2. Kantin biru

588 30 6
                                    

"Bu mie ayam nya satu ya, saya tunggu di kursi pojok sebelah kanan." Ucapnya , lalu Jaemin berjalan ke aras kursi yang ia maksud.

Baru saja Jaemin duduk datang kedua teman nya dengan membawa piring berisi makanan langsung duduk tanpa di suruh, ia mengambil hp yang berada di saku celana nya, lalu membuka Whatsapp tapi tak bertahan lama ia kembali menyimpan hp nya di meja, kebetulan sekali mie ayam yang di tunggu pun datang.

"Makasih bu." Ucapnya sembari tersenyum ramah,

"Jae gua punya ide, gimana kalo minggu ini kita ngadain acara cucurak gitu sama anak kelas bentar lagi kan puasa." Ujar Yuqi dengan wajah ceria, Jaemin hanya tersenyum lalu ia lanjut makan dan di sambung tawaan dari Haechan.

"Qi kita tuh sibuk masa lo mau bikin acara gituan." Jawab Haechan cengegesan,

"Ish kenapa sih ide gua di tolak mulu sama lo! " Yuqi menggerutkan dahi tanda bahwa ia kesal,

"Boleh kok nanti gua pikirin gimana cara ngajakin mereka semua, biar pada ikut." Ucap Jaemin santai, ia menikmati mie ayam dengan tenang.

Udara hari ini sangat sejuk banyak angin, rambut Jaemin pun ikut tersapu angin hingga menjadi tataan yang tak beraturan. Ia masih asik berbicara dengan Yuqi dan Haechan tentang ide yang Yuqi ucapkan tadi cukup menarik perhatian Jaemin, ia mulai menyusun kata-kata agar bisa dibagikan lewat Whatsapp.

Tapi obrolan mereka terpotong ketika ada seorang laki-laki datang ke arah meja mereka dan dengan wajah santai nya ia bicara.

"Jaemin kan? Boleh gak gua jadi pacar lo?" Jaemin diam, wajah nya menunjukan ekspresi kaget dengan mulut terbuka membentuk huruf O , dan jangan tanya gimana ekspresi muka Yuqi dan Haechan tidak beda jauh dengan Jaemin, tapi Yuqi langsung sadar.

"Gila ya lo kan cowo." Ucap Yuqi lantang, Jaemin yang sudah sadar pun akhirnya bicara,

"Ekhem... maksudnya apa ya?" Jawab Jaemin masih sedikit ragu tentang pernyataan laki-laki di hadapan nya,

"Gua suka sama lo, masih kurang jelas?" Ungkap Jeno dengan ucapan yang di tekan,

Jaemin menelan ludah nya, bingung

Ia bingung harus menjawab apa, karena di depan nya sekarang seorang laki-laki yang dengan santai meminta izin kepadanya yang juga sama seperti dirinya, jika perempuan sih Jaemin biasa saja tapi ini lain lagi ceritanya.

"Tapi kalian sama-sama cowo, jangan ngaco deh." Ujar Haechan ngegas, ia tidak menyangka teman nya bisa ditembak laki-laki,

Jaemin menghela nafas lalu mulai bicara, "kenapa lo bisa suka sama gua?" Ucapnya seraya menatap dalam mata pemuda di depan nya,

"Gua gak punya alesan." Jawab Jeno tepat menatap balik mata Jaemin dalam,

Jaemin semakin diam karena bingung, ia memutuskan tatapan mata nya terlebih dahulu lalu ia mengarahkan mata nya ke kanan dan ke kiri, berfikir apa jawaban yang harus ia lontarkan.

"Terus gimana jawaban lo Na?" Jeno semakin mendekatkan wajah nya pada Jaemin. Dan Jaemin menatap Jeno dengan wajah tenang.

"Jadi gini lo bebas mau suka sama siapa aja, termasuk sama gua karena gua gak punya kuasa apapun buat ngerubah perasaan lo, hmm jadi lo gak usah minta izin sama gua dan untuk jadi pacar keknya harus lo pikirin lagi deh." Jawaban Jaemin sukses membuat Yuqi dan Haechan melongo tidak menyangka Jaemin akan segampang itu menerima ungkapan cinta dari Jeno. Seorang Jaemin Nareshwara yang patuh terhadap perintah Tuhan dan menjauhi larangan nya ditembak laki-laki yang sudah jelas dilarang dalam agamanya.

Jeno yang mendengar jawaban Jaemin pun akhirnya tersenyum senang lalu ia memegang bahu Jaemin dan ia bicara. "Makasih atas jawaban lo, gua bakal buktiin kalo gua gak main-main."

Different | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang