Satomi. POV
Aku harus bisa membagi waktu ku sekarang, aku tau na kun mana pernah main main sama ucapanya ntar sutopuri dibubarin beneran sama dia
Huh~ sudah seminggu lebih ngga ketemu sama dia. Gimana kabar nya ya? Di line dia juga jarang on
Na kun jam segini dah tidur ngga ya, kesepian itu tak enak. Cuman dia yang bisa ngertiin aku
__________________________________
Na kun~Eh satomi belum tidur?
To the point aja ya
Aku kesepian dirumahMau aku kesana?
Tapi kan ini dah malem
Tolong, bedain cowo
Sama cewe. Aku nii cowo
Sat~ COWO!!!Santai bro yaelah
Ok aku tunggu😘Hm~🙄
__________________________________Ting tung~
Ngerepotin orang tengah malam itu menyenangkan^^
.
Aku mengajaknya ke kamar ku, lebih enak ngobrol sambil nonton tv bareng plus nyemil dikamar
"Ok mau ngomong apa?" Meletakan jaket nya lalu duduk disebelah ku
"Aku mau nanya, kamu pernah ngerasain jatuh cinta?" Terlihat dia berpikir
"Sejauh ini aku belum pernah ngerasain nama nya jatuh cinta"
Aku ketawa hambar mendengar hal itu tapi emang benar sih
"Kamu, coron, jel, ruuto, riinu kenapa udah ngerasain? Aku aja belum pernah" aku kaget dia sedikit ngegas ngomong nya
"Kamu kan fokus kerja orang nya mana peduli sama jatuh cinta"
"Sapa bilang?"
"Ini barusan aku bilang"
Dia menghela nafas lalu meminum cola nya
"Huh~ bahas lain aja. Kamu dah ngelupain pichi?" Dia mulai serius menatap ku
"Aku memang ingin melupakan sosoknya, tapi disisi lain aku merindukan nya"
"Ah masa~ semenjak kamu nabrak gadis itu kayak dah ngelupain pichi kamu"
Dia menatap ku dengan tatapan jahilnya sambil makan roti
"Sapa bilang?" Aku menatapnya balik
"Ini barusan aku bilang" ucap nya
"Aku emang terlihat seperti tidak peduli namun dalam hati ku, sangat menanti kehadiran nya"
"Naruhodo ne~" balasnya
Ada lah 15 menit kita bahas (y/n) chan. Jujur makin sulit aku melupakan (y/n) gara gara na kun yang suka membuat ku mengingat nya
Terlalu banyak kenangan indah bersamanya yang sangat sulit untuk dilupakan begitu saja
"O ya gimana hubungan mu sama gadis itu?"
"Yuki san? Biasa aja sih namanya juga temenan" jawab ku santai
"Halah temen tapi mesra, sama aja boong" dia menatap sinis diri ku sambil ngusap ngusap dagu nya
"Tapi kan aku anggap dia cuma sebatas teman ngga leb-"
"Ah masa~"
Dia memotong pembicaraan ku yang belum selesai. Na, jangan mancing amarah orang plis
"Tapi kamu mengenalnya dengan perasaan" dia langsung megang kedua pundak ku dan menatap lekat kedua mata ku
"Santai Na~"
Dia langsung melepas tangan nya dari pundak ku lalu duduk seperti semula, giliran ku yang berbicara kali ini
"Jujur awal, aku tidak menyukai nya, aku hanya merasakan perasaan yang berbeda dari sebelumnya dan aku merasa tenang jika bersamanya"
"Ada seseorang yang begitu dekat namun bukan untuk dimiliki, hanya untuk dihargai keberadaan nya dan mencintainya dalam diam"
"Ngga tau mau apa lagi, sabar menyakitkan, diam menyiksa, bicara juga percuma"
"Gitu lah, Na ah~"
"Hey, jangan menangis kau ini laki laki. Kalau kau suka pada nya silahkan, semesta tak akan menghentikan mu untuk mencintai nya"
Terlihat dia tersenyum saat mengucapkan nya, dan memberi ku tisu untuk air mata ku yang hampir keluar
"Pichi malah senang kamu bisa menyukai orang lain" lanjutnya
"Souka~" jawab ku singkat
"Kenapa ngga kamu pacarin, atau lamar atau mungkin ajak menikah?" Dia nanya hal yang ngga ku duga sama sekali
"Hm, temenan ajalah, aku takut tertolak, tertolak itu sakit, Na"
Dia mengangguk paham
"Yaudah kamu tidur sekarang udah hampir jam 2 pagi nih nanti malah ngantuk lagi"
Dia menyuruh ku tidur
"Kamu?"
"Ada file yang harus ku selesai kan, tapi aku tidur juga kok nanti" dia mengeluarkan laptop nya dari dalam tas
"Hm ok lah aku tidur duluan"
Aku merebahkan kepala ku, na kun langsung mengerjakan file nya disamping ku
Sangat pekerja keras dirinya dibanding diri ku
"Ku harap ada seseorang yang mau menerima mu apa adanya, Na~"💗
"Umur mu lebih muda dari ku tapi kelakuan mu sangat dewasa, bahkan seperti seorang kakak bagi ku andai aku bisa seperti kamu Na, bersikap dewasa"💗
"Oyasumi"💗
.