baby bear (2)

38.4K 4.4K 283
                                    


haiii-
yann balik lagi hmp!
enjoy yaa!! janlup vote, muah!! (づ ̄ ³ ̄)づ






sorry for typo (。•́︿•̀。)













"MARK LEE, KENAPA ADA MAKHLUK MENGGEMASKAN SEPERTI DIA DISINI?!!"

eh? tunggu apa?! kepala Mark mendongak melihat sang ibu yg sudah memangku beruang kecil miliknya, jari jari lentik sang ibu sudah menggelitik perut bulat beruang kecilnya.

"Jelaskan!" serunya dengan tatapan tajam dan nada datar, setelahnya kembali fokus dan tersenyum pada beruang kecil yg ada di pangkuan nya.

"j-jadi begini ma" Mark menceritakan semua kejadian yg dia alami, semua tanpa tambahan dan kekuarangan, ah pengecualian untuk yg dia jatuh terpeleset, itu dia kurangi. Mengingat sang ibu benar benar protektif pada mereka semua –dia dan kedua saudaranya– , dia tidak mau sampai sang ibu harus mengkhawatirkan luka yg ia dapat.

"ah, kasihan sekali si manis ini :( kita rawat saja ya mark" ucap sang ibu setelah panjang lebar Mark bercerita.

"y-ya itu tujuan awalku, dan tidak ingin memberi tahukan mama, tapi mama sudah tau sendiri jadi ya, aku mungkin bisa meminta tolong beberapa hal pada mama" sahut Mark, dia masih canggung, dia kira sang ibu akan memarahinya, dan menyuruhnya untuk membuang beruang kecil itu.

Mark kau lupa kalau ibumu dokter sepertinya :)

"ah, alisnya terluka, apa kau sudah mengobati nya Mark?" Ucap sang ibu menatap sang anak.

"eum, aku sudah memberinya obat yg ada di kotak P3K yg selalu mama siapkan dalam ranselku" Sahut mark, kepalanya mengangguk, Beruang kecil dipangkuan sang ibu melihat dua pasang anak ibu ini bergantian. Lalu dengan pelan dia bergumam

"aak~"

"ya beruang kecil? ada apa?" Mark berjalan mendekati beruang kecil tadi lalu mengadahkan tangannya. Beruang kecil tadi langsung berusaha melepaskan diri dari ibu mark.

"Kau sudah memberinya makan?" tanya sang ibu kemudian.

"hmm aku tidak tahu apa makanan beruang kecil, lagi pula tadi aku keluar kamar juga ingin mencari makanan untuknya, ah taunya mama mengantarkan cookies dan susu" jawab Mark panjang lebar, matanya kemudian menatap beruang kecil di pangkuannya yg sudah lemas, menyandarkan tubuhnya pada lengan mark.

"Dia nampak kelaparan mark, kau tunggu disini, mama akan mencarikan sisa daging ikan, jatah milik dirgo" ucap sang ibu, lalu pergi berjalan keluar dari kamar sang anak, Mark hanya menghela nafas pelan.

Melangkahkan kakinya pada meja belajarnya, tepat dimana sang ibu menaruhkan cookies dan susu coklat tadi. Diambilnya satu cookies yg bertabur choco chips, dan menyodorkan kue kering itu pada beruang kecilnya.

"sementara ini dulu ya, daging ikannya masi dicarikan oleh mama" ucap mark pelan, memberikan cookies tadi pada beruang kecil yg menatap nya heran.

"ambil ini makan lah, mungkin kau akan suka setelahnya" ucap Mark lagi, tangannya mengambil tangan kecil beruang dihadapan nya, menaruh setengah potong cookies disana.

"ayo makan" ucap nya lagi, menatap beruang kecil tadi mulai bergerak untuk memakan cookies yg ia berikan.

Mark tersenyum menawan melihat beruang manisnya memakan kue kering itu, tidak terburu buru, terkesan sangat lambat malah, ah mungkin dia masih ragu akan makanan berbau manis ini

"Dimakan ya, kalau kau merasa tidak suka, silahkan pergi kesana dan buang benda yg tidak kau sukai itu" jelas Mark, menunjuk kamar mandinya, beruang kecil dihadapan Mark bingung, dia ikut menatap hal yg ditunjuk oleh Mark itu, matanya mengerjap kearah mark.

"lucunyaaaa!!" seru mark sambil mengusak bulu bulu halus milik beruang kecil itu.

"emm, kita belum memberi nama kan beruang kecil?? eee aku harus memberimu nama apa? Anjing yg dimiliki papa dirgo, hm sesuai karna nama dan jenis anjingnya sama sama ganas. Bongsik? tidak tidak! tidak sesuai! itu nama kucing jeno bodoh" kembali memikirkan nama apa yg akan cocok pada anak beruang nya ini. Mark menatap anak beruang tersebut dengan seksama.

