*
Ibu hamil beneran sedikit menyusahkan ya? Mana udah malem, dingin habis hujan, Rosi udah niat mau bersembunyi dibalik selimut sambil dengerin podcast tiba-tiba makhluk halus masuk ke kamarnya tanpa ketuk dulu, ga sopan emang.
"Woyy buruan kak Krystal pengen dibeliin martabak!" Jeffry loncat-loncat ditempat tidur Rosi.
"Gue ngantuk! Liat sekarang jam berapa!" Rosi nunjuk jam dinding dan bersembunyi di dalam selimut "gunanya bang Kay sebagai suami apaan?!"
Jauh-jauh dari Amerika pulang ke Indonesia cuma pengen dibeliin martabak manis sama Jeffry dan Rosi emang di AS ga ada martabak emang?
"Ihh debaynya pengen dibeliin martabaknya sama uncle Jeff sama ounty Rosi." Jeffry akhirnya duduk dan mandang punggung Rosi yang membelakangi.
"Males Jepp."
"Nanti anaknya ileran loh! Gue ga mau ya punya ponakan ileran! Dia harus cakep kaya semua keturunan keluarga gue!" Jeffry noel-noel punggung Rosi.
"Ya udah lo aja sana sama adik lo atau sama bang Kay." Sangking emosinya Rosi lupa nama adik Jeffry yang kalem itu.
"Debaynya bilang pengen dibeliin sama lo dan gue!" Jeffry mau balikin badan Rosi tapi Rosi malah makin kenceng meluk guling "yaudah deh kalo lo ga mau nganter, gue sendirian aja." Jeffry turun dari tempat tidur.
"Padahal kak Krystal beliin lo oleh-oleh Ci." Gumam Jeffry.
"Eh? Hayu gas! Beli martabak di depan komplek kan?" Rosi berlari lalu melompat naik ke punggung Jeffry.
"Giliran beginian senang!" Jeffry membenarkan gendongannya dan tangganya menahan bokong Rosi, kalian tau lah ya kalo lagi di gendong belakang begimana?
"Ih harus, kak Krystal bilang mau ngasih gue 10 dolar-ran Amerika." Rosi menumpukan kepalanya di bahu Jeff lalu meniup bolong di pipi Jeffry yang lagi senyum.
"Kalo mau dolar tinggal ke bank apa susahnya." Jeff menuruni anak tangga.
"Beda rasanya, kan yang dibawa kak Krystal langsung dari negara dibuatnya kalo di Indonesia udah kepegang sana sini."
Jeffran cuma geleng-geleng kepala doang gak ngerti lalu berhenti sebentar di anakan tangga terakhir lalu tersenyum kearah keluarga Rosi.
"Semuanya pinjem dulu Ocinya bentar ya." Jeffran menatap Bunda, ayah, kakak dan kakak ipar Rosi.
"Bawa aja sana jangan dipulangin!" -Chandra
"Mau nitip gak martabaknya?" Rosi nyolot.
"Beli Ci yang keju satu martabak asin satu." Bunda Nara menyahut.
"Mana uangnya bunda cantik," Rosi menjulurkan tangannya dan menggerakkan kelima jarinya.
"Yang kamu dulu dong," -Ayah Syanu
KAMU SEDANG MEMBACA
Feldgrau
RandomDitahan terasa sesak jika diucapkan takut merusak. Feldgrau (Selesai ☑) piwuuxzy © Agustus 2021 - Juli 2022 🥂🥂