" tidak...tidak Yugyeom, aku tidak mau mendengar hal itu lagi...sudah cukup ! "Jungkook masih mengapit ponselnya dengan satu tangan, satu tangan lainnya menahan sekantung belanjaan yang baru saja dia dapatkan dari supermarket. Langkahnya sangat tergesa gesa mencoba menghindari beberapa pejalan kaki di sepanjang trotoar yang terlihat mulai ramai karena sudah dijam sibuk pegawai kantor mengakhiri jam kerjanya, berniat ingin membeli satu cup kopi di seberang jalan dengan meninggalkan mobilnya dipelataran supermarket.
Jungkook memasukkan ponselnya disaku kanan coat putih yang dia pakai dengan terburu buru setelah mematikan sepihak panggilan telepon dengan dengusan kesal, dia mengejar rambu lalu lintas yang beberapa detik lagi menjadi lampu merah untuk pejalan kaki, sedikit berlari dan hampir menerobos orang orang didepannya saat tiba tiba kendaraan roda dua memuat beberapa dus datang dari arah berlawanan melanggar rambu lalu lintas.Semuanya terjadi secepat kedipan matanya, hingga kantung belanjaannya terjatuh dan menumpahkan semua isi didalamnya, Jungkook masih cukup sadar tetapi posisi tubuhnya sudah tergeletak, dia masih bisa melihat beberapa orang juga diposisi sama dengannya, dua atau tiga orang tergeletak sambil mengaduh.
Otaknya seperti bekerja lamban, orang orang mulai berkerumun membantu seorang pelajar laki laki dan seorang terlihat seperti pegawai kantor untuk bangkit dari tengah jalan, Jungkook mulai merasakan denyut sakit disiku kirinya saat seseorang menarik lengannya membantunya berdiri.
" argh...."
Jungkook meringis bukan karena goresan disikunya melainkan saat tiba tiba perutnya terasa perih, tangannya meremas karena rasa sakitnya bertambah saat dia mencoba berjalan.
" astaga...maafkan saya tuan ! "
Pria paruh baya pengendara motor yang menyebabkan kecelakaan itu membungkuk berkali kali padanya juga pada orang lain yang terluka akibat kesalahannya, menjumpai tidak ada korban yang terluka parah, kerumunan mulai berkurang saat beberapa orang membantu memapah korban lainnya.
Pria paruh baya tadi dihampiri polisi keamanan lalu lintas, digiring ke trotoar jalan akibat ulahnya. Jungkook masih melangkah dengan hati hati dibantu seorang yang terlihat berstelan rapi khas pegawai kantor.
" ehm, tuan...apakah kita perlu ke rumah sakit ? "
Pemuda yang terlihat seusia dengannya itu bertanya ragu ragu, Jungkook masih mendesis mehanan nyeri yang masih berpusat diperutnya.
" ya...kurasa ya, boleh aku minta tolong padamu ? Aku membawa mobil, kutinggalkan di supermarket didepan sana "
Mereka berjalan dengan langkah tertatih karena Jungkook menolak dibopong oleh pemuda itu, Jungkook ditempatkan dikursi penumpang, sementara pemuda tadi menempati kursi kemudi.
" shhh...ugh "
Kedua alis Jungkook menyatu, kenapa perutnya terasa seperti diremas, ngilu bercampur perih semakin dia rasakan, lalu saat pandangannya melihat kebawah, celana panjang berwarna krem yang dia kenakan itu terdapat bercak darah, tidak banyak tapi membuat Jungkook sangat terkejut.
" shh...tuan, siapa namamu ? "
Jungkook bertanya ditengah ringisannya.
" Kim Mingyu ada ap__"
" Kim Mingyu-ssi, bisa lebih cepat ? "
Pemuda Kim itu menolah bingung kearah Jungkook yang masih menunduk entah memandangi apa, tapi saat pandangannya juga mengarah apa yang dilihat Jungkook, matanya membola terkejut.
" ASTAGA...tuan, kau baik baik saja ? "
" tidak, sejujurnya ini sakit..."
Pemuda yang dipanggil Kim Mingyu itu otomatis menginjak pedal gas menuju rumah sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
We are...
FanficHubungan mereka hanya sebagai teman, tetapi tidak ada teman yang menghangatkan ranjang satu sama lain, dan mereka tidak keberatan dengan itu. Apakah kehadiran sosok lain akan mengubah hubungan mereka ?