Sea (n) Sky [End✅]

(42)

Perasaan menyesal sama-sama menyerang pada orang berbeda sekaligus. Arsen, dia yang menyesal gara-gara apa yang dia lakukan di masa lalu menimbulkan efek yang sangat fatal pada Izani anaknya sendiri. Sean, dia yang menyesal karena kelalaiannya dia sampai tidak menyadari adanya bahaya dan justru harus melibatkan Izani dalam tujuan tabrakan yang adalah dirinya. Juga Sky yang lebih terbebani dengan penyesalannya yang merengek pada Arsen diwaktu kecil untuk mengendalikan kemudi motor. Dampaknya terlalu besar sampai-sampai kehilangan baru menyadarkan.

Di sini, pemakanan dilakukan. Satu keluarga yang terdiri dari orang tua dan dua orang anak itu ikut mengantarkan Izani kepemakaman. Raut penyesalan semua mereka perlihatkan, termasuk Atika yang menyesal karena tidak menyadari konflik itu dari awal. Mira beserta suaminya tampak menjadi orang yang paling tertekan karena mereka berdualah yang mencoba memisahkan Izani dari Sky dengan mengajaknya pindahan. Lantas apa yang mereka lakukan? Yang mereka lakukan hanya membuat Izani lari dari rumah dan menyebabkan perginya menghilangkan nyawa.

Tanah galian yang sudah kembali ditimbun itu menutup semua harapan semua orang yang mengantar gadis itu. Tak terkecuali dengan semua teman Izani yang datang mengantarkan Izani pada peristirahatan terakhirnya. Ada pemuda yang paling tertekan di antaranya dan dia mungkin adalah sosok kekasih dari Izani yang tidak akan kembali lagi.

"Sky?" Mira baru menyadari ada keluarga yang baru dia kenali ikut datang ke pemakaman putrinya.

Mira pun memeluk Sky dan membiarkan tangis mereka saling beradu. Ada penyesalan yang lain mulai merasuki diri Mira, yaitu penyesalan akan dirinya yang dulu meninggalkan Arsen dan Sky karena tidak ingin terlibat dengan kasus tabrakan yang Arsen dan Sky terlibat di dalamnya. Mira pergi meninggalkan putranya yang sudah kehilangan netranya. Mira juga membawa Izani dan memisahkan mereka berdua. Seharusnya keluarga mereka baik-baik saja kalau Mira tidak meninggalkan mereka, tapi sekarang mereka sudah sama-sama memiliki keluarga lain. Keluarga yang sudah memiliki bahagianya masing-masing dan kini dipertemukan kembali dengan luka yang sama.

"Mira maaf, ini salah saya! Saya janji akan memperbaiki semuanya, saya akan menyerahkan diri pada polisi karena perbuatan saya sembilan tahun lalu!" ucap Arsen kepada Mira yang bahkan tidak tahu kematian Izani ada hubungannya dengan itu.

"Pa!" panggil Sean berusaha menyadarkan Arsen kalau semua itu tidak perlu. Karena Sean tentu egois menginginkan keluarganya tetap utuh.

"Tidak apa-apa, Sean! Kalau papa menyerahkan diri pada polisi, kalian akan aman, tidak ada lagi dendam!" jawab Arsen sambil mengelus bahu Sean meyakinkan Sean kalau dia melakukan itu, semua akan baik-baik saja.

Mira tampak ingin membantah untuk menanyai apa yang sebenarnya  terjadi hingga kejadian sembilan tahun silam itu berkaitan. Tetapi, niatnya dia urungkan karena ponsel yang ada dalam tasnya berdering. Buru-buru Mira mengangkatnya karena itu panggilan penting untuknya.

Sementara Mira menerima telepon, Arsen berusaha menenangkan keluarganya yang menentang keinginannya. Arsen tahu mereka khawatir, tapi Arsen juga tahu kalau dia harus bertanggung jawab untuk itu semua. Tidak apa-apa jika dia harus menerima hukuman yang berat supaya keluarganya selamat.

"Mas, pelaku sudah tertangkap!" ucap Mira pada suaminya karena telepon yang dia dapat adalah dari tim penyelidik kepolisian.

"Dengar! Sean, kamu bilang orang yang nabrak Izani adalah anak dari korbannya papa 'kan? Sekarang dia tertangkap, kalau papa diam di sini begitu saja, apa itu tidak terlalu kejam buat dia?" ucap Arsen yang membuat Sean terdiam karena memang terlalu kejam kalau Zafran tertangkap.

Pada akhirnya, mengikhlaskan adalah jalan terakhir yang bisa mereka tempu kalau memang ingin dendam Zafran sampai di sini saja. Mereka tidak akan bisa membenarkan yang salah karena sedari awal Arsen memang sudah salah dalam melakukan tindakan. Sekarang Arsen ingin membetulkan kesalahannya dengan memperbaiki semuanya. Semoga kedepannya keluarga mereka akan baik-baik saja tanpa ada lagi orang yang menyimpan dendam.