13. Malam terakhir

170 14 2
                                    

Hari ini merupakan acara malam terakhir di villa, sesuai dengan susunan acara semuanya sudah berkumpul di villa. mereka akan menginap semalam saja karena dua hari kemudian mereka akan mengadakan konser tahunan untuk merayakan lengsernya jabatan.

Jaemin pergi ke villa bersama dua temn nya yaitu Yuqi dan Haechan, karena Yuqi membawa mobil namun ia takut tersesat jadi ia mengajak bersama. villa tempat mereka menginap cukup jauh dari kota karena berada di daerah puncak.

bodoh nya Jaemin lupa membawa sweater, ia hanya membawa baju lengan panjang satu itupun berbahan tipis. karena ia ketiduran semalam jadi tidak sempat packing. semoga saja nanti malam disini tidak terlalu dingin seperti yang dibayangkan nya.

Haechan hanya membawa satu jaket untuknya, jadi Jaemin hanya pasrah saja, mau membeli pun perjalanan nya sangat jauh dan beresiko.

seluruh panitia sedang berkumpul di tengan ruangan, Jaemin sendiri sedang mengatur konsumsi untuk makan nanti malam bersama Yuqi.

alasan Jaemin ditempatkan bagian konsumsi karena ia bisa memasak, meskipun ia seorang laki-laki tapi ia mengerti urusan makanan, hal itu menjadi point plus juga menurut Jeno. Jaemin itu istimewa karena hanya ada satu.

hubungan mereka berdua sudah baik-baik saja sekarang, namun Jaemin belum memberikan jawaban. ia akan menjawab nya mungkin ketika saat konser. ia sudah memikirkan nya dan sudah berdiskusi juga dengan Yeri di rumah.

semoga saja itu keputusan yang tidak akan pernah ia sesali.

"Jaem lo gak dingin ?" tanya Yuqi yang sudah membungkus dirinya dengan sweater ditambah jaket,

"masih sore belum kerasa, tenang aja gua tahan dingin."

"hih sampe lo kedinginan gua gak bakal mau berbagi jaket."

"gua juga kagak bakal minjem punya lo, masa gua pake pink."

Yuqi tertawa puas melihat ekspresi muka Jaemin yang sangat anti dengan warna pink, katanya seperti buah strawberry. Jaemin tidak menyukai hal berbau strawberry menurutnya itu menggelikan.

bisa disebut seperti phobia, entah penyebabnya apa.

ia juga seorang lactosa intolerant tidak bisa meminum susu sapi jadi diganti soya milk, sebagian orang melihat Jaemin sedikit aneh karena ia biasa meminum americano sebanyak 12 shot tapi sekarang sudah dikurang jadi 6 shot, sangat tidak baik untuk lambung dan jantung, sama saja membunuh diri secara perlahan. ia juga punya kebiasaan memakan gula merah seperti memakan permen.

aneh bukan,

itulah Jaemin.

setelah selesai mengurus konsumsi Jaemin ikut berkumpul di ruang tengah karena langit sudah mulai gelap, untuk yang beragama islam dipersilahkan sholat, tentu saja imam nya adalah Jaemin.

ia menggulung celana lalu berwudhu diikuti dengan teman-teman lainnya, bagi mereka yang nonis menunggu di kamar masing-masing, terkecuali Jeno yang berada di teras villa.

ia bilang ingin menikmati udara di luar, padahal ia ingin melihat Jaemin menjadi seorang imam, seperti dulu saat pertama kali ia kenal Jaemin.

-----

udara semakin dingin tapi itu tidak menjadi penghalang mereka untuk tetap melanjutkan acara api unggun, masalah nya disini Jaemin mulai kedinginan ia bingung harus meminjam jaket pada siapa.

mereka duduk membuat sebuah lingkaran dan ditengah nya ada api unggun yang sudah menyala, di dalam nya ada kentang dan ubi yang sengaja dibakar untuk dimakan bersama.

Jaemin menggosokkan kedua tangan nya mencari kehangatan,

Haechan menatap khawatir pada Jaemin karena ia takut terjadi hal buruk yang tidak diinginkan. ia inisiatif berjalan menuju bang indra meminta bantuan mencari siapa yang membawa jaket lebih dari satu untuk dipinjamkan pada Jaemin.

Different | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang