Amit-amit!

491 59 2
                                    

Terapkan budaya tinggalkan jejak setelah membaca, bantu Vote dan komen. Jangan ragu untuk memberi krisan, jika penulisan saya berantakan. Saya akan dengan senang hati menerima krisan dari kalian

🥀

Happy reading

Mars merebahkan tubuhnya di kasur size milik Lintang, badannya terasa sangat lelah setelah pertarungan tadi. Baru saja akan memejamkan matanya Mars langsung kaget saat satu handuk mendarat tepat di wajahnya, tanpa di tanya Mars sudah tau kalau pelakunya tak lain adalah Lintang. Karena saat ini mereka hanya berdua, tanpa kehadiran orang ketiga. Lah?


Mars menatap Lintang, dengan sangat tajam. Namun, Lintang hanya nampak acuh seperti tak terjadi apa-apa.

"Mandi! Lo bauk, gue nggak mau apartemen gue ikutan bau gara-gara lo!" Mars memajukan bibirnya, namun ia tetap menuruti perintah Lintang, dan langsung berjalan menuju kamar mandi.

"Sekali-kali ngomong mbok halus dikit ngapa, Neng!" cibir Mars.

"Bodo! Buruan sono, nanti pake baju gue dalam lemari," ucap Lintang sambil menyisir rambut basahnya.

"Iya! Iya!"

****

Tak butuh waktu yang lama untuknya membersihkan diri, cukup terapkan prinsip MAB (Mandi Asal Basah) toh juga tetap cakep, pikir Mars.

Mars langsung keluar saat mencium bau sedap yang membuat cacing-cacing di perutnya demo minta diisi. Ia melangkah kakinya menuju dapur, dimana Lintang tengah berkutat dengan alat-alat masak.

"Lin, gue laper!" rengek Mars seperti bayi monyet.

"Terus?" tanya Lintang acuh.

"Minta makan," ucap Mars nyengir onta.

"Gue nggak nampung pengemis, ya!"

"Ish, lu mah ... gue ngambek, lho,"

"Jangan bikin lo jadi tambah jelek, lo ngambek bukannya keliatan imut malah kek anak gorila, tau nggak!" canda Lintang .

"Wagian lho tyu jaat buoner -- Uhuk! Uhuk!" Mars langsung tersedak saat berbicara dengan mulut penuh dengan nasi yang tadi Lintang sajikan.

"Nggak usah minum biar cepet mati," ucap Lintang terkekeh, namun ia tetap memberikan segelas air pada Mars dan langsung diteguk hingga tandas.

"Lama-lama kok lo malah mirip Bumi, ye Lin! Ngeselin sumpah!" kesal Mars, langsung menyuapkan makanannya dengan porsi yang tak sesuai dengan besar badannya.

"Dah diem!" Putus Lintang. Keduanya kembali melanjutkan makan mereka dengan tenang dan tanpa gangguan kang ghosting. Ehek!

****

Galaksi, Angkasa, Bumi, Fajar, dan anak-anak yang lain kini tengah berkumpul di markas mereka, markas geng motor Vandalas.Vandalas adalah geng motor yang dibentuk tiga tahun yang lalu oleh anak-anak sekolah SMA Pancasila dulu, dan kini Galaksi yang di percayakan untuk menjadi ketua Vandalas.

Awalnya Vandalas hanya beranggotakan siswa SMA Pancasila saja, namun sekarang geng Vandalas sudah menjadi geng motor dengan anggota mencapai kurang lebih dua ribu orang dari sekolah dan wilayah berbeda-beda.

LintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang