1. Pertemuan

1.4K 63 0
                                    

Memaafkan luka lama

Di simpan nya sebuah vape kecil berwarna biru itu, dan ia melihat ke langit yang cerah. Namun pikiran nya kalut entah kenapa seperti ada rasa bimbang yang sangat dalam terlihat di kedua bola mata nya yang hitam, tatapan nya sangat terlihat bahwa dia jenuh. Terlalu banyak luka yang ia simpan, tak tau harus menceritakan nya pada siapa, ia takut jika cerita nya akan menjadi bahan candaan orang-orang diluar sana.

Hidup nya sangat gelap, sepi, tapi jauh dari kata baik. Orang tua nya kerja jauh dan hanya meninggalkan nya dengan para pekerja di rumah, ia tak pernah kekurangan karena memang keluarga nya adalah orang berada. Tapi seakan ada yang kosong dalam hidup nya. Ibadah sudah terlalu lama ia tinggalkan, bahkan semenjak kejadian itu tak pernah lagi ia menginjakkan kaki di gereja, ia menunggu seseorang yang akan datang padanya dan mengajaknya untuk beribadah bersama.

Jeno pun akhirnya berjalan menuju kendaraan nya, motor ninja pemberian ayahnya ketika lulus Sma masih ia pakai sampai sekarang. Dengan hati yang gusar ia naik dan mengendarai motor nya pelan tanpa arah tujuan yang jelas. Jam sudah menunjukan pukul 12 yang berarti kelas nya di kampus bentar lagi akan dimulai, tapi sepertinya itu bukan tujuan nya sekarang, terbukti dari arah jalan yang di pilih tidak ada sama sekali jalan yang mengarah pada kampus.

Langit semakin terang dan panas matahari semakin terik. Jeno berenti di sebuah toko buku kecil yang sepi tapi masih ada yang datang. Ia masuk dan berjalan menuju sebuah buku tentang luka, luka yang disebabkan oleh ucapan yang menggores hati sampai sekarang ia tak tau sudah memaafkan nya apa belum. Jeno terus berputar mencari buku sampai pada saat dimana ia mendapatkan nya lalu saat ia akan mengambil buku ada seorang laki-laki akan mengambil buku tersebut.

Laki-laki itu menengok dan tersenyum kecil lalu bicara. "Lo mau ngambil buku ini juga kan?" , buku tersebut di sodorkan dan Jeno menerima.

"Iya, makasih. " Jeno menjawab singkat, namun tatapan nya berbeda seakan ada sesuatu yang ingin di utarakan namun tertahan.

"Gua permisi mau ke kasir, duluan ya. " orang itu berjalan mendahului Jeno dan pergi tanpa menengok kebelakang.

"Tunggu..." cegah Jeno,

"Ada apa? " tanya nya sedikit penasaran dan menunggu dengan sabar, terlihat dari raut wajahnya tidak ada kekesalan sedikit pun,

"Boleh minta nomer hp? " kata-kata itu keluar tanpa Jeno sadari.





Tapi ternyata...

Usaha Jeno gagal untuk meminta nomor laki-laki yang ia temui di toko buku, setelah pertemuan itu terjadi pikiranku hanya dipenuhi oleh bayang - bayang si pemberi buku, entah ada apa dengan dirinya ia tak mengerti. Sepertinya ia harus mencoba datang lagi ke toko buku kecil itu, siapa tau ketemu lagi.

Dengan percaya diri Jeno memakai helm full face dan menancapkan gas motor ninja berwarna hijau, tanpa sadar ia tersenyum kecil. Mungkin jika di kampus banyak perempuan heboh karena ia jarang sekali senyum, di kampus Jeno punya julukan si ketus yang dingin. Hampir seluruh mahasiswa kenal dengan Jeno Arkarna tapi karena sikapnya yang dingin orang-orang enggan bertegur sapa dengan nya, maka dari itu ia hanya mempunyai sedikit teman.

Selama perjalanan Ia memikirkan orang itu, apa ia akan bertemu lagi? Karena bisa jadi itu hanya pertemuan sekali seumur hidup. Ada banyak yang ingin Jeno utarakan padanya terutama soal hati, apa kalian percaya jatuh cinta pada pandangan pertama? Rasanya seperti ada kupu-kupu di dalam perut.

Sampai di toko buku Jeno parkir dan jalan ke dalam, belum sampai lima langkah ke dalam toko ia lihat orang itu sedang mengobrol dengan laki-laki, Jeno diam dan pura-pura mencari buku padahal ia hanya ingin mendengar percakapan nya apa.

"Jae balik kampus yuk, bentar lagi kelas."

"Bentaran ah tanggung nih tinggal nyari satu buku lagi." Ucapnya fokus mencari buku,

"Seharusnya gua tau mana mau seorang Jaemin Nareshwara ninggalin buku demi gua yang cuma minta ke kampus bareng."

Jeno yang berada di balik rak buku pun tersenyum, ada bahagia yang terlihat di raut wajahnya. Ia akhirnya pergi dan berbalik menuju kampus, nama orang itu Jaemin Nareshwara dan satu bonus nya lagi dia satu kampus dengan Jeno.



Dimulai dari hari itu semuanya berubah.

Dimulai dari hari itu semuanya berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you
Next chapter

Different | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang