yg ini beneran kok👍dah jangan marah marah, karna yan sangat suka komentar misuhan kalian. ehm aduh ketawa smpe sesek. ehm!
So, yann apdet aja deh, awoakwoakwoakwo 😘👍
sorry sama typonya ya, ini ga pake revisi lagi :))
soalnya udah tiga kali revisi chapter nya ilang mulu(/^-^/)
Suasana ruang tamu yg tadinya ramai juga penuh candaan seketika hening karena ucapan Taeyong.
Mark juga baru sadar, lalu setelahnya diam karena panik, berbeda dengan sang ibu yg sudah duduk dengan gelisah disampingnya, Beda lagi dengan Haechan yg menatap polos orang orang didepannya, Tadi Mark sempat menyuruh haechan untuk menurunkan telinganya dengan suara yg pelan, tapi ucapan Jaehyun membuat haechan menghentikan kegiatan nya.
"Jangan diturunkan Haechan, aku sudah tau tentang telinga mu" Ucapan Jaehyun yg satu itu membuat mata bulat milik Haechan membola.
"Maaf" lirihnya, lalu menunduk, duduk dibelakang Mark juga Taeyeon.
"Apa Haechan hanya bercanda saja? haha kurasa tidak mungkin dia memiliki... telinga..." Ucapan Taeyong memecah keheningan, dengan nada ragu diujung kalimatnya.
Tidak ada yg menyahuti ucapan Taeyong, Chenle yg tadinya bergerak dengan kesibukannya sendiri juga ikut diam.
"Ahahah... tidak.. mungkin kan?" Ucapan Taeyong lagi sedikit kikuk, lalu menggaruk belakang kepalanya.
Donghae menatap Tiga orang dihadapan nya dengan tajam, sementara Jeno hanya belihan sekilas lalu kembali bermain ponsel miliknya dengan Chenle yg ada di pangkuannya, sedangkan Jaehyun ikut menatap Ibu, adik, juga adik(?) angkat nya.
"Kenapa hal sepenting ini bisa kalian rahasiakan?" Ucap Donghae setelah sekian lama diam.
"Maaf" gumam Mark dengan kepala tertunduk.
"Apa yg kalian pikirkan sebenarnya? apa lagi kau Mark! mambawa seekor beruang, lalu dalam semalam menjadi seorang manusia, eum bisa aku menyebutnya begitu? ah terserahlah! Apa yg sebenarnya kau pikirkan? mencari masalah?" Seru Jaehyun dengan suara tegas menatap adik nya yg kini duduk dengan kepala yg tertunduk dalam.
"Jangan terus terusan meminta maaf! aku bertanya apa yg ada dikepala mu itu, sehingga seberani ini membawa masalah dirumah?!!" Seru Jaehyun lagi, suaranya menggelegar di ruangan tersebut.
"Jeno, tolong bawa Chenle pergi keluar, kau bisa bermain kerumah keluarga Choi" Ucap sang ayah.
"Tapi.."
"Chenle bisa takut disini, ajak dia keluar, nanti Hyung akan ceritakan saat kau kembali" bisik Taeyong kearah Jeno. Jeno mau tidak mau mengangguk lalu menggendong keponakannya itu untuk dibawa keluar rumah.
"Yang aku pertanyakan sedari tadi, kenapa kalian bisa menutupi hal sepenting ini pada kami? Kami bukan bagian dari keluarga kalian berdua? Menurut kalian ini tidak penting?" Seru Donghae, tatapannya menajam kearah Istri juga anaknya.
"Maafkan aku ayah" gumam Mark lagi, dia ingin menjelaskan sebenarnya. Tapi, mulutnya seakan terkunci dan membiarkan segala amarah ayahnya terkeluar, dia ingin menjelaskan, tapi mulutnya seakan hanya Terkunci pada satu kata. Maaf.
"Jelaskan kronologi nya, Aku ingin tau yg sebenar benarnya, terlebih darimu Taeyeon" Donghae menatap kedua anggota penting keluarganya dengan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʙᴀʙʏ ʙᴇᴀʀ (Markhyuck) ☑️
RandomBeruang kecil, dan pemilik nya "echan-ie" "hungฅ^•ﻌ•^ฅ" bxb Lapak markhyuck!! [END✓]