Amarah Lintang

491 60 19
                                    

||Happy Reading||


Pukulan demi pukulan, umpatan serta ringisan. Semakin lama, ketiganya semakin terdengar. Amarah kian memuncak, hasrat untuk menang mulai menguasai. Bahkan untuk mengendalikan diri sendiri pun, rasanya sulit.

Semuanya memberikan semua kemampuan bertarung mereka, jujur saja sebenarnya mereka tengah melakukan hal yang sangat tidak berguna. Bagaimana tidak? Badan terasa sakit, luka bertebaran dimana-mana, ringisan keluar dari sudut bibir yang terluka. Kalau memang mempunyai hobi adu otot, kenapa tidak ikut kejuaraan tinju saja. Sudah dipastikan siapapun yang menang akan mendapatkan hadiah, daripada bertarung tanpa tujuan di bawah sinar matahari seperti ini? Gerah hati, gerah body. Sakit sekali everybody:/

"Sialan, Bangsat!" teriak Bumi, semakin membabi buta lawannya.

Mereka mengalihkan pandangannya ke aras seorang gadis yang tengah meringis, dan menekan perutnya yang kini sudah penuh dengan darah. Mata mereka membola, gadis itu adalah Mars. Karena nekat menyelamatkan Bumi, akhirnya berujung dia yang tertusuk. Tidak terlalu dalam, hanya saja mampu membuat seragam sekolah Mars kini berubah warna karena noda darah.

Seakan terpaku dengan keadaan, mereka hanya diam tanpa melakukan apapun. Padahal sudah jelas, Mars tengah meringis menahan sakit. Dalam hati, Mars mengumpat mati-matian karena anggota Vandalas yang hanya diam tanpa niatan untuk membantu dirinya. Sebenarnya bukan karena tak ada niat untuk menolong, hanya saja seluruh tubuh mereka terasa kaku. Mereka merasa shock dengan apa yang mereka lihat sekarang, sedangkan Bumi? Laki-laki itu masih gencar membuat musuhnya tak bisa berkutik, bahkan terasa seperti di ambang kematian. Antara sadar dan tidak.

"B--Bumi. T--tolongin g--gue," ucap Mars terbata, namun lagi-lagi gadis itu harus mengelus dadanya karena Bumi tak mendengar ucapannya.

"Bu--"

"Diam dulu, Mars. Gue lagi bikin babak belur orang yang nusuk lo dulu, biar keliatan keren!" tegas Bumi.

Mars mengatur deru nafasnya yang memburu, gadis itu memejamkan matanya guna meredam emosi. Apa dia bilang? Biar keren? Padahal Mars tengah mengeluarkan banyak darah, dan bisa-bisanya Bumi bilang biar keren? The best:v

"Bantuin gue, Setan! Lo mau gue sakaratul maut di sini, HAH?!" Nafas Mars memburu, emosinya tak lagi terkontrol.

Mereka langsung tersadar dengan teriakan Mars, dan menyudahi momen bengongnya. Sungguh rasanya Mars ingin menangis saja sekarang, kenapa disaat-saat seperti ini mereka masih tak bisa menyingkirkan sifat begonya. Bagaimana kalau luka tusuk yang Mars dapatkan lebih dalam, sudah dipastikan dirinya akan berpulang ke Rahmatullah detik itu juga.

Bumi langsung bergegas menuju ke arah Mars, kemudian berjongkok sambil menatap Mars dengan khawatir. Namun dengan bodohnya, Bumi malah bertanya, "Emang sakit ya, Mars?"

Plak!

Satu tamparan mendarat mulus di pipi, Bumi. Laki-laki itu meraba pipinya yang berdenyut, seperti ada sensani panas dan sakit yang berkolaborasi. Tak lupa dengan cap lima jari yang terpampang jelas, rona merah kini menjalar di wajah tampan milik Bumi.

"Gue benci, lo!" ketus Mars, berusaha bangkit dan berusaha beranjak dari sana.

Galaksi menghela nafasnya, kenapa Bumi sangat bego seperti ini. Pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya malah harus kembali dipertanyakan, memang pada dasarnya. Bumi adalah spesies manusia yang mewarisi sebagai sifat, Dora. Selalu mencari sebuah kesulitan, meski dirinya tahu kalau kemudahan kini ada di depan mata. Mungkinkah Galaksi harus membawa Bumi ke psikiater?

Galaksi menepuk pundak, Bumi. "Lo kejar Mars, sana! Dia luka juga karena ngelindungin lo, sekali aja begonya buang dulu jauh-jauh."

Bumi menganggukkan kepalanya, lalu mengambil langkah besar untuk mengejar, Mars. Tanpa apa-apa Bumi langsung mengangkat tubuh Mars, satu yang kini Bumi sadari. Mars sudah terisak sembari meringis, rasa bersalah semakin membuat hati Bumi nyeri. Ini memang salahnya, Bumi menyesal. Kenapa begonya harus kambuh disaat yang tidak tepat? Ini memang aneh, namun benar adanya.

LintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang