14

3.2K 378 24
                                    

-----------------------------------------------------------
Happy reading~
-----------------------------------------------------------

Kamu saat ini sedang duduk di sofa di tengah-tengah Gempa dan Hali. Mengenai yang teriak tadi itu Gempa. Iya, Gempa. Kamu gak salah denger, elemental lain aja kaget Gempa teriak. Oke kita lanjut, Taufan, Duri dan Blaze memperhatikan film sambil memakan popcorn mereka. Ais sambil meluk bantal paus besarnya dan Solar yang lagi minum teh buatan kamu.

Film horor yang kamu dan para Boboiboy tonton ini memang cukup menyeramkan, sih. Ada beberapa jumpscare juga yang membuatmu kaget, begitu pun yang lain.

Skip time~

Film sudah selesai, tapi saat ini ketujuh Boboiboy tertidur di sofa, kecuali kamu. Hali tiba-tiba saja bersandar di pundakmu, kamu jadi susah mau bergerak. Perlahan tapi pasti, kamu menukar posisi Hali jadi bersandar ke bantal. Kamu perlahan beranjak dari sana menuju kamar mandi.

Keluar dari kamar mandi, tiba-tiba telepon rumah berdering. Kamu langsung mengangkat telepon itu karena takut suara deringnya membangunkan Boboiboy.

"Ya, halo ini siapa?"

Tak ada jawaban, aneh.

"Erm...Halo?"

"(y/n)." kamu terkejut, siapa orang yang menelepon itu. Terdengar seperti suara perempuan, tapi tidak terdengar seperti suara Ying ataupun Yaya. Karena hanya merekalah teman perempuan yang kamu punya saat ini. Oke, kamu mulai merasa takut.

"H-halo, ini siapa, ya?"

Lalu terdengar gelak tawa dari telepon itu. Kamu bingung, apa ini telepon iseng?

"Jika tidak ada kepentingan, akan aku tutup teleponnya." ucapmu yang mulai kesal.

"Aku hanya ingin mengatakan sesuatu, (y/n)."

"Apa itu?"

"Cepat atau lambat, semuanya akan terungkap dan kamu lah selanjutnya, fufufufu~"

Sambungan tiba-tiba saja terputus. Kamu meletakkan telepon itu dan naik ke lantai dua menuju kamarmu karena kau sudah lelah, tapi kamu tetap kepikiran apa itu telepon iseng? Atau...memang benar? Entahlah, kau benar-benar pusing dan bingung saat ini, mungkin kamu akan memikirkan ini besok pagi.

Beberapa hari kemudian...

Tidak. Perihal telepon itu tetap membuatmu memikirkannya, bahkan bangun tidur pun sering jam dua pagi atau tiga pagi karena mimpi buruk tentang telepon. Ini sama saja kamu diteror oleh kata-kata di telepon itu.

"Bangun kepagian lagi." gumam dirimu yang lagi-lagi bangun kepagian. Kamu itu sangat bingung sekaligus penasaran dengan kata-kata di telepon beberapa hari lalu itu.

Kamu langsung aja pergi ke kamar mandi untuk mandi. Sepagi ini? Iya. Selesai mandi dan berpakaian, kamu duduk di sofa di ruang tv. Kamu memikirkan perihal telepon itu.

'Kayaknya, itu bukan telepon main-main, deh. Tapi siapa yang menelepon itu, ya? Terlebih lagi, dia tau namaku.' tak terasa sudah jam 4 pagi kamu memikirkan hal itu. Sepertinya akhir-akhir ini kamu terlalu banyak melamun.

"Bangun kepagian lagi?" suara seseorang itu terdengar di telingamu. Kamu menoleh dan ternyata itu Gempa.

"E-eh?! I-iya.." jawabmu.

Sejauh ini ya cuma Gempa yang tau kamu selalu bangun kepagian. Dan kamu menyuruhnya untuk tutup mulut tak memberitahukan hal ini pada yang lain, bahkan kamu sampai mengancam Gempa agar ia tidak memberitahukan hal ini pada yang lain.

Find The Happiness [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang