13 - (M)

3.3K 159 19
                                    

Rembulan menampakan dirinya penuh diatas langit malam hingga cahaya redupnya bisa membuat makhluk lain berdecak kagum, begitu indah. Suasananya begitu senyap namun menghanyutkan, dengan semilir angin serta gesekan daun dan ranting dipohon saling bersahutan.

Disebuah ruangan dengan jendela dengan kain penutup yang dibiarkan singkap, sinar bulan tumpah kedalam kamar itu. Tubuh dua insan itu merapat tidak ada jarak, masih saling merengkuh dan membelit, kain pabrik yang melekat semua hampir lenyap tanpa mereka sadari.

Keduanya bertukar pagutan dan lumatan, terkadang lembut sedetik kemudian terasa tergesa, sang dominan masih menahan hasratnya yang menggebu agar tidak menyakiti apa yang dirinya jaga didalam perut terkasihnya.

Semuanya terjadi begitu saja, tidak tahu siapa yang memulai lebih dulu tetapi keduanya sama sekali tidak berusaha menolak, mereka menginginkan ini, sentuhan menggetarkan, kebutuhan yang sudah lama tidak terkecap terasa sangat memabukkan keduanya, hingga kehangatan mengalir keseluruh tubuh yang perlahan berubah menjadi panas. Dengan hembusan nafas terdengar cepat dan memburu penuh kenikmatan setiap bagian tubuh yang disentuh terasa semakin menggelenyar.

Si dominan menggeram rendah saat kebangganannya terasa terlingkupi oleh sesuatu yang hangat dan erat. Semakin menggeram saat miliknya menyentuh titik lemah terkasihnya, disahuti suara rintihan tengengah yang sialnya membuatnya semakin bergairah.

Tidak jauh beda dengan si dominan, erangan dan lenguhan sipenerima menggema didalam kamar remang itu. Kerongkongannya seperti dipaksa harus terus mengeluarkan desahan diiringi rintihan tiada henti sejak saat semuanya dimulai, suara terindah menyapa runggu si dominan.

" hhh...apa aku ter_lalu kasar ? "

" emh, ah...tidak, sial__Tae "

Tarhyung mempererat rengkuhannya pada dada Jungkook yang membelakanginya, mengecupi bahu putih polos dihadapannya dengan penuh damba, sesekali mengusap perut Jungkook lembut berharap bayinya tidak terusik dengan kegiatan mereka. Tetes keringat membasahi ujung helai rambut keduanya hingga menembus kain pabrik dibawahnya.

" katakan_jika kamu tidak nyaman ! "

" nghhh...ah, hahh...aku baik, lebih_cepat ! "

Gairahnya semakin membumbung tinggi kala bukan desahan lagi yang terdengar, sahutan geraman serta erangan memenuhi seisi ruangan temaram itu.

" ahhh...aku dekat__Tae...ah "

Hentakannya bertambah tempo, Taehyung mencoba menahan dirinya agar tidak terlalu buas malam ini, sulit sekali ketika keinginannya tidak sejalan dengan reaksi tubuhnya, akal sehatnya masih memikirkan bayi mereka.

Tetapi dimenit terakhir, saat milik Jungkook mencengkram miliknya semakin erat lalu diikuti rembesan basah ditangannya yang setia melingkupi, Taehyung memberi jeda beberapa detik, memberi Jungkook waktu untuk mengambil nafasnya yang terdengar terengah engah.

" selesaikan milikmu Tae ! "

Jungkook bersuara saat Taehyung belum memulai kembali kegiatan intim mereka yang belum berakhir, milik Taehyung masih terasa keras didalamnya.

" aku...akan sedikit kasar, tapi hanya sebentar, aku janji "

Dan benar saja, Taehyung menghentak hingga menyentuh titik nikmat Jungkook, lagi. Membuat sipemilik kembali mengeluarkan rintihan mendesah walaupun dia sudah selesai dengan pelepasannya, tubuhnya terlonjak lonjak walaupun Taehyung sudah menahan dengan memeluk tubuhnya.

Jungkook seperti dibawa terbang, Taehyung masih berusaha menyelesaikan miliknya didalam Jungkook yang sudah memejamkan matanya lemas, suaranya terus mengerang nikmat walaupun sudah diambang batas kelelahan.

We are...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang