Two Knight || MOONSUN (TAMAT)

Sihir

"Kau mewarisi kekuatan dari ibu, katanya"
Ucap yonghee yang membuat yongsun tak percaya.

Bagaimana ia bisa percaya bahwa dirinya memiliki ilmu sihir dari lahir, orang tuanya telah meninggal sebelum yongsun mengerti dunia. Itulah yang membuat yongsun bingung dengan kekuatannya sendiri. Yonghee juga tahu dirinya memiliki sihir dari sang pengyihir kerajaan, yaitu younghwa. Dan sekarang adiknya juga akan memiliki kekuatan sihir meskipun berbeda kekuatannya.

"Kau akan bisa melihat masa depan tanpa melalui mimpi lagi jika kau terus berlatih"

"Apa aku benar benar memiliki kekuatan?"

"Kau masih tak percaya?"
Yongsun menggelengkan kepalanya pertanda ia masih belum sama sekali memahami tentang kekuatan sihir didalam tubuhnya sendiri.

Yonghee memang harus benar benar sabar untuk menjelaskan kepada yongsun. Menceritakan dulu ibu mereka adalah seorang penyihir dan menikah dengan ayah mereka yang keturunan asli keluarga kerajaan. Ciri-ciri keluarga penyihir adalah setiap anak yang lahir dari pasangan penyihir ataupun salah satu dari kedua orang tua mereka penyihir sang anak akan lahir dengan mempunyai kekuatan sihir dari lahir. Itulah sihir, selalu mengalir dalam darah dan tak akan pernah putus. Berbeda dengan orang menguasai sihir setelah mengerti dunia, mereka yang belajar sihir seperti itu tidak akan bisa menurunkan kekuatan sihir mereka jika mempunyai anak. Dan seorang yang telah belajar sihir atau telah diwariskan sihir, jika mereka mati mereka akan hidup kembali dalam wujud reinkarnasi.

"Apa ibu bereinkarnasi?"
Tanya yongsun polos ditengah-tengah yonghee menjelaskan.

"Entahlah, aku juga belum tahu. Aku harap kita bisa kembali melihatnya meskipun, perwujudan reinkarmasi akan sangat susah mengingat masa lalu"

Yonghee kembali menjelaskan kekuatan sihir yang ia punyai kepada sang adik. Kekuatannya adalah bisa berubah menjadi seseorang yang ia mau, hanya dengan meniru gaya berpakaian orang yang akan ia tiru. Bahkan suaranya juga akan berubah seiring dia merubah wajah dan tubuhnya. Ia mengetahui kekuatannya saat ia masih kecil, saat itu ia ingin meniru ayahnya yang selalu cerewet kepadanya, dan saat itulah ibunya membantu untuk ia menguasai kekuatannya tersebut lebih dalam.

"Aku akan pergi sebentar untuk mengambil sesuatu"
Pamit yonghee kepada yongsun.

Tak begitu lama setelah yonghee pergi, seseorang datang menuju yongsun.
"Aish kau kakak yang menyebalkan"

"Bagaimana? Pelukannya sama kan?"
Yonghee merubah dirinya menjadi moon byulra. Orang yang sangat adiknya cintai.

Pelukan kakanya benar benar membuatnya nyaman hingga menangis. Ini pertama kalinya yonghee merubah dirinya dan membuat yongsun menangis. Yonghee benar benar merasakan rasa sakit didalam diri adiknya. Rasa yang tak pernah menjadi nyata terus berdiam diri didalam hati yongsun. Entahlah byulra tahu perasaan adiknya atau tidak. Jika byulra bertemu dengan yongghee, pasti yonghee benar benar akan membunuh byulra karena telah membuat adiknya sengsara. Entah disini siapa yang salah tapi, ini benar benar membuat hatinya sakit saat melihat yongsun menangis dipelukannya.

Pagi menyapa dan hari ini adalah hari terakhir yonghee bertamu dengan samg adik. Kereta kuda serta para pengawal telah bersiap didepan pintu utama istana. Kini, yongsun mengucapkan selat tinggal dengan yonghee setelah kedatangan yonghee tak disapa oleh adiknya sendiri. Sebelum pergi ia berpelukan sebagai tanda selamat tinggal untuk adiknya. Yonghee juga memeluk byulyi sambil membisikan sebuah kalimat.
"Tetaplah mencintai adikku bagaimanapun keadaan adikku sekarang, terima kasih kau telah menjaganya"
Yonghee tersenyum setelah itu, sedangkan byulyi membungkukan kepalanya sedikit tanda bahwa ia akan melaksanakan perintah tersebut.

Ratusan malam telah datang dengan ribuan bintang. Dan seseorang itu masih belum datang kepadanya. Moon byulra, manusia yang tanpa kasihan membuatnya terus menerus menitipkan pesan kepada angin berharap byulra kembali dan memaafkannya.