16. Terserah

159 13 3
                                    

Jeno berjalan menghampiri Jaemin yang sedang makan bersama Haechan di kantin biru, ia rasa gosip itu sudah hilang ditelan bumi terbukti dirinya tidak lagi menjadi bahan pembicaraan para mahasiswa.

ia duduk disebelah Jaemin dengan sembarang meminum es jeruk di depan nya.

"Jen kebiasaan lo." ucap Jaemin,

"gakpapa kali punya lo ini kan."

Jaemin hanya bisa menghela nafas, Jeno merangkul nya lalu membuka mulut memberi kode bahwa ia ingin disuapi.

Jaemin mengeryitkan dahi nya. "kenapa ?"

"kode Jaem.." Goda Haechan sambil tertawa,

"makan sendiri, inget ya ini di publik."

raut wajah Jeno seketika berubah, ia melepas rangkulan nya lalu mata nya fokus memainkan game di ponsel nya.

Haechan menyenggol tangan Jaemin melihat perubahan sikap Jeno, ia sangat mengerti jika suasana berubah jadi menegang.

"biarin saja." Jaemin bicara tanpa mengeluarkan suara,

"yaudah deh gua cabut dulu bro.." ujar Haechan melambaikan tangan nya lalu pergi, ia merasa tidak enak berada dalam situasi seperti itu.



Jeno masih diam tak bersuara ia asyik dengan permainan game nya, Jaemin yang merasa diabaikan akhirnya membuka suara, mau tak mau dia harus merayu Jeno yang marah.

"Jen ayolah kita sudah sering bahas soal ini."

"hm.."

"kita pindah tempat, gak bisa leluasa disini banyak orang."

Jeno berjalan mengikuti Jaemin, ia sudah tau pasti ke taman belakang kampus karena tempat yang sepi cuma disitu saja.

mereka duduk di sebuah batu besar, Jeno masih tak mau menatap wajah nya. Jaemin mengaku jika ia egois dalam hubungan ini ia menangkup wajah Jeno agar mau menatap nya.

"gua belom siap Jen, ngertiin gua ya."

"terserah."

ia terlalu malas beradu argumen dengan Jaemin, jadi ia memilih diam.

Jaemin memeluk nya dan menggelamkan wajah nya di ceruk leher Jeno, cukup lama mereka tidak bisa menghabiskan waktu berdua karena tugas yang menumpuk.

Jeno mengeratkan pelukan nya, ia rindu Menghabiskan waktu hanya dengan bermalas-malasan dengan Jaemin.



—————



"Gimana ?"

'Gimana apanya ?" tanya Jeno,

"hubungan lo sama Jaemin."

Jeno tersenyum tipis, Raja paham sekali jika ada yang mengganjal dihati Jeno tapi ia tidak bisa berbuat banyak karena ini menyangkut hubungan mereka kedepan nya.

"kenapa ? gak mulus ya ?"

"hmm... gak ada hubungan yang selalu berjalan mulus." Jeno memandang langit. "gua sama dia backstreet." lanjutnya,

"alesan nya ?"

"dia gak mau hubungan kita diketahui banyak orang karena kita beda."

Raja meneguk minuman nya. "terus lo iyain ? bego."

"gua takut kehilangan dia lagi Ja, lo tau sendiri perjuangan gua gimana."

Jeno tidak ingin hubungan mereka selesai hanya karena komitmen, Jaemin tidak bersalah disini, yang salah itu dirinya kenapa tidak bicara dari awal. meskipun Jaemin menerima nya di acara kemaren tetap saja tidak membuat seluruh orang tau karena nama nya tidak disebutkan.

Different | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang