Hallo👋👋Semoga kalian selalu dalam keadaan yang baik🖤🖤
Semoga suka part ini guys🖤🖤
SELAMAT MEMBACA😀😀
**********
🎉🎉🎉
Sebelum menghampiri Arash, Rania menyempatkan memandang remeh Natta yang kini sudah pergi dan hilang di balik pintu kantin. Arash terlihat masih diam dengan tangan terus terkepal, sementara Zafran dan Zidan dengan santai menduduki bangku Senu dan Yola tadi.
"Berani juga itu cewek," gumam Zafran yang masih bisa didengar Zidan dan Arash.
"Itu mah udah masuk berani banget, suka nih gue," balas Zidan kemudian menopang dagu. Melihat sahabatnya dengan tawa yang tertahan.
"Arash, aku temenin ke toilet yuk. Rambut sama muka kamu basah banget ini." Saat Rania ingin memegang lengan Arash, lelaki itu nyelonong begitu saja, meninggalkan Rania yang melongo.
"Kok ditinggal sih Arash!!" Rania menghentakkan kakinya kesal.
Zafran yang melihat gadis gatel itu seketika jijik, ia berdiri, "Biar gue aja yang nemenin Arash, kan lo bukan siapa-siapanya."
Beberapa orang tertawa mendengar ucapan Zafran, begitu pun Zidan yang tertawa paling keras. Lelaki itu berdehem sebentar setelah berhenti tertawa, lalu merangkul bahu Zafran, "Lagian nemenin Arash ke toilet ngapain juga lo, mau nyosor?"
"APA KALIAN KETAWA HAH?!!" Rania melihat tajam sekeliling, kemudian menunjuk Zidan tajam, tapi lelaki itu malah seperti menantangnya, "Bangsat lo Dan!"
Zidan hanya bisa tersenyum kemenangan.
🎉🎉🎉
"Biar gue beliin seragam Nat, bentar." Natta ingin mencegah tapi gelengan kecil dari Senu menghentikannya.
"Udah Nat, emang lo mau terus pakek seragam itu?"
Natta mendengus, gadis itu melihat ke cermin di toilet. Seragamnya basah dan itu membuat lekuk atas Natta terlihat jelas.
"Oke, gue tunggu di luar."
"Yaudah gue sama Yola pergi bentar, lo temuin Rafqi sono."
"Rafqi?" Senu mengangguk, "Namanya Rafqi Charemon Adibratha, pengurus osis, anaknya ramah sih."
"By the way, lo tadi bener-bener keren Nat, gue kasih 2 jempol deh karena keberanian yang lo punya." Senu berseru seraya mengacungkan 2 jempol kearah Natta yang hanya melihat Senu geli.
"Gue setuju sih, mental lo kuat juga," sahut Yola.
"Main-main itu cowok sama gue, biar dia rasain akibatnya." ucapan yang terlontar dari bibir Natta sukses membuat Senu dan Yola menampilkan wajah bangga.
Natta, Yola, dan Senu keluar dari toilet, sementara Yola dan Senu belok ke arah koperasi sekolah, berbeda dengan Natta yang tengah menghampiri lelaki itu. Lelaki yang telah meminjami jas pada Natta, sedang duduk sendiri di depan ruangan tempat menyimpan bola.
Natta memilih langsung duduk, "Makasih udah minjemin jas."
Lelaki itu mengangguk, "Santai, lo murid baru?" tanyanya yang langsung mendapat anggukan dari Natta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arashta (On Going)
Подростковая литератураNamanya Arash. Sosok itu terkenal mempesona dan menakutkan di satu waktu. Dia tampan, pintar, dari keluarga kaya raya, dan memiliki kualitas diri yang sangat baik. Bahkan banyak yang menganggap Arash terlalu sempurna untuk menjadi nyata. Tapi ini re...