Kadang-kadang yang selalu ada, bukan menjadi prioritas. Malah yang tiba-tiba menghilang dan kembali tanpa rasa bersalah dijadikan prioritas.
OoOo
E m p a t
《 Vespa hijau 》OoOo
Hari senin. Hari ini pertamaku menyandang status sebagai mahasiswa magang. Karena hari pertama, aku dan teman-teman magang lainnya terlebih dulu diajak oleh satu staff humas berkeliling untuk mengenal lingkungan rumah sakit. Sesudah itu kami diambil alih oleh Dr.Citra--dokter pembimbing sekaligus yang menangani poli psikiatri.
"Dokter spesialis jiwa di rumah sakit ini ada empat. Tiga lainnya sudah senior dan memiliki jam terbang yang banyak. Kalau beruntung kalian bisa bertemu salahsatu dari mereka sekali selama kalian magang disini. Jam kerja semua poli di rumah sakit ini senin sampai jumat, buka mulai dari jam 07.30 pagi sampai 14.00 siang. Khusus untuk hari jumat tutup pukul 13.00 siang. Karena kalian ada 6 orang. Pembagiannya cuma di bagi dua kelompok, terdiri masing-masing tiga orang yang akan dibagi oleh perawat Tuti sekalian jadwal kalian. Sudah jelas? Atau ada pertanyaan, mungkin?" Terang Dr.Citra.
"Jelas dokter." Jawab kami serempak.
"Kalau begitu saya yang akan mengajukan dua pertanyaan dasar ke kalian. Saya ingin memastikan kalian ber-enam ini sudah siap magang atau cuma berbekal bawa diri saja kesini. Pertanyaan pertama, sebutkan satu perbedaan psikologi dan psikiatri?"
Farhan mengangkat tangan dan segera menjawab, "Psikiatri adalah ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan jiwa, sedangkan Psikologi adalah ilmu non-kedokteran yang mempelajari perilaku dan perasaan seseorang. Dalam arti singkatnya, landasan ilmu seorang Psikolog adalah perilaku manusia, sementara Psikiater menggunakan landasan ilmu kedokteran. Makanya, Psikiater boleh memberikan pelayanan medicamentus berupa obat-obatan atau farmakoterapi kepada pasien. Sementara, Psikolog tidak boleh memberikan pelayanan medicamentus, psikolog lebih fokus ke aspek sosialnya, seperti memberikan terapi psikoterapi kepada pasien."
Dr.Citra mengangguk-angguk, kelihatan puas dengan jawaban yang diberikan Farhan. "Bagus. Penjelasanmu rinci dan mudah dipahami. Lanjut ke pertanyaan kedua, sebutkan macam-macam ilmu psikolog?"
Aku mengangkat tangan kemudian menjawab, "Secara spesifik terdapat banyak macam ilmu psikolog namun saya akan menyebutkan yang lebih umum dikenal; psikologi klinis, psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi, psikologi sosial, dan psikologi eksperimental."
"Sekarang saya yakin kalian datang kesini tidak hanya modal bawa diri tapi juga ilmu yang kalian dapat di jurusan. Saya ada pesan terakhir sebelum kalian beralih ke perawat Tuti, pasien di poli ini tidak banyak seperti poli lain. Tapi bukan berarti kalian bisa bersantai apalagi malas-malasan. Karena pasien-pasien yang akan kita tangani adalah pasien-pasien khusus. Kalian paham, kan maksud saya?"
Kami mengangguk paham.
"Oke. Silahkan merapat ke meja perawat Tuti."
Aku bergabung di kelompok 2 bersama Belgia dan Farhan. Minggu pertama ini, kami bertiga akan bersama perawat Tuti. Lalu minggu berikutnya berganti bersama dr.Citra, dan begitu seterusnya.
OoOo
"Ndah. Aku duluan, ojeknya udah datang. Bye."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vespa, Me and You #2
Science FictionBila semesta kita bertemu kembali. Masa-masa itu menjelma dalam sanubari. Dan diam-diam berujung berharap lagi. Atau malah sudah tidak terbekas di hati? Terkadang tanpa di sadari, takdir membawa kita kembali pada perasaan yang masih tersisa di tempa...