Hallo👋👋Semoga kalian selalu dalam keadaan yang baik🖤🖤
Semoga suka part ini guys🖤🖤
SELAMAT MEMBACA😃😃
**********
🎉🎉🎉
Suasana di kelas 11 IPA 3 sekarang cukup bising setelah Pak Maulana, sang guru killer mengakhiri pelajarannya. Benar-benar paket komplit, sudah gurunya galak pelajarannya matematika lagi, sungguh nikmat bukan?
Semua bernapas lega setelah pak Maulana pergi dari kelas, bayangkan, bahkan untuk bernapas saja semua murid takut jikalau napas mereka menimbulkan suara.
"Pak Maulana makin killer aja njir, takut gue, beneran!" ungkap Senu kesal, gadis itu mendengus seraya bercermin.
"Mana tiba-tiba ngantuk lagi," sahut Natta malas, memang gadis itu saat pelajaran berlangsung tadi mati-matian menahan kantuk yang menyerang tiba-tiba. Natta mendengus sebal saat Senu malah menertawakan dirinya.
"Itu tandanya lo nggak suka sama matematika, lo bosen kan? Emang nggak ada yang menarik sih." Setelah mengatakan itu Senu langsung teringat sesuatu.
"Nat."
"Hm," gumam Natta seraya menumpukkan sebelah pelipisnya, posisi Natta miring dengan kepala yang menghadap belakang, gadis itu melirik sekilas Kartika yang sibuk menulis angka di bukunya, melihatnya saja sudah membuat Natta mengantuk.
"Kemaren pas gue sama Yola pulang duluan, lo cepet kan pulangnya?"
"Hm, kenapa?"
Senu berdecak sebal, "Hem mulu perasaan jawabannya, lo nunggu lama apa pulang cepet?"
Natta mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya mengangguk, "Lumayan, kenapa?"
Yola yang dari tadi diam dan menunduk, kini mendongak, "Lo pulang sama Rafqi kan?" tanyanya.
"Tau darimana?" Natta kini memicingkan mata curiga, setelahnya ia melihat datar apa yang ditunjukkan Yola.
"Ada yang moto." Yola mengangkat handphonenya dan memperlihatkan foto dimana Natta yang baru saja naik ke motor Rafqi.
"Nggak ada kerjaan banget." Natta merotasikan bola matanya.
"Ya kalo yang di poto Yola sama Sakha kurang kerjaan, tapi kan ini lo sama Rafqi."
Yola yang mendengar namanya disangkut paut langsung menatap tajam Senu, "Apasih lo!"
Lain dengan Natta yang agak kepo, ia menaikkan sebelas alis penasaran, "Sakha siapa?"
"Itu, sa.ha.bat. nya Yola." Senu sengaja menekankan kata sahabat sesekali melirik Yola yang sudah memasang raut tidak suka.
"Friendzone?" tanya Natta yang langsung membuat Senu membungkam mulutnya agar tidak kelepasan tertawa.
"Bukan friendzone Nat."
Natta pura-pura mengangguk percaya, ia tidak bodoh sehingga tidak tau apa yang terjadi dengan Yola dan Sakha-sakha itu. Melihat dari ekspresi Yola saja gadis itu sudah paham betul.
"Pagi anak-anak!"
Mendengar sapaan itu dengan cepat Natta langsung memposisikan duduk dengan benar, lalu melihat datar wali kelasnya yang berjalan anggun di depan.
"PAGI JUGA BU!"
Bu Lidya tampak memasang raut wajah serius, "Silahkan buka tugasnya!'
"HAH?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arashta (On Going)
Fiksi RemajaNamanya Arash. Sosok itu terkenal mempesona dan menakutkan di satu waktu. Dia tampan, pintar, dari keluarga kaya raya, dan memiliki kualitas diri yang sangat baik. Bahkan banyak yang menganggap Arash terlalu sempurna untuk menjadi nyata. Tapi ini re...