22. Semicolon

292 16 3
                                    

Jika waktu bisa diulang rasa nya Jaemin tak ingin bertemu dengan Jeno, dalam bentuk apapun perasaan yang Jeno miliki salah. Tapi Jaemin tak punya kuasa untuk mengubah semua yang sudah terjadi.

Salahkah bila ia ingin semuanya kembali seperti semula? Dalam hatinya ia menyayangi Jeno namun ia menahan diri agar tak terlalu jatuh dalam perasaan yang membuat nya dilema.

Sikap Jeno padanya sangat lembut sehingga ia terbiasa jika Jeno tidak ada maka ia akan mencari karena ada yang hilang. Jaemin ingin egois untuk kali ini saja tapi ia takut, kemana pergi nya Jaemin yang menjauhi dosa.

Keputusan untuk pergi ke bandung adalah keputusan yang tepat, jika ia terus disini ia akan selalu ingat Jeno. Ia menunduk tak tau harus bagaimana lagi, rasanya sangat sakit menahan perasaan ini.

Ia tidak mungkin mengecewakan keluarga nya yang sangat berharga, bukan berarti Jeno tidak berharga hanya saja ini salah, tak seharusnya mereka berdua mempunyai perasaan yang bernama cinta.

Air mata nya lolos begitu saja, bahu nya bergetar ia menelusupkan wajah pada kedua kaki dan memeluk dirinya sendiri, tangan nya meremas baju dibagian dada, sangat sakit sampai ia sulit bernafas.

Keadaan kamar nya yang gelap seakan mendukung suasana hati yang sedih, ia sudah mencoba untuk menghindar dari Jeno dan berbohong bahwa ia sibuk, namun Jeno sangat kukuh.

"Kalo rasanya sesakit ini kenapa lo harus datang dalam hidup gua jen,

Sampe kapan juga gua gak bisa jadi milik lo-

Plis pergi.."

Ia menahan rasa sakit yang sudah lama di simpan, Jaemin tak akan sanggup melihat Jeno hancur di depan mata nya.


Jeno sedang mencoba menelfon Jaemin tapi tak kunjung diangkat, ia khawatir Jaemin akan melakukan hal-hal yang berbahaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jeno sedang mencoba menelfon Jaemin tapi tak kunjung diangkat, ia khawatir Jaemin akan melakukan hal-hal yang berbahaya.

Ia berjalan mencari Haechan untuk mencari tau keadaan Jaemin sekarang bagaimana.

jeno memijat pangkal hidung nya, andai saja hari itu dirinya tidak berada di rumah Jaemin mungkin semuanya tak akan terbongkar.

Ia sangat yakin bunda marah besar, atau bahkan kecewa.

Jeno menepuk bahu Haechan keras. "Gimana kabar Jaemin sekarang?" Jeno bertanya dengan wajah khawatir.

"Eumm.." Haechan menggaruk leher nya,

Jeno mengeryitkan dahi. "Kenapa?"

Haechan menghela nafas berat. "Nanti malem Jaemin mau pindah ke bandung."

Bagai disambar petir, wajah Jeno semakin keruh bahu nya turun. "Sekarang dia dimana?!"

"Lo cuma buat dia semakin sakit jen." Ujar Haechan mencoba menahan Jeno.

Jeno berjalan meninggalkan Haechan yang menahan nya, Jaemin pasti masih di rumah nya,

Mereka harus bertemu.

Different | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang