#7 - Quality Time

1.1K 135 6
                                    

Tay's POV

Buka mata, sedikit merenggangkan badan dan hoaaam nguap lebar memang rutinitas paling enak pas bangun tidur. Kok gue sendirian aja sih? Gue lirik jam di atas meja. Pantes aja, udah jam 9 hehe.  Tapi tenang aja, hari ini gue cuti yeay jadi bisa berduaan sama kesayangan tanpa anak-anak. Aseeeek...

Pas gue nyampe di ruang makan, gue ngelihat sesuatu pemandangan menakjubkan.

Ya, apa lagi kalau bukan kesayangan gue. Dia lagi cuci piring, nggak nyadar kalau gue dibelakangnya. Bersyukur banget deh gue dapet pasangan hidup sesempurna ini.

Udah imut, badannya bohay, rajin banget lagi ckckck memang kalau bukan Tay Tawan nggak bakal ada deh yang bisa bikin dia takluk hahaha iri bilang, bos!

Gue ngedeketin dia buat meluk dia dari belakang biar ala-ala film romantis gitu loh.

"Hin!!!"

"Mas Teee bisa nggak sih santai aja manggilnya. Nggak usah pake teriak di kuping aku bisa kan??!!" Niatnya mau romantis malah diomelin. Tapi walaupun ngomel malah makin tambah gemesin. Memang jiwa bucin gue udah nggak ketolong sih kalau sama malaikat satu ini.

"Masak apa sayang?" Tanya gue lembut, selembut sutra.

"Gak liat ini lagi goreng telor?" Lah, sewot banget bini gue. Tapi gapapa justru sewotnya ini yang bikin nagih.

"Hehe mau telor kamu dong, Hin."

Plak!

Tiba-tiba aja kepala gue merasakan permukaan spatula stainless steel. Emang sih kata-kata gue tadi agak ambigu. Apalagi emang cara ngomong gue mesum hehe.

"Hiiiin sakiit... "

"Udah sana duduk, terus dimakan sarapannya!"

"Okay, darling!" Gue sebagai suami yang patuh tentu saja menuruti perintah ibunda ratu.

English breakfast sudah tersaji dengan nikmat di piring dilengkapi dengan segelas hot caffe latte. Memang, punya pasangan mantan barista ngebuat gue dimanjakan dengan kenikmatan kafein.

Gue makan dengan lahap sampe baru sadar kalau kesayangan gue diem aja ngeliatin.

"Kamu nggak makan, Hin?"

"Udah, Mas. Kamu itu bangun siang-siang!"

"Hehe, ya kan mumpung ambil cuti. Btw, ntar mau nonton nggak?"

"Nggak, mau di rumah aja!"

Akhirnya, kita berdua pun quality time di rumah sambil nonton netflix.

Gue tiduran di paha kesayangan gue yang empuknya ngalahin bantal bulu angsa. Apalagi sambil dielus-elus kepala gue. Beuh, nikmat mana lagi yang engkau dustakan!

"Hin... "

"Hmmm?"

"Pindah ke kamar, yuk!"

"Yuk!" Jawaban yang tak disangka-sangka datang dari mulut kesayangan. Lampu hijau, sikaaaat!!!
.
.
.
Author's POV

"Ngghh... Mas Teeee.. Iyahh b-benerr dihsituhh ahhh... Terussshh.. " Desahan seksi New saat bercinta memang menjadi candu bagi seorang Tay Tawan.

Tay mempercepat gerakannya saat telah menemukan titik lemah New. Sebenarnya dia sudah hapal letaknya, dan apa-apa saja yang New suka saat bercinta.

Tay menjilat bagian belakang telinga New yang mulai memerah. Setelah puas dengan telinga, bibirnya beralih menyesap leher mulus dan putih milik New hingga nampak beberapa tanda kepemilikan disana.

"Masss akuuhh mauu keeluarrrhh ahhh.." Setelah New berhasil mencapai klimaks, tak lama kemudian Tay juga sama.

"I love you, Hin." Tay mengecup kening New sambil menghela napas. Sudah beberapa hari mereka tidak bercinta karena kesibukan masing-masing.

"I love you more, Mas Tee." New berkata sambil memejamkan matanya menikmati belaian sang suami pada surai hitamnya.

Belum lama mereka memejamkan mata, terdengar suara dari luar ruangan.

"Adek yang ganteng pulaaaanggg... " Sontak New dan Tay bergegas berpakaian dan keluar dari kamar karena mendengar suara anak bungsu mereka. Tumben, biasanya jam segini belum ada yang pulang.

"Dek, kok udah pulang?" Tanya New terheran.

"Iya, Pap. Kelas kosong soalnya." Jawab Nanon. Padahal, dia bohong. Nanon cuma mau kabur dari kampus gara-gara kasus sama Ohm Pawat.

"Eh, adek?" Tay keluar juga akhirnya. Tapi kemunculan Tay malah membuat Nanon tertawa.

"Pfftt.. Ayaaah itu kalau pakai baju kancingnya yang bener dong hahahaa" Pantas saja, Tay menggunakan kemeja dengan sembarangan sampai tidak sadar kalau kancingnya tidak sesuai.

"Sorry banget nih, ya kalau adek ganggu Ayah sama Papap. Hihihi... Udahlah adek ke kamar dulu, Ayah sama Papap lanjut aja hahaha... " Celotehan Nanon yang kurang berakhlak itu sontak membuat wajah Tay dan New memerah macam kepiting rebus.

"Kamu sih, mas." New menyikut pinggang Tay sambil melotot. Sedangkan yang dipelototi hanya meringis tanpa dosa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keeping Up with The Vihokratanas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang