Mereka hanya seorang teman, yang hidup berdua dibawah atap yang sama semenjak mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa. Keduanya merantau ke kota besar, menempa ilmu ditempat yang sama dengan mandiri menjadikan mereka dekat lalu sepakat untuk tinggal bersama.Hidup berdua bertahun tahun hingga lulus dan memiliki pekerjaan masing masing, keduanya masih bertahan di apartemen miminalis dengan dua kamar dan juga status yang menurut mereka hanya sekedar teman.
" pagi darl....."
Pemuda itu, Kim Taehyung usia dua puluh tujuh tahun memiliki pekerjaan yang amat disukainya, hobi yang menghasilkan uang menurutnya, menjadi pegawai tetap disebuah studio pemotretan dipusat kota. Gaya hidup yang bebas sebebas burung yang terbang, teramat santai menjalani hidup, manusia ramah yang murah senyum dan pintar berbaur membuatnya mudah disukai orang banyak. Dia cukup percaya diri menyebut dirinya tampan, dengan postur tubuh ideal tidak terlalu kurus dan tidak terlalu berotot, rambut hitam lebatnya dibiarkan seperti teracak, karena jari jari panjang tangannya yang sesekali mengguar belahan tengah rambutnya.
" menggelikan Tae, aku serius...berapa kali kubilang "
Dan seorang yang manis ini Jeon Jungkook, usia dua puluh enam tahun, memiliki coffee shop yang tidak terlalu besar dipinggiran jalan kota, membangun bisnis kecil bersama temannya semasa mereka kuliah. Hidupnya tenang, setidaknya itu yang dia pikirkan dan inginkan, menjalani hidupnya dengan santai seolah tanpa beban, ruang lingkup pertemanannya hanya bisa dihitung jari berbanding terbalik dengan pemuda Kim. Untuk seukuran usia dua puluh enam tahun Jungkook masih terbilang pantas jika bersandingan dengan murid menengah atas yang berseragam, tubuh mungilnya terlihat pas dengan wajahnya yang manis, rona merah dipipinya muncul secara alami dikulitnya yang putih bersih, dan jika melihat dia tersenyum seakan kau seperti melihat malaikat yang sedang menggodamu, itu kata Taehyung saat pertama kali berkenalan.
" berangkat bersama hari ini ? "
Taehyung menempati kursi meja makan disamping Jungkook, menyambar dua lembar roti yang sudah dipanggang si manis lalu mengolesinya dengan selai stroberi.
Jungkook hanya menghabiskan satu lembar roti dengan segelas susu vanilla yang sudah tandas, tangan kirinya sibuk mengutak atik ponselnya.
" tidak, aku bawa mobilku sendiri...ada janji "
" janji ? Dengan Yugyeom...? "
" iya, hei...bagaimana kamu tahu ? "
Jungkook mendelik berusaha terlihat seram menatap Taehyung yang sibuk mengunyah,
" ck...aku tidak suka si Yugyeom, bisa tidak si kamu cari yang lain saja...jangan dia, itu saranku "
" hah, dasar lelaki satu ini, terima kasih sarannya tetapi itu tidak berguna, urus urusanmu sendiri "
" kuberi tahu darl, jangan meremehkan instingku...dia bukan pemuda yang baik untukmu "
" aku bahkan tidak pernah mengomentari hubunganmu dengan Jihoon, "
" aku peduli padamu sayang..."
Jungkook mencubit lengan Taehyung, mendengus malas lalu kembali mengutak atik ponselnya, Jungkook tidak menyadari jika Taehyung mengamati chat yang sedang dia buka dengan tatapan menyipit disampingnya.
" hei...kamu mengintip, tidak sopan ! "
" itu cuma chat, aku bahkan sudah melihat bagian dalam kamu, cuma mengintip sedikit saja dikatai tidak sopan "
" ish..."
Jungkook memukul main main pundak Taehyung.
Orang yang tidak mengenal mereka pasti menyangka Jungkook dan Taehyung memiliki hubungan spesial, tapi mereka dengan lantang menyerukan mereka hanya sekedar teman dekat, tapi mana ada teman yang meniduri temannya ? Dan bukan kejadian sekali atau dua kali keduanya bisa berhubungan intim melebihi pasangan kekasih mereka sendiri, tetapi serius... sedekat apapun mereka, dari interaksi hingga skinship sepertinya masing masing dari mereka memang tidak ada minat untuk menjalin hubungan satu sama lain karena mungkin sudah mengetahui sifat masing masing dan sudah nyaman dengan apa yang mereka lakukan setiap hari seperti sebuah kebiasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are...
FanfictionHubungan mereka hanya sebagai teman, tetapi tidak ada teman yang menghangatkan ranjang satu sama lain, dan mereka tidak keberatan dengan itu. Apakah kehadiran sosok lain akan mengubah hubungan mereka ?