14

3.3K 158 47
                                    

" pikirkanlah dulu...aku bisa menunggu selagi mencari ide lain "

Jungkook termenung beberapa saat, kepalanya kembali dipenuhi berbagai keputusan yang harus dia pilih. Mereka, Jungkook dan Seokjin duduk berdua di ruangan kantor didalam cafe, masih membicarakan kerjasama terkait pembangunan cafe baru.

Seokjin mendapat investor baru yang mengajaknya bekerjasama untuk mendirikan cafe di cabang luar kota, tidak ingin merekrut orang luar dahulu untuk percobaan pertama dalam mengelola menjadi kepala cafe, Seokjin lebih mempercayai kinerja Jungkook yang memang sudah sejak awal mengenali seluk beluk cafe yang ada saat ini.

" sebenarnya aku tidak ingin membuatmu bepergian sampai keluar kota Jung, tapi Namjoon yang keras kepala ini sangat tidak ingin ditinggal berminggu-minggu. Aku berencana mengirim orang lain kesana, tapi sungguhan aku belum bisa menaruh kepercayaan kepada orang baru, jadi aku tempatkan ide itu di opsi terakhir jika kamu benar-benar tidak bisa. "

" aku sebenarnya tidak keberatan, perutku juga belum begitu besar untuk bepergian, jadi aku masih sanggup mungkin kurang lebih sampai empat bulan kedepan. "

" setiap akhir pekan aku akan usahakan meninjau juga. Hahh...kepalaku sakit, memikirkan masalah ini dari semalam, Namjoon tidak membantu dan malah membuatku bertambah pusing. "

Jungkook tersenyum maklum melihat Seokjin yang terlihat sangat kebingungan, tidak heran pasangannya Namjoon yang sangat protektif itu melarang. Jungkook tahu betul watak kekasih kak Seokjin-nya itu pendiam dan ramah, tetapi sewaktu-waktu dia bisa menjadi menyeramkan jika ada hal yang mengusiknya menyangkut  Seokjin, dan Seokjin pasti lebih memilih mengalah daripada melihat pasangannya mengeluarkan taring.

Jungkook pun Jika tidak sedang mengandung akan dengan senang hati langsung terjun ketempat perencanaan cafe ini, dia sangat suka bekerja apalagi ini tantangan baru untuknya. Tapi sekarang dia juga memikirkan Taehyung, apakah jahat jika dia pergi, walaupun sementara tetapi Jungkook sudah terlanjur menyanggupi untuk terus berada disekitar Taehyung, dia merasa jika ingin membawa sang bayi harus dengan persetujuan Taehyung juga, mencoba untuk tidak egois dia akan mencoba membicarakannya denfan Taehyung nanti, dan Jungkook tidak yakin akan diperbolehkan oleh sahabatnya itu.

" aku akan memikirkannya dulu kak..."

Seokjin mengangguk, tersenyum melihat Jungkook yang dia rasa semakin dewasa dan menawan semenjak mengandung.

" jangan jadikan ini beban, jika memang tidak bisa aku tidak akan memaksa oke ? Masih ada cara lain, aku akan memikirkannya juga dan jika kamu punya ide itu beritahu aku. "

Menyudahi pembahasan cafe baru itu, mereka sekarang sibuk membahas topik lain, mereka jarang bertemu di cafe karena tujuh puluh persen memang Jungkook yang mengurus cafe ini, jadi saat bertemu selain membahas pekerjaan, topik mengenai bayi menjadi favorite bagi Jungkook dan Seokjin saat ini, Seokjin yang lebih antusias saat Jungkook memberitahu perkembangan bayinya.

" aku harap dia perempuan, aku harus menjadi orangtua baptisnya, dia harus memanggilku mom juga, aku tidak mau tahu ! "

Jungkook mendelik keheranan melihat betapa bersemangat temannya ini.

" kak Seokjin tidak ikut berkontribusi apapun untuk dipanggil mom oleh bayiku "

" eitss...dia mendapat kasih sayang tulus dariku. Itu cukup baginya, dan jangan lupa aku akan memenuhi semua kebutuhannya dengan segala sesuatu beraroma pink yang manis "

" bagaimana jika dia laki-laki ? "

" pink tidak buruk untuk laki-laki...tapi kuharap dia perempuan "

Jungkook menahan tawa karena dengan semangatnya Seokjin mengoceh akan membeli ini dan itu untuk bayinya yang sangat percaya diri mendeklarasikan bahwa bayinya perempuan nanti, membicarakan perihal nama usulannya yang sedikit memaksa untuk diberikan nanti.

Dengan kekehan geli, mau tidak mau Jungkook menghentikan aksi cerewet Seokjin yang jika tidak dihentikan sekarang, mungkin akan berlanjut hingga petang.

" kak...cukup, asal kamu tahu saja. Bayiku laki-laki, jadi simpan saja ide pink-mu untuk anakmu kelak oke ? "

Seokjin terbelalak tidak percaya manatap Jungkook yang asik menegak minumannya hingga tandas dengan santai.

" hei...kenapa aku baru tahu ? Laki-laki...? Astaga, selamat. Tidak apa-apa, tidak apa-apa bayi...pink tidak akan membuatmu terlihat aneh, lihat ! Seokjin mom juga suka pink dan itu manis "

" aku yakin bayiku akan segera mendapatkan temannya nanti, yang bisa kak Seokjin dandani dengan aksesoris pink...aku akan menunggu berita bahagia itu "

Bertukar senyum tulus, keduanya menyelami perasaan satu sama lain. Saling mendukung dan menghargai. Pertemanan layaknya saudara kandung yang tidak mereka miliki sebelumnya. Dalam lubuk hati keduanya bersyukur sudah dipertemukan hingga saat ini. Walaupun sekarang waktu keduanya bertemu tidak sesering saat Seokjin lajang dulu, tapi Jungkook bersyukur setidaknya ada satu orang lagi yang dia bisa gantungi harapan dihidupnya selain Taehyung.

" aku juga berharap dia segera hadir..."

Seokjin tersenyum sendu, telapaknya beralih mengusap perut Jungkook lembut penuh kasih sayang dan harapan.

" kesabaranmu akan berbuah manis kak...aku meyakini itu "

" ya, terima kasih...dan nanti saat dia sudah hadir, aku akan menjodohkannya dengan bayimu, kita akan jadi keluarga sungguhan, WOAAA...benar benar membuatku merinding"

Jungkook melengos dari tempatnya duduk, meninggalkan Seokjin yang masih terkikik geli dikursinya dengan cuitan cuitan hayalan yang terlalu jauh, memilih mengisi ulang mugnya dengan es lemon, dia tidak ingin terlibat percakapan Seokjin jika membahas layaknya drama sabun tak masuk akal.

Matahari mulai tepat berada diatas terik dan produksi keringatnya amat tidak main-main walau air conditioner sudah menyala disuhu rendah.

" hahh...berendam disiang hari sepertinya bagus "

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

   t      b      c

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We are...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang