02. Pindah kelas
Hari pertama di semester dua, Rosi dengan semangat menaiki tangga yang cukup panjang dan biasanya menguras tenaga.
"Gue duduknya di paling belakang bareng Lisa lagi." Rosi membuka pintu 11 MIPA E dengan kencang membuat beberapa orang terlonjak kaget.
"Silahkan Nyai." Minggu mempersilahkan jalan untuk Rosie duduk di bangku kelima jajaran kedua.
"Lisa gimana kabar poninya?" Rosi menyentuh poni Lisa yang sedang berkaca di cermin kecilnya.
"10 JETI NIH JANGAN KAO SENTUH-SENTUH!!" Lisa menampar lengan Rosi.
Rosi mengelilingi meja dan duduk di sebelah kiri Lisa, di meja sampingnya ada Jeri dan Minggu si pembuat onar di kelas dan di depannya ada Chaca dan Enu.
Kenapa si pintar ini ada di kelas E, ya karena dia bucin Chaca saat kelas 10 semester 2 lalu dia minta dipindahkan dari kelas A ke kelas E pada kepala sekolah, mereka udah pacaran sejak SMP.
Langgeng banget Rosi kalah, dia jomblo dari lahir. eh bukan jomblo tapi single.
"Lis, udah baikan sama Jeri?" Setau Rosi sebelum libur semester dua minggu lalu Lisa dan kekasihnya itu perang, karena Lisa memergoki Jeri jalan bareng Una.
"Udah, Una tuh ternyata sepupunya Jeri, Una bahkan sampe datang ke rumah buat jelasin malu banget gue Oci." Cerita Lisa.
"Bagus deh kalo udah baikan, lo serem waktu itu ngamuknya." Rosi terkekeh sambil membuka tas mencari buku catatan yang harus dikumpulkan.
"Cari apa sih Ros?" Tanya Chaca memutar kursinya.
"Buku catatan kosa kata." Buku catatan mingguan itu cukup penting untuk dinilai tambahan kosa kata bahasa inggrisnya.
Tiba-tiba terdengar suara papan tulis yang di ketuk oleh penghapus papan, Rosi melihat kedepan ada bu Sekar guru bahasa dan juga si jamet Jeffry rivandra dengan buku di tangannya.
"Perhatian!! Mulai sekarang murid 11 MIPA A Jeffry rivandra pindah ke kelas ini karena ada sesuatu hal, jadi semoga kalian bisa menerimanya." Ucap bu Sekar.
"Yah turun lagi rangking kelas aku." Terdengar helaan nafas Mina yang memang kelas 10 ia pertama tapi saat Enu pindah ia turun, dan sekarang bakal turun lagi?
"Silahkan duduk di manapun kamu mau."
Jeffry tanpa bicara berjalan ke meja paling belakang menyentuh pundak Lisa.
"Pindah gue disini, lo bisa sama Jeri." Perintah Jeffry.
"Kagak mau elah, tuh masih kosong." Tunjuk Lisa pada meja pojok.
"Pindah Lis." Ucap Jeffry dengan suara rendah.
"Ihhh tukang ngatur!" Lisa memasukan buku-bukunya pada tas lalu berjalan menuju meja Jeri.
"Anjrit gue sama siapa." Minggu yang sudah berdiri dengan tas di bahu kanan.
"Tuh pojok kanan, syuh." Lisa mendorong bahu Minggu.
Jeffry mencondongkan diri menyimpan buku yang dibawa tadi di tangannya didepan Rosi.
"Ceroboh."
"Aww tangkyau Jeff." Ucap Rosi, Jeff menyimpan tasnya di kursi terlebih dahulu lalu duduk dengan berucap.
"Ceroboh terus kapan hilangnya tu ceroboh." Rosi berdesis menatap Jeffry.
"Kalo lo terus gini gimana mau maju Na, yang ada lo bakal tertinggal terus ditambah apa ini duduk paling belakang dapat menyerap pelajaran engga kebodohan iya."
"Ihhh mulutnya minta tak ih." tangan Rosi bergerak seolah ingin mencubit bibir Jeffry yang sedang memasang muka cukup menyebalkan menurut Rosi.
Hmmm sepertinya mulai hari ini, di kelas Rosi akan cukup tertekan dengan ucapan-ucapan seorang Jeffry rivandra.
Ceritanya kok aneh ( ͡≖ ل͜ ͡≖)
KAMU SEDANG MEMBACA
Feldgrau
RandomDitahan terasa sesak jika diucapkan takut merusak. Feldgrau (Selesai ☑) piwuuxzy © Agustus 2021 - Juli 2022 🥂🥂