Byulra membawa jane masuk kedalam rumah bernuansa kayu, membaringkannya diatas kursi kayu. Terlihat banyak mata yang tak suka melihat byulra berada disekeliling mereka. Contohnya satu orang, dia selalu menatap byulra dengan tatapan intimidasi, meskipun badan byulra lebih kecil dari dia tak ada rasa takut sedikitpun dari byulra karena yang ia lakukan adalah perbuatan yang benar dengan membawa jane kesini.
Dan sesaat setelah ia membalikkan badan ingin keluar menuju kudanya.
Bruggh.
Badannya terbang hingga membentur tembok kayu dengan keras. Ya, dia yang membanting tubuh byulra. Bagaimana bisa ia datang dengan menyelamatkan orang tapi ini yang ia dapatkan. Jelas perlakuan orang itu membuat byulra marah, ia bangkit dan berjalan mendekati orang itu. Tepat didepannya mereka berdua saling menatap dengan tatapan tajam dari mata masing masing. Warna bola mata yang berubah menjadi kuning menyala membuat byulra tahu orang dihadapannya bukanlah sembarang orang.
"Berterimakasihlah padaku"
Ucap byulra yang terus menatap tajam orang itu. Dan yang didapatkan byulra adalah cengkraman kuat dilehernya yang membuat dirinya susah bernafas."Apa yang kau ucapkan? aku harus berterima kasih padamu?. Harusnya kau mati disini karena bersama mate ku"
Tubuh byulra kembali dilempar kedinding hingga ornamen ornamen yang menempel diding jatuh mengenai tubuhnya.Kekuatan byulra berbeda jauh dengan dia. Ya, kekuatan seorang alpha tak akan bisa tertandingi. Meskipun begitu, byulra masih mencoba berdiri dengan tenaga yang tersisa. Dia kembali mendekati byulra dengan tatapan siap membunuh. Dan terulang kembali, tangannya mencekik erat leher byulra. Byulra mencoba sekuat tenaga melepaskan cengkraman itu namun semuanya gagal. Ketika kekuatan dan amarah menjadi satu maka akan sulit terkalahkan. Setenang apapun byulra menghadapi kekuatan dan amarah sang alpha, ia tetap tak bisa mengalahkan tenaga sang alpha.
"Lepaskan dia lalice"
Suara khas seorang pria tua menggema keseluruh ruangan hingga sang alpha melepaskan cengkramannya kepada byulra.Byulra langsung menghirup udara sebanyak yang ia dapat setelah sang alpha atau lalice melepaskan cengkraman dilehernya. Pria tua yang meneriaki mereka berdua mulai mendekat. Lalice yang tadi dengan mudah mengeluarkan seluruh emosinya sekarang dengan deru nafas dan geramannya menahan semua anarah yang mendobrak ingin keluar.
"Matemu baik baik saja. Dan kau ikut denganku"
Byulra benar benar tak tahu siapa pria itu, tapi setidaknya pria tua itu telah membantunya.Byulra mengikuti pria tua itu dari belakang. Mereka berjalan menuju keluar pemukiman. Entah apa yang pria tua itu ingin lakukan pada byulra, setidaknya ia masih membawa pedang kesayangannya. Sampai pada tepi bukit dengan pemandangan yang memperlihatkan karpet hijau pohon pohon dibawah sana. Dari ujung bukit bahkan terlihat dua kerajaan yang sedari dulu berdamai hingga saat ini yaitu kerajaan Eternalluna dan kerajaan Balgeunlig.
"Darimana kau berasal?"
Tanyanya dengan masih tetap menatap karpet hijau didepan sana."Aku seorang pengelana"
Jawab byulra untuk menutupi identitas aslinya. Selama ia keluar dari kerajaan ia tak pernah menggunakan namanya sebagai tanda perkenalan, karena ia sangat ingin melupakan semua ingatan saat ia berada dikerajaan."Darimana asal kerajaanmu?"
Byulra sedikit tersentak saat orang yang lebih tua darinya itu menanyakan tentang darimana asal kerajaannya. Ia sama sekali tak membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan tadi.
"Kau tahu, para bangsa serigala sangat membenci kedua kerajaan itu, itulah kenapa lalice sangat ingin membunuhmu"
Ia lupa bahwa sedari tadi ia berjalan bersama manusia serigala. Perawakan manusia serigala dengan manusia biasa sangat sulit dibedakan saat mereka tengah dalam wujud manusia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Knight || MOONSUN (TAMAT)
FantasíaCahaya gerhana bulan seperti penyambut dari datangnya dua orang untuk melihat dunia,tak ada yang bisa membedakan antara mereka karena kemiripan mereka,dimulai dari waktu kelahiran,wajah,dan orang tua. Hanya kekuatan lah yang akan membedakan mereka...