09. Fake Friend

22 8 9
                                    

“Katanya, jika ada teman datang karena ada maunya, di biarin aja. Itu ciri-ciri fake friend.

-Hazel-

🎵PLAY NOW|| FRIEND–MARSHMELLO ft Anna Marie🎵

You say you love me, I say you crazy
We're nothing more than friends
You're not my lover, more like a brother
I known you since we were like ten, yeah

Don't mess it up, talking that shit
Only gonna push me away, that's it
When you say you love me, that make me crazy
Here we go again

Don't go look at me with that look in your eye
You really ain't going away without a fight
You can't be reasoned with, I'm done being polite
I've told you one, two, three, four, five, six thousand times

Haven't I made it obvious?
Haven't I made it clear?
Want me to spell it out for you?
F-R-I-E-N-D-S
Haven't I made it obvious?
Haven't I made it clear?
Want me to spell it out for you?
F-R-I-E-N-D-S
F-R-I-E-N-D-S

H

allo kembali lagi...

Happy reading & enjoy all jangan lupa tandai typo, belum revisi soalnya hehehe...

____

Keesokan paginya Hazel dijemput lagi oleh Elard, ternyata ucapan sang Mama tidak main-main bagi Elard. Elard menunggu Hazel di luar sedangkan Hazel masih sarapan. Sebenarnya kedatangan Elard hari ini belum di ketahui oleh Hazel sama sekali.

“Udah Sayang sarapannya? Ardo udah nunggu di luar,” ujar Sila, ckup membuat Hazel terkejut.

“Ma, kenapa Ardo jemput Hazel, Hazel ingin banget ke sekolah bawa kendaraan sendiri,” gerutu Hazel.

“Gak Sayang, Mama gak izinin lagi kamu bawa kendaraan sendiri lagi, ini di kota besar bahaya bagi kamu bawa kendaraan apalagi mobil."

Hazel menjadi tidak mood.

“Ya udah, Hazel pergi duluan bye Ma,” pamit Hazel, Sila memberi kotak bekal lagi ke Hazel.

“Untuk apa Ma? Hazel makan di kantin aja nanti.”

“Itu untuk Ardo, titip salam ya jangan kamu habisin lhoo!”

Hazel memutar matanya jengah, lalu mengangguk, “Iya-iya ...”

Elard tersenyum ketika Hazel sudah menampakan diri. Ia menunggu cukup lama, secara menunggu  kurang dari jam 6. Biasanya Elard jam segitu sudah sampai di sekolah, bahkan sudah duduk di bangkunya dan bergelut dengan buku paket, apalagi di jam Matematika.

“Cemberut aja muka lo.”

Hazel langsung naik ke motor ninja Elard, untungnya Elard menahan hingga tidak oleng.

“Pake helm Zel baru naik,” saran Elard.

Elard menyodorkan helm untuk dipakai oleh Hazel, Hazel menurut saja, namun sebelum itu ia mencepol rapi rambutnya terlebih dahulu.

Elard menancapkan gas motornya, dia sekarang membawa motor dengan kecepatan sedang, kalau tau Elard bawa motor dengan kecepatan segini, maka Hazel tidak akan mencepol rambutnya, ia akan ngatur ulang lagi rambutnya saat di kelas nanti.

Beberapa menit kemudian, sampailah di sekolah. Elard memarkirkan motor di parkiran.

Hazel turun, lalu membuka helmnya karena pengait helmnya sulit di buka, Elard lah yang membantu Hazel membuat kaum hawa di sekitar parkiran merasa panas.

KEZEL  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang