Gracia tengah membersihkan dirinya sehabis mandi karena sehabis ujan-ujanan tadi. Bunyi ketukan pintu terdengar berkali-kali.
"Iya iya sabar!" Ucap Gracia dan berjalan ke depan dengan handuk kecil di kepala nya."Siapa sih yg ngetuk-ngetuk pintu tengah malem gini?" Batin Gracia.
Gracia membuka pintunya lalu menatap seseorang yg sudah berdiri dengan senyuman manis di bibirnya.
"Kok dia bisa disini?!" Batin Gracia."Aku gak disuruh masuk dulu gitu? Dingin nih." Ucap Shani dengan nada manja, Shani cemberut dan bibirnya tampak pucat.
"Maaf mbak, gak ada uang kecil." Ucap Gracia dan segera menutup pintunya tadi tapi di tahan Shani. Gracia pikir Shani sedang minta sumbangan?
Terjadilah dorong-dorongan pintu, Shani merasa Gracia mendorong terlalu kuat akhirnya ia memasukkan kakinya pada selah pintu. Gracia juga mendorong nya pakai tenaga dalam.
"Awwwww." Teriak Shani karena kaki nya terjepit dan Gracia juga kaget langsung menghentikan dorongan nya.
Gracia melihat Shani berjongkok kesakitan memegang kakinya, dia menghela nafasnya dan ikut berjongkok.
"Lo gapapa?" Tanya Gracia pelan."Sakit." Jawab Shani dengan rintihan sambil memegang kakinyq yg membuat Gracia lagi-lagi menghela nafasnya. Gracia langsung saja menggendong Shani untuk masuk ke dalam rumahnya.
"Pulang yuk Gre." Ucap Shani pelan Saat Gracia sudah menduduk kannya di lantai ruang tamu itu.
"Rumah gue disini." Jawab Gracia cepat sambil menatap Shani dengan datar.
"Kalo kamu gak ikut aku pulang, aku kasih tau orang tua kamu kalo kamu kabur dari rumah!" Tiba-tiba Shani mengancam Gracia karena dirinya kesal mendengar jawaban Gracia ini.
"Silahkan, kalo lo mau ngasih tau mak bapak gue, sekalian deh lo umumin di masjid biar semua orang tau." Ucap Gracia ngegas karena dirinya juga kesal pada Shani yg selalu pakai acara ancam mengancam.
"Huh" Shani semakin kesal mendengarnya tiba-tiba dia teringat sesuatu dan menatap tajam Gracia.
"Cewek kemarin yg ngaku-ngaku pacar kamu itu siapa ha!" Ucap nya dengan nada yg lebih ngegas daripada yg tadi.
Gracia menghela nafasnya dan memilih untuk meredam rasa kesalnya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Shani ini.
"Temen" jawabnya singkat."Kamu tuh ya, masih aja suka tebar pesona! Udah punya istri juga!" Ucap Shani yg jadi semakin kesal sambil memukul bahu Gracia dengan pelan karena Gracia selalu seperti itu.
"Ga ada yg bisa nolak pesona gue gimana dong, udah ah mending lo pulang sono. Kaki lo gak kenapa-kenapa juga!" Ucap Gracia sambil menahan pergelangan tangan Shani yg tak berhenti memukulinya.
"Gak!." Jawab Shani ngegas dan melepaskan tangannya dari genggaman tangan Gracia.
"Ngapain sih tinggal di tempat beginian, mana kotor, pengap, ini lagi kipas angin. Kamu bisa masuk angin tau." Lanjut Shani sambil melihat sekeliling isi rumah Gracia dengan tatapan yg sedikit jijik karena rumah yg di tempati Gracia ini terlihat sangat memprihatinkan di matanya. Padahal bagi Gracia tidak.
"Bodo amat, yg penting bahagia." Ucap Gracia yg kini berdiri dengan tangan yg ia letakkan di pinggangnya.
"Kamu tidur gak ada alasnya?!" Pekik Shani yg sadar tidak melihat kasur atau pun tempat tidur disana.
"Ada kan noh!." Ucap Gracia menunjuk kasur lipat yg ada di sudut dinding rumah itu.
"Ih badan kamu bisa sakit-sakitan tau, kita pulang aja ya ke rumah kita." Bujuk Shani lagi karena ia sedikit khawatir melihat Gracia yg tidur hanya ber alaskan seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa ( END ) ✔️
Humor"Ini tante-tante ngebet banget pengen gue nikahin, heran." Gre "Bodo amat, saya jodoh kamu titik." Shani WARNING! KONTEN DEWASAAAA A A A A A A 🔞 ANGGEP INI BUKAN CERITA TABU YAAAAA BIAR FEEL NYA DAPET XIXIXIXI ENJOY!