Setelah raja moon aeerez digantikan oleh moon byulyi keadaan rakyat semakin sejahtera, nama kerajaan Eternalluna semakin tersebar luas karena kedermawanan dan keadilan sang pemimpin. Prajurit prajurit yang selalu sigap dengan pemberontak yang kapan saja bisa meruntuhkan kerajaan, dan banyak kerajaan kerajaan diluar sana yang ingin bersahabat dengan kerajaan Eternalluna karena kekuatan kekuatan yang dimilikinya.Namun, semua itu tidak lah sejalan dengan kehidupannya setelah menikah. Yongsun yang selalu menolak untuk tidur dengannya dan jarang sekali berbicara dengannya, yongsun selalu menghabiskan waktu dikamar dan saat matahari akan tenggelam yongsun selalu pergi ketempat dulu byura membawanya. Bukit yang menyuguhkan ombak dan senja yang teramat indah.
"Semua orang yang mengikuti sayembara telah gagal yang mulia. Apa yang harus kita lakukan?"
Ucap wheein kepada byulyi yang masih saja menatap langit jingga."Tetap adakan sayembara sampai dia kembali"
Ucap datar byulyi namun masih menampakan senyumnya pada wheein dan pergi meninggalkan wheein disana.Wheein masih menatap punggubg byulyi hingga menghilang dibalik pintu kemuadian matanya menatap langit yang memang indah. Ia hanya menarik sudut bibir kanannya, ada hal yang sudah ia tuntaskan dan belum. Wheein berencana menemui hwasa. Berjalan menuju kamar hwasa dan setelah sampai kamar sepi, wheein tahu jika hwasa berada dikamar ia membuka pintu tersembunyi dan nampaklah tubuh hwasa dengan pencahaan yang minim.
Mendengar langkah kaki yang memasuki ruang khususnya jwasa langsung berbalik dan mengucapkan mantra sambil menunjuk orang yang baru saja memasuki ruangannya.
"eldur"
Mantra yang menciptakan api yang menyala hingga ruangan gelap dapat terlihat detail detailnya."skjöldur"
Wheein yang sudah hafal langsung mengucapkan mantra untuk menangkis agar kobaran api tak mengenai tubuhnya.Wheein dan hwasa sangat dekat meskipun usia mereka hanya berselang beberapa tahun. Wheeinlah yang membuat hwasa hidup layak hingga sekarang, meskipun dendam selalu berada didalam tubuhnya. Hwasa terpisah dari kedua orang tuanya dan kakaknya, itu yang membuat hati seorang wheein tak tega jika ada anak yang lahir diistana lalu dibuang karena kedua orang tuanya telah pergi karena seseorang. Wheein dan hwasa tahu siapa yang melakukan itu semua tapi, mereka lebih memilih balas dendam dengan diam, kenapa? Karena diam tidak pernah memberi tahu orang bahwa dirinya sedang marah, senang, ataupun sedih dirinya hanya ingin orang itu menyadari sendiri.
Ruang khusus dikamarnya tidak diketahui siapapun bahkan sang mendiang raja, hanya dirinya dan wheeinlah yang tahu entah dengan pendahulu pendahulu mungkin salah satu dari mereka tahu tempat ini. Hwasa sangat percaya dengan wheein hingga ia memberitahu ruang khusus itu, tempat dimana ia melakukan eksperimen eksperimennya tentang sihir. Hwasa terlahir dari pasangan penyihir sehingga ia sangat mahir tentang sihir sejak kecil karena pasangan penyihir jika mempunyai anak, anaknya akan langsung mewarisi ilmu sihir dari kedua orang tuanya tanpa harus berlatih. Berbeda dengan wheein, ia terlahir dari keluarga petinggi kerajaan, ia tidak tahu apa apa tentang sihir karena saat ia masih kecil orang tuanya sangat menentang dirinya untuk mengetahui dunia sihir hingga pada akhirnya hwasa yang mengajarinya tentang sihir meskipun tidak sepandai hwasa.
"Apa kau merasa bebas saat aeerez mati?"
Tanya hwasa yang masih tetap sibuk memasukan bahan bahan untuk membuat ramuan."Kenapa kau melakukan itu?"
"Apa? Membunuhnya?, bukankah itu yang kau inginkan?. Kau tersiksa sebelum ratu solana datang dan setelah dia pergi, dengan wajahmu itu aeerez sangat ingin memasukan punyanya kedalam surgamu"
"Kau menasehati orang yang lebih tua darimu, mimpi apa aku tadi malam sampai bisa mendengar perhatian dari penyihir ini?"
Hwasa yang mendengar celoteh wheein hanya tersenyum. Ia sangat menyayangi wheein karena dialah yang membuat ia bisa hidup dengan layak tanpa perku kelaparan.
![](https://img.wattpad.com/cover/214203246-288-k31067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Knight || MOONSUN (TAMAT)
FantasyCahaya gerhana bulan seperti penyambut dari datangnya dua orang untuk melihat dunia,tak ada yang bisa membedakan antara mereka karena kemiripan mereka,dimulai dari waktu kelahiran,wajah,dan orang tua. Hanya kekuatan lah yang akan membedakan mereka...