"emm, karna kau lucu menggemaskan, cantik, berbulu lembut, mengkilap jika terkena cahaya matahari, juga kelakuanmu yg begitu aktif, Maka mulai sekarang nama muuuu..... haechan!! yah! haechan!" Seru Mark kemudian, ah peduli amat dengan cocok atau tidak alasan dengan nama, yg penting beruang manis dan lucunya ini memiliki nama!

clek

"Mark, ini mama membawakan makanan untukmu juga sekalian" Sang ibu tiba tiba datang sat Mark sedang mendusel gemas pada perut beruang kecil nya.

"Hm? terima kasih ma" diambilnya nampan yg sang ibu bawakan untuknya.

"ya sama sama, makan lah, beruang kecil itu juga harus diberi makan" ucap sang ibu mengelus kepala si beruang kecil dengan perlahan.

"mulai sekarang panggil saja dia haechan, nama nya adalah itu sekarang" sahut Mark, selagi menyuapkan sendok berisi makanan yg ia makan.

Beruang kecil di pangkuannya berusaha melihat apa yg dimakan oleh tuannya itu.

"ini milik mu, makan sendiri ya" ibu mark menaruh tempat makan anjing ke lantai kamar mark.

Beruang lucu itu turun dengan bantuan kaki mark yg menjuntai ke bawah -menjadikannya seperti perosotan- Ibu mark yg melihat itu tertawa pelan, sedangkan Mark hanya terheran sebentar lalu kembali memakan makanan miliknya.








Setelah menghabiskan makanan miliknya Mark kembali menatap sang ibu yg sedang mengelus bulu beruang kecil yg kembali ingin tertidur.

"Ma" panggil nya, sekalian berjalan menuju sang ibu.

"iya Mark ada apa?"

"Em, bagaimana dengan papa dan jeno?" Mark berjongkok disamping sang ibu, melihat kearah beruang kecil yg menggulung badannya seperti janin.

"em, sementara ini kau sembunyikan saja dia disini, mama akan memikirkan rencana yg tepat untuk beruang mu setelah ini" jawab sang ibu dengan senyuman, tangan lembutnya mengusap kepala si anak tengah.







Mark sepanjang malam memikirkan bagaimana cara menyembunyikan beruang kecil ini dari sang ayah, terutama Jeno!. Anak itu benar benar akan membocorkan hal ini bahkan sampai seluruh manusia dikomplek perumahan ini tau. ah, tidak selebay itu juga mark.

pusing dengan apa yg akan terjadi setelah hari harinya bersama si beruang manis itu, Mark bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju pintu balkon.

melihat bintang untuk malam ini tidak ada salahnya. begitu isi hatinya.

saat keluar, dan menikmati angin malam, salah satu bintang terjatuh, cahaya nya lumayan terang, mengagetkan Mark yg tengah bersantai "eh, bintang jatuh? bolehkah anak seusiaku masih berharap pada bintang? eum, coba saja lah" Gumamnya lalu mengepalkan tangan, mengucapkan keinginannya pada sang bintang jatuh dengan mata terpejam erat.

Setelah memejamkan mata selama kurang lebih 1 menit, mark kembali membuka matanya dan tersenyum kecil, Matanya masih menerawang jauh pada langit gelap di atas kepalanya, bintang bertaburan diatas sana, dengan angin malam yg begitu menenangkan pikirannya.

Merasa lebih nyaman, mark kembali masuk kedalam kamar untuk tertidur, matanya mengintip sebentar pada beruang manis yg masih tergolek dengan tenang diatas bantal bongshik, hm menggemaskan sekali haechan-nya.

"baiklah haechan-ie selamat malam, tetap jadi beruang manisku ya, mimpi yg manis beruang kecil" gumamnya sambil mengusap tubuh perbulu halus milik beruang kecilnya.

.
.
.



"aku tidak ingin memintai macam macam padamu, terkesan egois karna aku mengharapkan ini pada mu, tapi ku harap beruang kecilku tidak ketahuan oleh keluarga ku kalau dia adalah beruang, aku ingin menyembunyikan identitas beruangnya agar keluargaku tidak marah padaku, dan semoga beruangku selalu bersama ku, karna dia manis sekaliiiii"

-Harapan singkat dari Lee Mark, remaja yg berusia 18 tahun itu malam ini.


















pendek sekali kan bund?
im solly 🐬

ʙᴀʙʏ ʙᴇᴀʀ (Markhyuck) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang