"Woiiii lama banget sih lo mandi." Ucap Gre menggedor pintu kamar mandinya dengan menggebu-gebu seperti orang kesetanan.
Shani langsung membuka pintu itu dengan santai seperti tidak ada kejadian. Shani hanya menggunakan sehelai handuk yg menutupi tubuhnya hingga Gre dapat terlihat pundaknya yg putih mulus itu. Dengan rambut yg basah dan tanpa riasan membuat Shani 2x lebih cantik. Tapi tidak bagi Gracia. Ia hanya menatap Shani dengan tatapan malas.
"Duh kenapa sih sayang? Udah ga tahan ya?." Ucap Shani menggoda Gracia dan mengalungkan tangan nya di leher Gracia.
"Ga usah mimpi." Ucap Gre sambil mendorong kepala Shani menggunakan tangannya seperti seorang yg sedang mentoyor kepala Shani.
Shani langsung cemberut dan melepaskan tangan nya dari leher Gracia.
"Trus kenapa nyuruh aku cepet-cepet?" Tanya Shani.
"Mama papa nyuruh makan malem, bareng ortu lo juga." Ucap Gre dan mengalihkan pandangannya ke segala arah.
Harus ia akui ia mulai merasa tidak nyaman berdiri di dekat Shani jika keadaan Shani setengah telanjang seperti ini. Tapi ia tetap berusaha untuk mengabaikan Shani."Loh bukannya kita langsung ke Apartemen aku ya abis ini." Ucap Shani.
"Mama nyuruh nginep disini, besok baru pindahan." Ucap Gre cuek.
"Hmm oke deh, baju aku mana?." Tanya Shani pada Gre.
"Dih mana gue tau, yg punya baju kan elo!" Ucap Gre.
"Aku ga bawa baju ganti tau! Peka kek buat minjemin baju." Ucap Shani kesal lalu cemberut.
"Dihh ga cocok lu manyun-manyun gitu, makin tua yg ada tau ga!." Ucap Gre mengejek.
Shani menghembuskan nafasnya kasar mendengar ucapan Gre ini.
"Makanya ngomong kalo mau minjem baju, ga usah kode-kode ga jelas kaya cwk." Ucap Gre dan berjalan ke lemarinya dan mencarikan baju tidur yg cocok di pakai untuk Shani.
Shani masih saja cemberut.
"Untung gue orang nya ga emosian." Batin Shani."Nih baju sama daleman punya gue, kaya nya bisa lo pake sementara. Itu ga pernah gue pake sama sekali. Lo tenang aja." Ucap Gre sambil menyodorkan sebuah baju dan dalaman kepada Shani. Shani langsung menerimannya dan meletakkan nya di kasur.
Dengan santai Shani ingin melepaskan handuknya di depan Gracia.
"Mau ngapain lo?!." Tanya Gracia dengan nada terkejut sambil menahan tangan Shani yg akan melepaskan handuknya itu.
"Mau ngepet! Ya mau ganti bajulah, awasin tangan kamu." Ucap Shani santai mencoba menyingkirkan tangan Gracia yg menahan tangannya.
"T-t-tung-gu g-gue keluar du-lu." Jawab Gre gelagapan sambil menelan air ludah nya yg membuat Shani menjadi tersenyum smirk dan ide jahil pun langsung muncul kembali.
Tangan Shani yg tadi menyingkirkan tangannya Gracia sekarang malah menggenggam tangan Gracia. Gre mencoba melepaskan tangannya, namun Shani malah semakin mengeratkan genggaman nya itu. Shani tersenyum lagi, ia mendekatkan tubuhnya dan berbisik sesuatu ke telinga Gre.
"Kamu disini aja, nikmatin pemandangan indah secara gratis." Bisik Shani sensual setelah itu ia mengalungkan tangan kirinya ke leher Gracia.
Tubuh Gracia menegang dan bergetar, ntah kenapa ia sekarang gelisah dan keringatan. Tubuhnya jadi kaku tidak bisa berbuat apa-apa. Ia seperti kehilangan kesadarannya sendiri. Matanya terus menatap mata indah Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa ( END ) ✔️
Humor"Ini tante-tante ngebet banget pengen gue nikahin, heran." Gre "Bodo amat, saya jodoh kamu titik." Shani WARNING! KONTEN DEWASAAAA A A A A A A 🔞 ANGGEP INI BUKAN CERITA TABU YAAAAA BIAR FEEL NYA DAPET XIXIXIXI ENJOY!