6

2.2K 182 8
                                    


Yugyeom masih terdiam didalam mobilnya, tepatnya masih berada diparkir area Coffee shop milik Jungkook. Dia belum beranjak dari sepuluh menit yang lalu, pikirannya bercabang dengan memikirkan perkataan Jungkook belum ada satu jam yang lalu, kedua tangannya mencengkram erat stir dihadapannya.

" bayi...? Ck, yang benar saja Kim Yugyeom, sudah jelas Jungkook telak menolakmu, dan hamil... bagaimana bisa Jungkook memperlakukanku seperti ini ? "

Kedua alis pria itu bertaut tajam, otaknya masih sibuk berspekulasi bagaimana bisa Jungkook berakhir hamil, maksudnya tentu saja logisnya dengan berhubungan seks, tapi Jungkook tidak sedang dekat dengan pria manapun setahunya, dia hanya tahu lingkup Jungkook hanya Seokjin dan suaminya lalu beberapa pegawai cafe'nya dan...ah tiba tiba saja pikirannya terlintas satu nama.

" Kim Taehyung...sial, brengsek ! "

Mendengus dengan kasar, Yugyeom mendadak merasakan amarah memenuhinya. Kim Yugyeom tahu Kim Taehyung itu sahabat Jungkook sejak lama dan Yugyeom memang tidak pernah menyukainya, juga tahu bahwa mereka tinggal satu atap walau tidak satu ruangan, dan lagi Kim Taehyung sudah memiliki kekasih itu yang membuat Yugyeom tidak habis pikir, Jungkook pernah memberitahunya saat Yugyeom datang ke apartemennya. Tapi kenapa mereka melakukan hal ini ? Oke jika memang mereka mengambil keuntungan dengan menyalurkan hasrat biologis tanpa diketahui orang lain, tapi dengan sampai menghasilkan janin ? Ck...gila.

" benar benar gila..."

Akhirnya dengan emosi yang masih menguasainya, Yugyeom pergi meninggalkan area pelataran parkir cafe, menginjak pedal gas dengan penuh.

Yang tidak diketahui Yugyeom, sedari tadi Jungkook mengintip dibalik jendela kecil ruangannya. Jungkook tahu Yugyeom pasti sangat terkejut mengenai kabar gila yang dia beritahu.

Jungkook menghela nafasnya, benar...dia tidak menyesal, tidak apa jika beberapa orang menjauhinya, dia masih memiliki bayinya yang akan disampingnya kemanapun dia pergi. Itu cukup untuknya...saat ini .

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dan terulang lagi, pagi ini Jungkook dibuat kesulitan karena harus bulak balik toilet sejak pagi buta. Memang sejak dua hari lalu dia terlalu giat dan fokus bekerja hingga pulang larut malam ditambah pikirannya yang terbelah antara file file laporan dan kedatangan Yugyeom tempo lalu , padahal Jungkook sudah senang beberapa hari lalu janin kecil diperutnya bisa diajak kerjasama dengan baik, dan hari ini akibatnya saat dia terlalu bekerja keras hingga malam, sekarang bayinya mulai lagi melakukan aksi protes pada sang induk.

" ugh...sudah cukup bayi, aku sudah lemas...kamu tidak kasihan padaku ? "

Jungkook berbaring menyamping diranjangnya, sebelah tangan kirinya mengusap sayang perutnya dan tangan kanannya masih membekap mulutnya yang masih terasa pahit.

" aku harus bekerja hari ini, kumohon bersikap baiklah...setidaknya selama aku bekerja, kamu mau merajuk ? Tidak masalah jika sudah dirumah...deal ? "

Usianya baru delapan minggu, tapi menyenangkan mengajaknya bicara berdua seperti ini pikir Jungkook, seperti dia (bayinya) memahamimu dan mendengarkanmu walau belum bisa memberikan respon balik. Jam dinding masih menunjukan pukul lima pagi lewat tiga puluh menit, masih banyak waktu untuknya berbaring meredakan rasa mualnya.

We are...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang