Bahasa Jerman?

384 45 1
                                    




||Happy Reading||

Mars mendengus kesal karena Bumi yang menariknya secara tiba-tiba, kan kaget. Untung Mars nggak jantungan, kalo tiba-tiba suka gimana? Lah?

Gadis itu menghempaskan tangan Bumi, lalu menatap tajam laki-laki di hadapannya saat ini. "Lo apa-apaan sih, main narik aja. Kalo gue jantungan gimana, lo mau tanggung jawab, hah?!"

"Dih, tanggung jawab? Gue kan kagak ngapa-ngapain lo, ngapain gue tanggung jawab?" tanya Bumi berlaga sok polos.

"Gue serius pe'a!" ketus Mars menatap Bumi kesal.

"Pengen bangen lo, gue seriusin?" Lagi-lagi Bumi malah mengalihkan pembicaraan dengan menggoda Mars dengan gombalan recehnya.

Angkasa dan Fajri yang jengah dengan situasi ini, langsung berlenggak pergi dari sana. Lagian ujung-ujungnya dua manusia itu pasti akan cek-cok, adu bacot, abis itu kejar-kejaran ala film-film india.

"Serah lo, Setan!" Bumi terkekeh geli melihat Mars yang tengah menahan kesalnya saat ini, gadis itu menggembungkan pipinya terlihat manis di mata Bumi.

"Gitu aja kok nanya, lo ngga liat Galak sama Lintang kan lagi berduaan. Siapa tau nanti mereka saling suka, biar high school love story' mereka ngga gitu-gitu aja," jelas Bumi sambil memainkan rambut panjang milik Mars.

Mars menaikkan sebelah alisnya, "High school love story?"

"He'em," gumam Bumi.

"Itu bahasa Jerman ya?" Bumi menghentikan aksinya memainkan rambut Mars, laki-laki itu langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar.

"Lo bilang apa tadi?"

"Itu bahasa Jerman?" tanya Mars kembali.

"BAHASA JERMAN PALA LO SOAK! ITU BAHASA INGGRIS, GOBLOK!" teriak Bumi tepat di telinga Mars.

Mars menggaruk tengkuknya, "bahasa Inggris ya?"

"Gila lo Mars, gobloknya natural, kokoh kek semen tiga roda!" ketus Bumi, langsung beranjak dari sana.

"Ish, Bumi tungguin, kok gue ditinggal sih?!" teriak Mars sambil mengejar Bumi yang mulai menjauh dari sana.

---

Qinan menunduk sambil memainkan jarinya, percayalah tatapan Bulan dan Rose membuat tubuh Qinan terasa kaku untuk bergerak.

"Jawab pertanyaan gue jujur, malam itu lo pulang diantar sama Bara kan?" tanya Bulan membuat Qinan meneguk ludah kasar.

"E-enggak k-kok," jawab Qinan terbata.

"Lo ngga bisa bohong Qin, dari cara lo ngomong aja kita udah tau kalo ada yang lo rahasiakan." Kali ini Rose juga ikut curiga dengan sahabat polosnya ini.

"Hm ... a-anu ...."

"Lo juga kemaren ngilang, nomor lo ngga bisa dihubungi, kemana lo?" Lagi-lagi Bulan melontarkan pertanyaan yang membuat Qinan bingung harus menjawab apa.

LintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang