Ron membangunkan seluruh penghuni pada pagi buta agar mereka bisa bersiap-siap. Sebenarnya, niat awalnya hanya ingin membangunkan Hyena, Will, dan Seth saja, karena mereka adalah orang-orang yang memiliki kegiatan penting hari ini. Tapi karena suara kerasnya, mau tidak mau, yang lain pun ikut terbangun.
Jo masih berusaha mengumpulkan nyawa saat melihat yang lain sedang sibuk mondar-mandir untuk alasan yang Jo tidak tahu.
Dia juga melihat Edward yang terduduk dengan muka yang masih setengah sadar. Jo tebak, semuanya pasti masih merasa kaget dengan suara Ron yang menggelegar pada pagi hari.
Setelah meregangkan badan, Jo kemudian berdiri menuju kamar mandi karena dia ingin menyadarkan diri secepatnya, sebelumnya dia melihat keadaan dulu untuk memastikan tidak ada Ron di sekitarnya.
Membuka pintu kamar mandi, Jo mengernyit bingung, pintunya terkunci.
"Ada orang?" Tanyanya dengan suara serak yang tidak jelas itu sambil mengetuk pintu beberapa kali.
Tidak ada sahutan. Tapi, Jo tahu kalau seseorang yang berada di dalam sudah membuka pintu kamar mandinya. Memutar kenop, Jo ikut masuk ke dalam.
Ternyata gadis serigala.
Dania yang baru saja selesai mencuci muka segera menyapa Jo dengan senyum kecil. "Pagi, Jo. Apa kau sudah merasa lebih baik?"
"Yah, dari awal kan gue emang baik-baik aja. Kalian yang terlalu over."
Mendengar hal itu, Dania kemudian mengelap mukanya yang masih basah dan mencipratkannya ke arah muka Jo. "Kami mengkhawatirkanmu tahu! Dasar manusia!" Setelah berkata dengan nada galak, Dania pergi keluar dari kamar mandi meninggalkan Jo yang masih terdiam karena kaget dengan sapaan air dingin mendadak di mukanya.
Jo keluar dari kamar mandi beberapa menit kemudian dan mendapati semuanya sudah berkumpul di ruang televisi mengelilingi meja kecil yang penuh dengan makanan.
"Cepat, Jo! Kami tidak bisa memulai karena kau lama sekali di kamar mandi!" Gerutuan dari Ron cuma disambut dengan cibiran dari Jo. Padahal dia yakin, kalau dia hanya membersihkan diri selama beberapa menit. Menempatkan diri di posisi yang tersisa. Di hadapannya sudah terdapat mie cup dengan garpu di sampingnya.
Jo melihat ke sekeliling. Ada Hyena yang sudah berganti pakaian dengan pakaian cafe milik Jo. Rupanya gadis itu sudah siap untuk berangkat padahal jadwal kerja Jo masih ada setengah jam lagi. Kemudian, Will dan Seth, penampilan mereka tidak banyak berubah atau mungkin mereka saja yang belum bersiap-siap. Sementara yang lainnya tampak seperti biasa dengan balutan baju milik Jo.
Sesi sarapan mereka dimulai. Dan entah cuma perasaannya saja atau bagaimana, tapi Jo merasa bahwa yang lainnya makan dengan terburu-buru.
"Lo pada ngapain makannya kayak balapan gitu?"
"Tidak ada alasan. Kami cuma merasa harus melakukannya." Jawaban aneh dari Edward diangguki oleh yang lainnya.
"Banyak yang harus dilakukan di hari ini, kau tahu?" Hyena ikut menimpali yang membuat Jo mau tidak mau juga harus menyamai kecepatan makan mereka atau dia akan tertinggal.
Selesai makan, Jo kemudian mendudukan diri di sofa lagi sambil memindai keadaan di sekitarnya. Ada Ron yang sedang sibuk di dapur, gadis itu, semenjak dia datang bisa dikatakan separuh beban Jo dalam mengurus rumah jadi hilang. Meski galak, tapi dia harus mengakui bahwa Ron memang sangat membantu.
Dania, Hyena dan Edward yang sedang terduduk di depannya ini sepertinya sedang membahas tentang kegiatan Hyena hari ini. Jo bisa menyimpulkan begitu karena mendengar seruan semangat Dania beberapa kali dan juga rengekan agar dia bisa diizinkan keluar secepatnya. Sedangkan Edward lebih banyak menyimak percakapan. Jo sedikit heran padahal biasanya suara Edward dan Ron yang selalu memenuhi apartemen ini. Tapi entahlah, semua makhluk bertelinga memang sulit dimengerti dan di atas itu, Edward yang paling susah ditebak jalan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Avantheim
Fantasía[ fantasy ] [ GS ] [ baku-non ] [ end ] Bagaimana rasanya tinggal bersama enam makhluk bertelinga bulu dari dunia lain? Tidak tahu? Jonathan hadir disini untuk menceritakan pengalamannya.