19. Jangan-jangan jodoh

11 2 0
                                    

Happy reading, guys. <333

Cahaya lampu yang menyilaukan mata, membuat sang empu langsung terjaga olehnya. Tak berselang lama ia beralih ke arah jam beker yang berada tepat di sampingnya.

07.00

Deg

Tiba-tiba jantung Hazel seakan berdisko ketika melihat jarum panjang di jam menunjuk angka dua belas dan jarum pendek menunjuk angka tujuh. Itu artinya ia terlambat hari ini.

"Astaga, kenapa gue kebo banget!" Ucap Hazel Yang merutuki dirinya.

Buru-buru Hazel ke kamar mandi, hanya mencuci muka, tanpa mandi. Jangan heran, ini akan ia lakukan ketika hal mendesak saja, ingat.

Setelah beberapa menit menghabiskan waktu untuk mengganti piyama menjadi seragam sekolah, akhirnya semua beres. Hazel langsung menemui sang mama di meja makan.

"Ma, Hazel berangkat dulu udah kesiangan. Assalamualaikum," ujar Hazel sambil menyalami mamanya.

"Waalaikumussalam, tapi Zel...,"

"Nanti Hazel sarapan di sekolah aja Ma,"

Hazel langsung mengeluarkan mobil kesayangannya yang sudah keluar dari bengkel. Karena untuk hari ini tidak akan sempat lagi menaiki kendaraan umum.

Setelah menghabiskan waktu beberapa menit, Hazel merasa ada sesuatu yang ganjil di sekolahnya.

Sepi.

Kok sekolah gue kosong melompong gini? batin Hazel, kemudian ia melirik ke arah jam tangannya.

06.30

"Ha kok bisa? Pasti ngaco nih jam!" ucap Hazel kemudian beralih ke jam di ponselnya dan menunjukkan waktu yang sama.

"Astaga, ternyata gue kepagian! Pantes alarm jam Beker gue nggak bunyi, pasti karena kehabisan baterai! Kalau udah begini, gue mau ngapain coba!"  cerocos Hazel yang kini seperti anak tercampak.

Hazel tak tahu harus berbuat apa, ia juga tidak mungkin kembali ke rumah . Bisa ditaruh dimana mukanya ketika ia kembali lagi.

Tiba-tiba ide gila muncul di pikiran Hazel, ia mengambil sebuah ponsel keluaran lama miliknya. Itu adalah ponsel yang pernah trend pada zamannya, Hazel selalu membawa untuk jaga-jaga jika ponsel yang satu lagi kehabisan pulsa.

"Haha gue coba aje kali ye, pasti seru!" sahut Hazel, kemudian ia mulai mengotak-atik ponsel itu entah apa yang sedang ia rencanakan.

Masuk.

"Halo siapa, ya?"

"Halo Mas, ini aku Surti simpanan kamu! Mas tolong datang ke sini, sebentar lagi aku mau melahirkan!"

"Hah Surti?"

"Iya Mas, ini aku Surti!"

"Kayaknya Mbak salah sambung."

"Ini nomornya Mas Aksel Zaidan Adithama kan?"

"I-iya, kok Mbak tau?"

"Kan aku simpanan kamu loh mas-mas, piye igi?"

"Apa-apaan gue nggak kenal lo ya, jangan sok kenal lo! Ngaku-ngaku sinpenan gue!"

Tut...tut...tut...

"Haha ternyata enak juga ya ngerjain si ketua geng yang sok jago itu! Surti-surti hebat juga akting lo!"

***

Jam istirahat, kantin adalah tempat pelarian murid SMA Harapan Bangsa, terlebih bagi mata pelajaran sebelumnya fisika, matematika, kimia dan ekonomi. Beuh, datang dengan asap yang mengepul dikepalanya.

KEZEL  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang