#32 - Wedding Day

1.6K 108 6
                                    

Chimon menggigit bibirnya dengan resah. Tibalah hari ini, saat dimana dirinya akan dipersunting oleh Purim Vihokratana.

Setelah kejadian lamaran yang cukup tegang di rumahnya 3 minggu lalu, kedua keluarga melakukan segala persiapan dengan mendadak.

Gedung, katering, undangan, semua dipersiapkan oleh mami Gun tanpa campur tangan siapapun, dan untungnya semua setuju.

Acara pernikahan dilakukan secara privat dan hanya mengundang keluarga dan kerabat dekat saja.

"Chim, udah siap? Papi udah nunggu kamu di depan." Gun menghampiri anak tunggalnya itu di ruang rias.

Mau tak mau, Chimon harus menyiapkan dirinya. Gun yang melihat anaknya begitu gugup pun mendekat dan memeluk Chimon.

"Chim, mami tau kamu gugup. Tapi yakinlah, semua akan berjalan baik. Kamu dan Pluem akan menjadi orangtua yang baik. Mami yakin, nak."

Setetes air mata lolos dari ujung mata Gun. Begitu berat baginya harus melepaskan anaknya untuk dipersunting orang di usia yang masih sangat muda.

"Iya, Mi. Chimon siap." Mereka pun keluar dari ruang rias.

Terlihat Off Jumpol telah menunggu di depan pintu. Chimon mendekat dan meraih lengan papinya.

Pintu dibuka. Di ujung sana nampak Pluem berdiri dengan begitu tampannya, menunggu Chimon.

Off membawa Chimon berjalan mendekat ke arah pujaan hati anaknya. Sungguh, Off sedang berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis saat itu.

Chimon mencengkeram erat lengan Off karena merasakan sedikit getaran di sana. Chimon tahu, papinya tengah menahan air mata.

Hingga sampailah mereka berdua di depan Pluem. Chimon dengan perlahan melepaskan genggamannya pada lengan sang ayah dan meraih uluran tangan dari calon suaminya.

Off sadar, sudah saatnya dia berlalu dari sana menuju ke tempat duduknya.

"Purim Vihokratana, bersediakah saudara menerima Wachirawit Adulkittiporn sebagai pasangan hidupmu dalam sedih maupun senang, sehat maupun sakit, dan selamanya saling mencintai satu sama lain?"

"Ya, saya bersedia." Pluem menjawab mantap.

Kini giliran Chimon.

"Wachirawit Adulkittiporn, bersediakah saudara menerima Purim Vihokratana sebagai pasangan hidupmu dalam sedih maupun senang, sehat maupun sakit, dan selamanya saling mencintai satu sama lain?"

Sesaat bibir Chimon bergetar, jeda beberapa detik dalam hening membuat Pluem menoleh ke arah mempelainya dengan khawatir.

"Ya, saya bersedia." Kata Chimon akhirnya, yang diakhiri dengan senyuman lega dari semua yang hadir disana.

Janji suci telah diucap oleh kedua mempelai, sekarang mereka adalah satu. Cincin kawin telah melingkar di jari manis masing-masing.

Chimon tidak dapat menahan air mata ketika bibirnya bertemu dengan bibir lembut milik Pluem, suaminya.

Suara riuh tepuk tangan mengiringi langkah mereka berdua.

Chimon berjalan sambil melambaikan tangan pada tamu yang hadir.

Nampak di sana papi dan maminya yang duduk bersanding dengan kedua mertuanya. Terlihat pula Nanon dan Frank dengan pasangan masing-masing.

Ada teman-teman Pluem juga, Billkin dan PP, serta Fiat dan Oaujun. Dan juga kerabat dekat orangtua seperti Singto-Krist dan Podd-Gawin.

Tiba saatnya untuk lempar bunga. Pluem dan Chimon sudah bersiap membelakangi para tamu undangan.

Rombongan rusuh seperti Nanon, Frank, dan kawan-kawan juga sudah memantapkan kuda-kuda mereka.

MC pun mulai menghitung mundur.

"Tiga.... "

"Dua... "

"SATUUUUUU!!!"

Bouquet bunga putih itu pun terlempar cukup jauh ke belakang, hingga ditangkap oleh seorang yang tak asing, yaitu anggota keluarga mempelai.

Lebih tepatnya ayah mempelai. Lebih tepatnya lagi ayah Pluem.

Begitu sadar kejadian barusan, teriakan New sontak membubarkan rombongan tamu.

"TAWAN VIHOKRATANAAAA LO MAU NIKAH SAMA SIAPA LAGIIIIIII????!!!!"

- The End -

Author's Note

Hehe, ini bukan prank ya para readers budiman. Ini beneran END yang sesungguhnya.

Terimakasih untuk semua dukungan dari kalian!

Love you, jub jub 😚


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keeping Up with The Vihokratanas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang