Rohan berjalan mengendap endap tanpa mengeluarkan suaranya sedikitpun. Mencoba mencari celah untuk menyelamatkan byulra tanpa terlihat oleh makhluk aneh itu. Ia bersembunyi disetiap reruntuhan bangunan istana, hingga ia dapat mendekat ketubuh byulra.
Rohan memberi tanda agar byulra tetap diam dan berpura pura tidak terjadi apa apa. Terlihat younghwa yang sedang tertawa senang melihat bagaimana xion yang terus menangisi lalice. Ia membawa lebih jauh byulra dari tempatnya berada. Keadaannya membuat hati rohan sakit. Darah dan keringat yang bercampur menjadi satu, ini pertama kalinya Rohan melihat byulra begitu menyedihkan saat bertarung.
"Maaf saya terlambat datang,"
Ucap rohan dengan tangannya mengelap darah yang mengalir diwajah byulra. Perlakuannya masih sama seperti dulu. Kasih sayangnya terlihat tak berkurang. Dan, itu membuat byulra meneteskan air matanya. Ternyata masih ada yang menyayanginya layaknya seorang anak."Bagaimana ini akan berakhir?"
Ucapnya dengan mata yang masih mengeluarkan air matanya. Jujur, dirinya sudah lelah dengan semuanya. Bahkan dirinya sudah ingin mati sekarang."Tetaplah hidup, tetaplah hidup dan melawannya. Lindungi orang yang kamu sayangi, dan saya akan membantumu,"
Senyum diwajah tuanya masih sama seperti dulu. Memancarkan kelembutan dan kehangatan.Ia kembali melihat orang-orang disana. Tepatnya ia melihat Yongsun dan Byulyi. Dua orang yang tak pernah mendengar bahwa dirinya sangat menyayangi mereka.
"Tapi bagaimana? Hanya ada kita berdua disini,"
"Tidak, kita ada banyak."
Ucap Rohan dengan senyumnya. Membuat kepercayaan diri byulra datang kembali. Ia suka saat Byulra bersikap meremehkan lawannya daripada menyerah dengan keadaan.Tiba-tiba, suara gemuruh tapak kuda menggema diseluruh ruangan. Bahkan younghwa menghentikan tangannya untuk membunuh xion, saat suara gemuruh itu terdengar. Dan saat itu juga, anak panah terbang mengeroyok younghwa.
Sosok berjubah hitam diatas kuda hitam datang. Berlari begitu cepat menuju yonghee, bahkan angin sampai membuat tudungnya terbuka hingga menampakan wajahnya. Kulit yang sedikit gelap dengan rambut panjang bergelombang diikat. Byulra tahu siapa orang itu. Penerus dari pemimpim Baram kingdom. Dia adalah Vitha.
Younghwa yang sibuk melindungi kepalanya dari anak panah prajurit Vitha, tak akan memikirkan orang orang didekatnya. Seperti mesin, mereka tanpa henti menembakkan anak panah kearah younghhwa secara terus menerus. Vitha turun dari kudanya, lalu menghampiri yonghee. Mengusap darah yang berada diwajah perempuan itu.
"Terima kasih sudah datang,"
Suaranya begitu lemah dan sedikit serak. Dengan lembut ia mengangkat tubuh yonghee menjauh dari sana. Tidak terlalu jauh, cukup untuk tak terlihat dari pandangan younghwa."Aku akan segera kembali,"
Saat vitha akan meninggalkannya, yonghee menahan lengannya dan membuat Vitha kembali duduk untuk mendengarkan apa yang ingin yonghee katakan padanya."Tolong selamatkan yongsun. Dan tolong buat semuanya kembali lebih baik."
Ucap yonghee dengan nada yang terdengar lemas tak ada tenaga. Meskipun permintaan yonghee belum tentu ia kabulkan, tapi ia akan berusaha hingga akhir.Vitha menganggukan kepalanya dan mengecup puncak kepala yonghee. Seperti memberi ketenangan untuk yonghee. Ia meninggalkan yonghee, mengeluarkan pedangnya, dan berjalan dengan tegas.
Tapi, baru saja ia berjalan beberapa langkah, sesuatu yang tak pernah ia bayangkan terjadi. Semua anak panah yang terbang berhenti seketika, dan berbalik. Matanya menyaksikan semua prajurit pemanahnya mati karena panah-panah mereka. Hanya beberapa prajuritnya yang tersisa. Suara gelak tawa younghwa menyiratkan untuk vitha lebih berhati-hati dalam membuat serangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/214203246-288-k31067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Knight || MOONSUN (TAMAT)
FantasíaCahaya gerhana bulan seperti penyambut dari datangnya dua orang untuk melihat dunia,tak ada yang bisa membedakan antara mereka karena kemiripan mereka,dimulai dari waktu kelahiran,wajah,dan orang tua. Hanya kekuatan lah yang akan membedakan mereka...