13 . ✔

1.4K 264 19
                                    

13. Marah

"Ci mending izin aja muka lo pucet!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ci mending izin aja muka lo pucet!"

"Gak Lis ini kan ulangan gue gapapa,"

"Ros jangan maksain belom harus kelilingin lapangan, pemanasan lagi," Ucap Jio "ulangan kertas aja kaya Yanu jangan praktek."

"Udah gapapa." 

Hari ini hari terakhir ujian dan hari pertama Rosi datang bulan ditambah tadi bangun kesiangan karena hari ini juga hari pertama Ririn pindah sekolah Rosi gak mau Ririn telat jadi dia gak sarapan.

"Lari dulu 3 putaran!" Pak Bondan selaku guru mapel olahraga berbicara mengunakan toa.

Walau tertinggal cukup jauh sama cowok-cowok yang hampir lari setengah putaran, bersihkan sel kulit mati g. yang cewek-cewek malah kaya ngegiring Rosi yang larinya pelan.

"Tuhkan lo kaya gak tau kalo lagi dapet bulanan! Sakitkan? Udah dibilangin izin aja!" Teriak Lisa saat Rosi terduduk meringis nekan perutnya.

Njirr mana panas, Rosi tertunduk menahan sakit di perutnya, "tembus!" Teriak salah satu cewe yang gak sengaja liat celana belakang Rosi mana celananya warna biru.

"Jangan pingsan dulu! Gue susul dulu Jepri!" Jio berlari membelah lapangan menyusul Jeffry yang emang hampir lari setengah lapangan.

"JEFFF!" Jio berteriak "hah... Anjir cape, itu—itu Ro––rosi PINGSAN!" Ucap Jio menunjuk pada kerumunan yang mencoba menghalang cahaya pada tubuh Rosi.

Jeff berlari cepat meninggalkan Jio "kenapa?" Tanya Jeffry menyentuh kepala Rosi.

"Sakit perutnya, pusing, lemes,  pengen marah~" Balas Rosi pelan, Jeff lalu mengangkat tubuh Rosi meninggalkan orang yang masih memperhatikan mereka.

"Kenapa bisa gini?"

"Datang bulan hari pertama, belom makan juga gegara anterin Ririn sekolah dulu."

"Kenapa maksain kalo lagi sakit gini?" Tanya Jeff menatap Rosi.

"Gue kira lo udah gak peduli sama gue Jeff."

"Lo yang udah gak peduli sama gue, mentang-mentang punya temen laki baru lo lupa sama yang dulu."

"Gue gak akan mulai kalo gak elo mula–" Rosi meringis pelan.

"Udah jangan banyak omong, diem disini gue beliin makan," Jeff meninggalkan Rosi setelah membaringkannya di uks.

Beberapa saat kemudian setelah mengganti celana dibantu oleh dokter sekolah Rosi kembali meringkuk menahan sakit di perutnya.

Seseorang membuka tirai tempat Rosi meringkuk "Ros," Suara perempuan membuat Rosi membuka matanya.

"Eh Mina ada apa?" Tanya Rosi pelan.

FeldgrauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang