#2 - Friendzone

1.9K 150 3
                                    

Keluarga Vihokratana telah menyelesaikan liburan mereka dan kembali ke aktivitas semula. Ayah Tay mulai sibuk dengan pekerjaannya sebagai pengacara dan kepala firma hukum, anak-anak sibuk dengan perkuliahan, sedangkan New sibuk mengurus segala keperluan  mereka.

Chula University terlihat padat siang ini. Banyak mahasiswa berlalu lalang dan memenuhi berbagai spot ternyaman di kampus. Salah satu diantara mereka adalah Nanon yang tengah sibuk menyantap nasi goreng di kantin.

"Woy, bro! Mana nih oleh-olehnya?" Seseorang menghampiri Nanon lalu dengan cepat duduk di sampingnya serta menyomot kerupuk di piring Nanon.

Orang itu adalah Chimon Wachirawit, sahabat karibnya sejak TK hingga kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang itu adalah Chimon Wachirawit, sahabat karibnya sejak TK hingga kuliah. Pokoknya mereka berdua tak terpisahkan.

"Ada di rumah, lu ambil aja ntar" Nanon menjawab seadanya sambil mengunyah.

"Aseekk... Bisa sambil ngapelin Bang Phem gue hehehe... " Chimon berujar senang. Dirinya memang telah lama naksir sama abang sahabatnya sejak duduk di bangku SMA. Tapi sampai sekarang sang pujaan hati masih cuek banget sama Chimon, alhasil Nanon menjadi tempat sampah segala curhatannya sampai sekarang.

Nanon yang mendengar sahabatnya kegirangan seketika kehilangan nafsu makan. Rasanya sulit sekali baginya menelan nasi goreng yang ada di mulutnya. Sama sulitnya menelan kenyataan pahit bahwa sahabat yang selama ini dicintainya secara diam-diam ternyata menaruh hati pada abangnya sendiri.

Memang Nanon juga merasa dirinya tidaklah sebanding dengan Abang Phem yang keren, tampan, berkarisma, bijaksana, pintar, bisa dibilang sangat sempurna dan boyfriend material banget.

Berbeda dengan dirinya yang cuma bisa ngebanyol, nggak pinter-pinter amat, walaupun cukup ganteng tapi Nanon merasa dirinya tak memiliki kharisma sebesar Bang Phem. Buktinya, Chimon lebih memilih Bang Phem daripada dirinya, yang selalu ada untuk Chimon.

"Ntar balik kampus gue ke rumah lu langsung aja, pake motor lu. Atau nggak sekalian nginep rumah lu hehe.. Biar gue bisa lihat Bang Phem di pagi hari unch!" Chimon sangat bersemangat menyusun rencana hari ini.

"Uhm, suka-suka lu dah!" Nanon hanya menjawab asal tanpa semangat.

"Lu gimana jadinya, udah nentuin belum mau macarin yang mana? Tuh cewek-cewek udah pada antri lama. Ada Puimek anak kedokteran, Janhae sama Jane anak manajemen, Prim anak musik, sama satu lagi sapa tuh yang anak MIPA?"

"Lilly?"

"Nah! Itu, iya. Jadi lu udah tentuin belum mau pilih yang mana?"

'Gue maunya elu, bego!' Nanon hanya bisa berujar dalam hati, sedangkan dia mengendikkan bahu tanda tak peduli pada Chimon.

"Elu mah PHP in anak orang mulu, sih!"

"Bacot ae lu, dah nih diem!" Nanon menyumpal mulut Chimon dengan kerupuk.

Keeping Up with The Vihokratanas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang