"Ketika aku sudah menginginkannya, akan ku kejar walau sampai ujung dunia pun,"
-Hazel-
🎵 Play || Pilihan Hatiku-Geisha
Berdiri ku disini, hanya untukmu
Dan yakinkan ku untuk memilihmu
Dalam hati kecilku , inginkan kamu
Berharap untuk tetap bersamamu
Aku kan ada untuk dirimu dan perlahan untukmu
Terlukis indah raut wajahmu dalam benakku
Berikan ku cinta terindah yang hanya untukku
Tertulis indah puisi cinta dalam hatiku
Dan ku yakin kau memanglah pilihan hatikuHello sahabat Matha & Sadnum, gimana kabarnya? Semoga kalian sehat selalu, dan selalu dalam lindungan Tuhan YME🙏
Sebelumnya, aku mau minta maaf karena telat untuk meng-update cerita ini:)
Are you ready untuk men-spam part ini?
Sebelum itu mari follow akun Mathcalatte dan Sadnums112 terlebih dahulu agar tidak ketinggalan notifikasi dari cerita ini🔔
⚠️ Part ini akan menjadi sedikit gaje, dengan kesalahan PUEBI yang bertebaran dan ada beberapa kata kasar di dalamnya!
Happy reading and enjoy all🤗
_____
pulang sekolah telah dibunyikan sejak beberapa menit yang lalu, namun masih banyak saja murid yang tetap berkeliaran di gedung sekolah, termasuk Hazel Dan Laras.
"Ras," panggil Hazel kepada Laras yang berjalan berdampingan dengannya. Seperti biasa Laras hanya menjawab dengan isyarat alis yang dinaikkan sebelah yang artinya 'Apa'.
"Lo udah berapa lama kenal sama Elard? Terus kalian sedekat apa?" Tanya beruntun Hazel yang langsung membuat Laras berhenti berjalan.
"Urusan lo apa?" Singkat tapi begitu pedas dan begitu mengena, ucapan Laras berhasil membuat Hazel mematung di tempatnya
Lah sadis banget nih orang, kan gue nanyanya baik-baik, batin Hazel"Lo masih mau jadi patung disana atau ikut gue ke toko buku?" Tanya Laras kepada Hazel yang masih setia diam di tempat.
"I-iya ikut dong, tunggu gue Ras!" Teriak Hazel kemudian berlari menyusul Laras yang sudah jauh darinya.
Mereka berdua kini telah sampai di parkiran, jangan tanya mereka naik kendaraan apa untuk pergi ke toko buku itu.
"Naik," suruh Laras yang sudah stay di atas motor sport-nya.
Hazel masih menganga tidak menyangka dengan semua yang iya lihat saat ini, yap Laras kini tampak seperti lelaki could dengan jaket kulit berwarna coklat melekat di tubuhnya, ditambah dengan helm full face menutupi wajahnya.
Ais, tomboinya kelas kakap banget anjir!
"Oi, masih berdiri disitu gue tinggal!" Ucap Laras dingin.
"I-iya, sabar dong ini motor lo tinggi banget," jawab Hazel yang tampak kesusahan naik motor sport milik Laras. Bukan karena dia pendek, tapi karena ini pertama kalinya bagi Hazel naik motor macam ini.
Sungguh menyedihkan sekali gue.
Akhirnya Hazel berhasil naik ke atas motor itu, kemudian Laras melaju dengan kecepatan sedang membelah padatnya kota kala itu.
Setelah menempuh perjalanan sekitar lima belas menit, akhirnya mereka telah sampai di sebuah toko buku ternama di Jakarta.
"Anjir novel kesayangan gue," histeris Hazel yang tampak begitu girang ketika menemukan sekumpulan novel limited edition.
"Dasar norak!" Gumam Laras yang sengaja menutupi wajahnya dengan sebuah buku.
"Ras, yuk pulang gue udah nemu novel-novel kesayangan gue nih," ajak Hazel yang tampak keberatan membawa beberapa novel tebal.
"Sana duluan," jawab Laras acuh dengan pandangan masih fokus dengan buku yang ia baca.
Ish, nyebelin banget sih.
Hazel yang tampak kesal dengan sikap Laras pun langsung mendengus sebal, tidak ada pilihan lain ia pun berjalan malas menuju kasir.
"Mbak berapa totalnya mbak?"
"Totalnya berapa?"
Ucap Hazel berbarengan dengan seseorang yang berdiri tegap dibelakang, jika didengar dari suaranya orang itu pasti lelaki karena kepo Hazel pun menoleh kebelakang, tampak lelaki yang menjulang tinggi bak menara Eiffel.
Tunggu sebentar, seperti familiar dengan wajah orang ini.
Astaga kenapa ketemu dia lagi sih?
Yaps, orang itu tak lain adalah Aksel cowok menyebalkan yang selalu Hazel temui akhir-akhir ini, entah nasib buruk apa hingga ia selalu menjumpai spesies makhluk gak ada akhlak macam cowok ini. Menyebalkan!
"Mbak, saya duluan dong kan saya yang datang kesini duluan!" Oceh Hazel yang tidak terima jika harus belanjaan lelaki itu yang dikemas duluan. Wanita penjaga kasir itu hanya membalas dengan tersenyum, dan melanjutkan pekerjaannya.
Tunggu sebentar, ada hal ganjil dengan buku ini.
"Bwahahaha," tawa Hazel pecah ketika menyadari lelaki itu ternyata membeli buku gambar yang bersampul kan gambar barbie favoritnya.
"Gak nyangka gue, selama ini lo doyan sama barbie hahaha," sambungnya.
Tampak wajah lelaki langsung seperti kepiting, salah tingkah itulah yang dirasakannya, ingin ia menjelaskan kenapa harus memilih buku gambar itu, tapi gengsi lebih menguasainya.
"Ini buat adek gue!" Elak lelaki itu.
"Masak sih?" Goda Hazel.
"Diem lo! Mbak mana bukunya, nih uangnya!" Ucapnya kemudian memberikan beberapa lembar uang kepada penjaga kasir itu dengan tatapan mata yang mematikan terus diberikan kepada Hazel.
"Hahaha," Tawa hazel yang sedari tadi tidak pecah.
"Aduh perut gue sakit haha, dasar cowok tampang aja cool hatinya berbi,"
Lelaki itu hanya menulikan pendengarannya, dan berlalu pergi dari toko buku itu dengan emosi bercampur malu sampai ke ubun-ubun
"Eh iya, ini totalnya berapa mbak?"
"Lima ratus ribu, kak," ucap wanita kasir itu yang sedari tadi tidak henti-hentinya menggeleng olehnya.
"Oke, nih mbak uangnya,"
🔥🔥🔥TBC
Gimana partnya? Komen dong:)
Salam hangat dari :
Matha & Sadnum
KAMU SEDANG MEMBACA
KEZEL [On Going]
Teen FictionHazel Mikayla, gadis cantik dan juga pintar merupakan siswi baru SMA Harapan Bangsa. Siapa sangka Hazel bertemu lagi dengan sosok teman semasa SD bernama Elard dan diharuskan Hazel terjebak dalam permainan sahabat Elard yaitu Aksel, cowok tidak be...