling ditakuti, disegani, dan dikagumi di SMA Bhakti Wiyata, abnormal.

Tunggu! ada yang kurang. Natta menoleh ke arah lelaki yang masih berdiri di luar. Gadis itu menunduk, ikut mencari tau apa yang diliat Arash dibawah.

Nihil! tidak ada apapun. Natta tidak menyadari bahwa Arash tidak lagi menunduk dan kini melihatnya datar, sampai dengan Natta yang tiba-tiba mendongak dan ikut terdiam.

"Masuk sana!" Suara Natta terdengar ketus, detik itu ia mengalihkan pandangannya.

"Lo berani nyuruh gue?" Arash berdecih, "cewek keras kepala." celetuknya yang langsung membuat Natta melihatnya tajam.

Arashta (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang