Vespa, Me and You #2

🛵 9 | Yakin cuma teman?

Playing 🎵🎧

Bagaimana bisa aku mengenal patah hati, jika kamu satu-satunya kucintai - AKMU

*

*

*

Sulit membedakan perasaan khawatir antara seorang teman dengan seorang yang lebih dari teman.

OoOo

S e m b i l a n
《Yakin cuma teman?》

"Aku tidak pernah membencimu. Karena, karena kamu salah satu kenangan indah yang pernah kujalani. Aku cuma bingung, sebab sering kali melihatmu membuatku senang, sedih, rindu, gelisah, canggung, semua perasaan itu bercampur aduk hingga membuatku tidak tahu harus bersikap bagaimana. Tapi, aku tidak mau lagi dibuat bingung sama perasaanku sendiri, bikin capek. Jadi, mari kita memulai hubungan baru sebagai teman."

Sejenak Ardan terdiam tanpa ekspresi sambil menatapku. Tidak lama kemudian, bulan sabit muncul dari bibirnya, ia tersenyum paling manis dari biasanya. Senyumnya menular, aku tidak bisa untuk tidak ikut tersenyum, melihat senyum indah yang ia cipta.

Kami saling melempar senyum.

Saat seseorang sudah menjadi terbiasa di duniamu, lalu seseorang itu pergi. Maka kamu akan kehilangan sebagian duniamu juga, lagu kesukaan orang itu, makanan favoritnya, tindakan-tindakan biasa yang ia lakukan. Kamu harus bersedia untuk kehilangan hal-hal itu juga.

Kini seseorang telah kembali pada dunia lamanya...

OoOo

Sambil beristirahat di balkon terbuka lantai tiga rumah sakit, Belgia menikmati eskrim rasa strawberry dan aku air putih dingin, kami membelinya di toserba rumah sakit. Perempuan di sampingku ini mengecap eskrimnya tanpa jeda. Perempuan yang selalu anggun dalam melakukan sesuatu, bahkan ketika sangat lapar sekali pun, ia akan tetap makan dengan pelan-pelan. Siang ini tidak terlihat ada keanggunan ketika ia memakan eskrimnya.

Aku menengadah ke arah langit. Matahari sangat terik. Langit terlihat cantik dengan warna birunya.

Aku mengambil ponsel di saku tas lalu memotret langit. Setelah itu kuperlihat ke Belgia, ia sangat suka memotret hal-hal seperti langit, laut, dan pemandangan alam.

"Langitnya biru banget, lihat deh hasil fotoku."

Belgia cuma melirik sebentar layar ponselku.

"Tidak mau memotretnya juga?"

Belgia menggeleng-geleng.

"Bel..."

"Hmm..." Deham Belgia.

"Aku nggak tahu kejadian apa yang terjadi antara kamu sama Enal saat malam itu di Bogor sehingga kamu jadi pendiam. Aku percaya kamu seorang psikolog sejati. Kamu tahu cara mengobati sendiri lukamu."

Aku menatapnya penuh intimidasi, "Please..., jangan jadi orang gila cuma karena cinta!"

Dahi Belgia mengkerut, menatapku selintas, lalu kembali menggeleng-gelengkan kepalanya.