Bonus

277 12 26
                                    

Sekian lama menghindar dari seseorang yang kita cintai ternyata nggak mudah, ternyata benar semakin kita berusaha untuk melupakan rasa itu semakin tumbuh besar.

Semakin kita kejar maka akan semakin menjauh, dunia senang sekali membuat candaan yang menyakitkan.

Menjadi dewasa adalah pilihan yang terpaksa karena meskipun kamu merasa hancur dunia akan terus berjalan maju kedepan tanpa memandang kamu siapa dan bagaimana.

Seseorang bicara jangan pernah menyimpan harapan pada manusia, kamu pasti akan kecewa.

Benar, itu terjadi.

Dia hanya meninggalkan tulisan tanpa mau menunjukkan diri, apa arti dari ajakan yang tertulis di kertas jika sang pemilik nya tidak ada.

Rasanya ingin bertahan namun tidak ditahan.

"Dok.. maaf saya gak nemuin orang nya."

Bibir nya mengulas senyum miris. "Gapapa kamu gak salah, saya mau balik lagi ke kamar, kamu bisa istirahat." Dengan berat hati Jaemin melangkahkan kaki ke kamar hotel nya.

Memang sejak awal hubungan ini tidak seharusnya dilanjutkan, mau membuka hati untuk orang baru juga rasanya sudah habis dibawa pergi.

Sesekali Jaemin ingin bertukar pesan dan bertanya apa saja yang sedang ia lakukan, tapi jalan nya seperti ditutup secara sengaja.



>>>>)(<<<<

Jakarta
7.00
wib




Jaemin sudah rapih siap pergi menuju tempat dimana acara akan di selenggarakan, sebenarnya ia ingin diam di kamar karena kejadian kemaren membuat mood nya turun, tapi yang namanya pekerjaan harus profesional.

Ia tidak akan buru-buru karna acara diadakan di aula hotel tempatnya menginap ini, jadi masih ada sisa waktu untuk menikmati secangkir teh hangat dan cookies yang sengaja ia bawa.

Sesekali mengecek handphone takutnya ada pesan penting yang belum dibaca, dengan perlahan jari nya menscroll keatas sampai pada pesan paling bawah, nomor yang selalu ia kirimi pesan namun tidak pernah terbaca.

Jaemin hanya datang sebagai perwakilan bukan untuk mengisi acara apalagi menjadi pembicara di panggung.

.

.

.

.

.

.

.

.

Acara dimulai dengan meriah, Jaemin menikmati rundown acara ia mendapat banyak ilmu yang baru, relasi baru dan motivasi.

"Akhirnya kita sampai pada penghujung acara, saya akan memanggil seseorang yang sangat kita hormati karena telah menjadi inspiratif untuk banyak kalangan bukan hanya sekedar ibu dokter yang melayani pasien tapi sebagai panutan kami sesama pada dokter, saya persilahkan untuk dokter Kaluna Ellia naik keatas panggung."

Jaemin masih setia memperhatikan keatas panggung, ia memandang kagum pada perempuan bernama Kaluna yang tersenyum ketika menerima mic dari pembawa acara.

Different | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang